Saratoga Investama Sedaya
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | IDX: SRTG |
Industri | Investasi |
Didirikan | 17 Mei 1991 |
Kantor pusat | Jakarta Selatan, DKI Jakarta |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Michael Soeryadjaya[1] (Direktur Utama) Edwin Soeryadjaya[1] (Komisaris Utama) |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp –10,971 triliun (2023)[2] |
Rp –11,309 triliun (2023)[2] | |
Rp –10,125 triliun (2023)[2] | |
Total aset | Rp 50,945 triliun (2023)[2] |
Total ekuitas | Rp 48,788 triliun (2023)[2] |
Pemilik | Edwin Soeryadjaya (34,90%) PT Unitras Pertama (32,72%) Sandiaga Uno (21,51%) |
Karyawan | 64 (belum termasuk di anak usaha, 2023)[2] |
Anak usaha | Lihat daftar |
Situs web | www |
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk adalah sebuah perusahaan investasi yang berkantor pusat di Jakarta.[2][3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini didirikan pada tahun 1991 dan mulai beroperasi secara penuh setahun kemudian. Mulai tahun 2002 hingga 2006, perusahaan ini berinvestasi di PT Adaro Indonesia, PT Banyan Mas, PT Tenaga Listrik Gorontalo, PT Lintas Marga Sedaya, dan PT Provident Agro. Pada tahun 2010, perusahaan ini berinvestasi di PT Agro Maju Raya, PT Mitra Pinasthika Mustika, dan PT Etika Karya Usaha.
Pada tahun 2011, perusahaan ini berinvestasi di PT Medco Power Indonesia dan PT Tri Wahana Universal. Pada tahun 2012, perusahaan ini berinvestasi di Interra Resources Ltd., Seroja Investment Ltd., Sihayo Gold Ltd., dan Sumatra Copper & Gold plc. Setahun kemudian, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia serta berinvestasi di Finders Resources Ltd. dan PT Nusa Raya Cipta Tbk. Pada tahun 2014, perusahaan ini berinvestasi di PT Trimitra Karya Jaya.
Pada tahun 2015, perusahaan ini berinvestasi di PT Paiton Energy. Setahun kemudian, perusahaan ini berinvestasi di PT Mulia Bosco Logistik dan PT Famon Awal Bros Sedaya serta mendivestasi PT Pulau Seroja Jaya. Pada tahun 2017, perusahaan ini berinvestasi di PT Deltomed Laboratories serta mendivestasi PT Lintas Marga Sedaya dan PT Medco Power Indonesia. Setahun kemudian, perusahaan ini berinvestasi di PT Aneka Gas Industri Tbk dan mendivestasi PT Batu Hitam Perkasa. Pada tahun 2023, perusahaan ini mendivestasi PT Farmon Awal Bros Sedaya Tbk.[2][3]
Manajemen
[sunting | sunting sumber]Dewan Komisaris
[sunting | sunting sumber]- Edwin Soeryadjaya (Presiden Komisaris)
- Joyce S. Kerr (Komisaris)
- Indra Cahya Uno (Komisaris)
- Sidharta Utama (Komisaris Independen)
- Anangga W. Roosdiono (Komisaris Independen)
Dewan Direksi
[sunting | sunting sumber]- Michael W. P. Soeryadjaya (Presiden Direktur)
- Lany D. Wong (Direktur Keuangan)
- Devin Wirawan (Direktur Investasi)
Anak usaha
[sunting | sunting sumber]Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini memiliki 10 anak usaha, yakni:
- PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
- PT Saratoga Sentra Business
- PT Nugraha Eka Kencana
- PT Wahana Anugerah Sejahtera
- PT Bumi Hijau Asri
- PT Wana Bhakti Sukses Mineral
- PT Trimitra Karya Jaya
- PT Surya Nuansa Ceria
- PT Lintas Indonesia Sejahtera
- PT Interra Indo Resources
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Diakses tanggal 20 April 2024.
- ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2023" (PDF). PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Diakses tanggal 20 April 2024.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Diakses tanggal 20 April 2024.