Bidadari halmahera
Bidadari halmahera
| |
---|---|
Semioptera wallacii | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 22706140 |
Taksonomi | |
Kelas | Aves |
Ordo | Passeriformes |
Famili | Paradisaeidae |
Genus | Semioptera |
Spesies | Semioptera wallacii G. R. Gray, 1859 |
Tipe taksonomi | Semioptera |
Distribusi | |
Endemik | Halmahera |
Burung bidadari halmahera (bahasa Latin: Semioptera wallacii) adalah jenis cendrawasih berukuran sedang, sekitar 28 cm, berwarna cokelat-zaitun. Cendrawasih ini merupakan satu-satunya anggota genus Semioptera. Burung jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat mengkilat dan warna pelindung dadanya hijau zamrud. Cirinya yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang yang keluar menekuk dari sayapnya dan bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan burung ini. Burung betinanya yang kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan berukuran lebih kecil serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]George Robert Gray dari Museum Inggris menamai jenis ini untuk menghormati Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris dan pengarang buku The Malay Archipelago, orang Eropa pertama yang menemukan burung ini pada tahun 1858.
Subspesies dan taksonomi
[sunting | sunting sumber]Burung Bidadari halmahera adalah burung endemik kepulauan Maluku dan merupakan jenis burung cenderawasih sejati yang tersebar paling barat. Burung ini memiliki dua subspesies:
- Semioptera wallacii halmaherae Salvadori, 1881
- Semioptera wallacii wallacii Gray, 1859
Perilaku dan ekologi
[sunting | sunting sumber]Makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan. Burung jantan bersifat poligami. Mereka berkumpul dan menampilkan tarian udara yang indah, meluncur dengan sayapnya dan mengembangkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau mencolok sementara bulu putih panjangnya di punggungnya dikibar-kibarkan.
Status konservasi
[sunting | sunting sumber]Karena umum ditemukan di rentang habitatnya yang terbatas, burung Bidadari Halmahera dievaluasi berisiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Penyebaran
[sunting | sunting sumber]Burung bidadari bisa ditemukan di Pulau Halmahera dan Bacan pada hutan hujan tropis dataran rendah dan bukit-bukit, dan kadang-kadang di daerah berhutan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Bacaan
[sunting | sunting sumber]- Bashari, Hanom (2011). Laporan Teknis No.8: Kajian Status dan Habitat Bidadari Halmahera Semioptera wallacii di Kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Pulau Halmahera Maluku Utara. Burung Indonesia dan TN Aketajawe Lolobata.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) BirdLife Species Factsheet Diarsipkan 2008-12-29 di Wayback Machine.
- (Inggris) IUCN Red List
- (Inggris) Oriental Bird Images Diarsipkan 2021-05-02 di Wayback Machine.