Perilaku suspensori
Perilaku suspensori atau perilaku menggantung adalah salah satu bentuk lokomosi arboreal atau lokomosi makan ketika seekor hewan menggantungkan tubuhnya di bawah atau di antara dahan pohon.[1] Perilaku ini memungkinkan perpindahan tubuh yang lebih cepat dan mengurangi panjang jalur darat yang diperlukan saat hewan tersebut bepergian, mencari makanan, dan menghindari pemangsa.[2][3] Ada beberapa jenis perilaku suspensori, di antaranya brakiasi, memanjat, dan menyeberang antardahan. Mekanisme-mekanisme ini memungkinkan spesies hewan berukuran besar untuk mendistribusikan bobotnya di antara cabang-cabang yang lebih kecil.[1] Primata dan kungkang merupakan hewan yang paling sering terlihat menggunakan perilaku ini, tetapi beberapa hewan lain, seperti kelelawar, juga terlihat menggantung di bawah suatu benda untuk mendapatkan makanan atau saat beristirahat.[1][4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Fleagle, John G. (1999). Primate adaptation and evolution (edisi ke-2nd). San Diego [u.a.]: Acad. Press. ISBN 978-0-12-260341-9.
- ^ Youlatos, Dionisios (2002). "Positional Behavior of Black Spider Monkeys (Ateles paniscus) in French Guiana". International Journal of Primatology. 23 (5): 1071–1093. doi:10.1023/A:1019602116805.
- ^ Primate locomotion : linking field and laboratory research. D'Août, Kristiaan., Vereecke, Evie E. New York: Springer. 2011. hlm. 205–211. ISBN 9781441914194. OCLC 704395283.
- ^ Vandoros, Jason Demetri; Dumont, Elizabeth Rachel (2004-04-01). "Use of the wings in manipulative and suspensory behaviors during feeding by frugivorous bats". Journal of Experimental Zoology (dalam bahasa Inggris). 301A (4): 361–366. doi:10.1002/jez.a.20040. ISSN 1552-499X. PMID 15039995.