Shadow Kiss (Novel)
Berkas:ShadowKiss Novel.jpg | |
Pengarang | Richelle Mead |
---|---|
Judul asli | Shadow Kiss |
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Indonesia |
Seri | Vampire Academy |
Subjek | Vampir |
Genre | Fiksi Remaja, Fantasi |
Penerbit | Matahati (Yasmin Agency) |
Tanggal terbit | Februari 1, 2011 |
Tgl. terbit (bhs. Inggris) | November 13, 2008 |
Jenis media | Soft Cover |
Halaman | 508 |
ISBN | ISBN 9786028590242 |
Didahului oleh | Vampire Academy, Frostbite |
Diikuti oleh | Blood Promise |
Shadow Kiss adalah sebuah novel yang menceritakan tentang vampir yang ditulis oleh Richelle Mead. Shadow Kiss adalah buku ketiga dari Seri Vampire Academy setelah Vampire Academy dan Frosbite.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Shadow Kiss melanjutkan kisah karakter utama, Rose Hathaway dan pendidikannya untuk menjadi seorang pengawal. Rose tahu bahwa mencintai pengawal lain itu dilarang. Sahabatnya, Lissa - Putri Dragomir terakhir - selalu harus diutamakan terlebih dahulu. Sayangnya, ketika datang seorang pengajar yang tampan, Dimitri Belikov, beberapa aturan terlanggar, termasuk peraturan sekolah dan hukum saat ia melanjutkan perasaannya kepada Dimitri ke langkah berikutnya yaitu cinta.
Kemudian pikiran Rose dipenuhi oleh kegelapan yang aneh dan bayangan hantu muncul untuk memperingatkan Rose akan bahaya yang datang dari setan jahat di ambang gerbang akademi. Para Strigoi, mayat hidup abadi sudah dekat. Dalam pertarungan yang medebarkan jantung melebihi mimpi terburuknya, Rose harus memilih antara cinta, nyawa, dan dua orang yang paling penting.
Plot
[sunting | sunting sumber]Dengan ikatan batin yang terjalin antara Rose dan Lissa, kehidupan Rose semakin memburuk. Dia bahkan hampir tidak bisa membedakan mana pengalaman cintanya sendiri dan mana pengalaman cinta Lissa. Rasa iri pun mulai muncul dalam diri Rose, karena ia tidak bisa merasakan pengalaman cinta seperti yang dirasakan Lissa. Mencintai seseorang itu sudah salah bagi para pegawal, apalagi mencintai sesama pengawal. Hal tersebut bisa membahayakan jiwa Moroi yang mereka jaga, karena mereka tidak lagi bisa mengutamakan Moroi mereka.
Beberapa bulan sebelum Rose dan kawan-kawan lulus dari akademi, mereka wajib mengikuti ujian lapangan. Dimana mereka diberi tugas untuk menjaga Moroi yang dipilihkan untuk mereka seolah mereka berada di dunia nyata. Para pengawal akan berpura-pura menjadi Strigoi yang akan menyerang kapan saja. Oleh karena itu, kemampuan para novis akan diuji pada ujian lapangan tersebut.
Semangat Rose yang berapi-api untuk mengikuti ujian lapangan digantikan dengan kemarahan karena ia tidak dipasangakan dengan Lissa. Dia yang bisa dipastikan akan mejadi pengawal masa depan untuk Lissa di tugaskan untuk menjaga moroi lain, Christian, kekasih Lissa. Lissa akan ditugaskan untuk Eddie, teman baik Rose.
Dimitri, mentor sekaligus pujaan hati Rose, selalu bersikap tenang dan mampu menenangkan Rose. Penjelasaannya mengenai hal tersebut hanyalah merupakan latihan untuk menjaga Moroi yang tidak memiliki koneksi batin, membuat Rose menerimanya dengan lapang dada. Apalagi, ternyata hal ini membuat hubungan Rose dan Christian menjadi baik.
Di tengah ramainya ujian lapangan bagi para novis, dengan tak terduga Rose gagal dalam ujian pertama. Banyak orang tidak menyangka, terlebih karena ia sudah pernah membunuh Strigoi asli sebelumnya. Ia kalah oleh Stan, pengajar yang selalu membuat Rose kesal. Namun, hal tersebut terjadi bukan karena sengaja. Di tengah pertarungan, Rose kehilangan fokus saat hantu Mason menampakkan diri di depan matanya.
Sejak saat itu Rose dikenal sebagai pecundang dan egois. Tapi bagi Rose sendiri, dia merasa dirinya gila. Ketidakpercayaannya pada hantu membuatnya semakin merasa tertekan, terlebih penampakan hantu Mason sering kali muncul.
Lissa semakin dekat dengan Adrian, pengendali roh lain, seorang Moroi bangsawan yang tergila-gila dengan Rose. Hal ini membuat Christian cemburu, meski Rose dengan tegas mengatakan Adrian tidak tertarik pada Lissa. Adrian tergila-gila pada Rose hingga tersiar kabar kalau Rose bertunangan dengannya. Isu ini bahkan sempat meresahkan Tatiana, sang Ratu sekaligus bibi Adrian. Baginya hal tersebut adalah penghinaan dan kesalahan. Ia pun mengancam Rose untuk tidak menggoda Adrian meskipun pada kenyataannya, Adrianlah yang mengejar-ngejar Rose.
Pikiran Rose pun semakin kacau dengan ditambahnya persidangan Victor Dashkov, Moroi bangsawan yang pernah mencelakaan Lissa.Namun berkat Adrian, Rose dan kawan-kawannya bisa datang ke persidangan itu dan dengan senang hati mendengar putusan hukuman penjara seumur hidup bagi Victor.
Sayangnya, pergolakan yang awal rencananya dimulai oleh Victor sudah mulai tumbuh di balik-balik dinding akademi. Moroi dilarang menggunakan sihir mereka untuk bertarung. Namun beberapa moroi remaja mulai bergerak dan berusaha menjadikan hal tersebut legal.
Rose akhirnya menyadari kenapa ia selalu diliputi rasa amarah dan kegilaan. Ternyata bayangan gelap yang selama ini dialaminya adalah karena ia merupakan shadow kiss - dicium bayangan. Sehingga selain memiliki koneksi batin dengan Lissa yang merupakan akses langsung untuk melihat apa yang Lissa pikirkan, Rose juga mampu menyerap rasa kemarahan dan kegilaan Lissa. Selain itu, Rose juga menyadari kemampuannya melihat hantu bukanlah karena ia sudah mulai stres, tapi karena ia memang memiliki kemampuan itu sebagai shadow kiss.
Rose pun menceritakan semua itu kepada Dimitri. Dan tanpa terduga, Dimitri menyatakan cintanya pada Rose dan berjanji untuk selalu melindunginya. Rose pun akhirnya memberikan keperawanannya kepada Dimitri, orang yang paling ia cintai. Mereka pun membuat janji dan berencana untuk tetap melanjutkan hubungan mereka, meskipun itu berarti Dimitri harus berhenti menjadi pengawal Lissa.
Sayangnya tidak ada satu orang pun termasuk Rose dan Dimitri menyadari kalau penampakan Mason merupakan peringatan kalau pelindung sihir akademi sudah bocor. Yang sudah mati tidak bisa menembus pelindung, karena pelindung itu terbuat dari empat elemen kehidupan dan hanya bisa dirusak dengan pasak perak.
Akhirnya, Mason kembali muncul dan memperingatkan Rose, namun terlambat. Strigoi sudah menyerang akademi meskipun belum terlalu jauh masuk wilayah gedung tersebut. Ternyata pelindung rusak tanpa sengaja oleh sihir yang dipakai para Moroi remaja yang menggunakan sihir untuk membentuk perkumpulan rahasia.
Akibat serangan itu, banyak pengawal dan Moroi tewas. Tapi mereka berhasil kabur akibat perlawanan yang cukup sengit dari pengawal dan bantuan Chrstian dengan sihir apinya. Sayangnya, ada beberapa orang yang dibawa para Strigoi itu, termasuk Eddie.
Lalu diadakanlah rencana penyelamatan untuk korban yang diculik. Apalagi diketahui para Strigoi itu dalam kondisi terjebak di gua dekat tebing sekolah. Akan tetapi perhitungan para pengawal salah, dan meskipun mereka berhasil menyelamatkan korban yang diculik pada pertempuran pertama, Dimitri dibunuh dan dibawa oleh para Strigoi.
Rose yang frustasi, tidak terima dengan kenyataan itu. Ia kemudian menanyakan keberadaan Dimitri kepada hantu Mason. Ternyata Dimitri tidak mati juga tidak hidup. Ia diubah menjadi Strigoi. Dan dengan tekad yang kuat dan meski harus menyakiti hati sahabatnya Lissa, Rose pun pergi mengejar Dimitri untuk membunuh kekasih hatinya itu.
Sekuel
[sunting | sunting sumber]Blood Promise
Last Sacrifice
Sub-seri: Bloodlines
Sub-seri: The Golden Lily
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Website Richelle Mead Diarsipkan 2012-06-26 di Wayback Machine.
Shadow Kiss Translate