Saus hoisin
Saus hoisin | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Saus hoisin | |||||||||||||
Nama Tionghoa | |||||||||||||
Hanzi sederhana: | 海鲜酱 | ||||||||||||
Makna harfiah: | saus makanan laut | ||||||||||||
| |||||||||||||
Nama Vietnam | |||||||||||||
Vietnam: | tương đen |
Saus hoisin (saus hoi sin) atau saus haixian (hanzi sederhana: 海鲜酱; pinyin: hǎixiānjiàng) adalah saus perendam untuk daging panggang dalam masakan Cina. Saus ini berwarna coklat tua dan rasanya manis agak sedikit pedas. Kata "hoisin" berasal dari pengucapan aksara Tionghoa 海鮮 dalam bahasa Kanton. Saus hoisin juga dipakai sebagai saus penyedap sewaktu membuat masakan tumis atau sewaktu makan bebek panggang, babi panggang, atau ayam panggang.
Walaupun ditulis dalam aksara Tionghoa yang berarti "makanan laut", saus hoisin umumnya tidak mengandung makanan laut. Oleh karena itu, saus hoisin sering dipakai dalam berbagai masakan vegetarian. Bahan baku saus hoisin adalah kedelai hasil fermentasi, beras merah, dan bumbu-bumbu seperti garam dapur, gula, bawang putih, bubuk ngo hiang, cuka, biji pekak, dan cabai.[1]
Masakan Cina yang memakai saus hoisin, misalnya bebek Peking, lumpia, babi mu xu, popiah, dan char siu. Ayam panggang untuk phở dalam masakan Vietnam dioles dengan saus hoisin.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Rajah, Carol Selva (2008). Heavenly Fragrance. Tuttle Publishing. hlm. 202. ISBN 0-7946-0353-X.