Augmentasi GNSS
Augmentasi sistem satelit navigasi global (GNSS) adalah metode untuk meningkatkan atribut sistem navigasi, seperti presisi, keandalan, dan ketersediaan, melalui integrasi informasi eksternal ke dalam proses perhitungan. Ada banyak sistem seperti itu, dan umumnya diberi nama atau dijelaskan berdasarkan bagaimana sensor GNSS menerima informasi eksternal. Beberapa sistem mengirimkan informasi tambahan tentang sumber kesalahan (seperti pergeseran jam, ephemeris, atau penundaan ionosfer), yang lain memberikan pengukuran langsung tentang seberapa jauh sinyal itu tidak tepat di masa lalu, sementara kelompok ketiga memberikan informasi kendaraan tambahan untuk diintegrasikan dalam proses perhitungan.[1]
Augmentasi GNSS adalah teknologi yang meningkatkan akurasi dan presisi sistem satelit navigasi global (GNSS) dengan menambahkan informasi eksternal ke proses perhitungan. Augmentasi GNSS menggunakan informasi eksternal untuk meningkatkan atribut navigasi GNSS, seperti presisi, keandalan, dan ketersediaan. Penerima GNSS menggunakan sinyal waktu nyata dari satelit GNSS untuk menentukan lokasinya, tetapi sistem augmentasi dapat meningkatkan akurasi sinyal ini. Contoh Augmentasi GNSS
- Sistem augmentasi berbasis satelit (SBAS),
- sistem augmentasi berbasis darat (GBAS),
- GNSS diferensial (DGNSS) Augmentasi. dan lainnya.
GNSS dapat memberikan hasil penentuan posisi dan waktu yang lebih akurat. Sistem augmentasi GNSS dapat digunakan di luar angkasa, udara, atau darat. Sistem ini dapat mengirimkan informasi tambahan tentang sumber kesalahan, memberikan pengukuran langsung tentang seberapa jauh sinyal tersebut tidak akurat di masa lalu, atau memberikan informasi kendaraan tambahan.
Augmented Reality (AR) atau realitas tertambah adalah teknologi yang menggabungkan objek maya ke dalam dunia nyata. AR dapat memberikan informasi digital berupa gambar, suara, animasi, dan model 3D yang ditumpangkan ke lingkungan sekitar. AR dapat diakses melalui berbagai perangkat, seperti smartphone, kacamata AR, kamera, layar, dan webcam. Pengguna dapat berinteraksi dengan AR melalui gerakan fisik, suara, atau perintah yang dikirimkan melalui layar sentuh. AR memiliki berbagai kegunaan, di antaranya: Membantu pengambilan keputusan, Memvisualisasikan konsep abstrak, Membantu pemahaman dan struktur suatu model objek, Membantu meningkatkan pemahaman tentang fitur-fitur tertentu dari dunia fisik, Membantu memperoleh wawasan cerdas dan mudah diakses.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Global Navigation Satellite System (GNSS)
- Augmented Reality (AR)
- Sistem Pemosisi Global
- GLONASS
- Sistem Satelit Quasi-Zenith
- Automatic Dependent Surveillance–Broadcast (ADS-B) adalah teknologi pengawasan penerbangan dan bentuk kewaspadaan elektronik di mana sebuah pesawat menentukan posisinya melalui navigasi satelit atau sensor lain dan secara berkala menyiarkan posisinya dan data terkait lainnya, yang memungkinkannya dilacak.
- Automatic Identification System, sistem yang secara konseptual serupa untuk kapal laut
- Advanced Train Control System, sistem yang secara konseptual serupa untuk rel kereta api
- Automatic Packet Reporting System (APRS), sistem pelacakan berbasis GPS yang secara konseptual serupa dalam layanan radio amatir
- Galileo , sistem navigasi satelit
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kee, C.; Parkinson, B. W.; Axelrad, P., Penina (Summer 1991). "Wide area differential GPS". Journal of the Institute of Navigation. 38 (2): 123–146. doi:10.1002/j.2161-4296.1991.tb01720.x. Diakses tanggal January 12, 2023.