Subkultur gotik
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (November 2024)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
Gothic adalah subkultur yang dimulai di Inggris pada awal tahun 1980-an. Subkultur ini dikembangkan oleh para penggemar rock gothic, sebuah cabang dari genre musik post-punk. Artis post-punk yang mempelopori genre gothic rock dan membantu mengembangkan dan membentuk subkultur ini antara lain Siouxsie and the Banshees, Bauhaus, the Cure, dan Joy Division.
Subkultur gothic telah bertahan lebih lama dibandingkan subkultur lain di era yang sama, dan terus melakukan diversifikasi dan menyebar ke seluruh dunia. Citra dan kecenderungan budayanya menunjukkan pengaruh dari fiksi Gotik abad ke-19 dan film horor. Adegan ini berpusat pada festival musik, klub malam, dan pertemuan terorganisir, terutama di Eropa Barat. Subkultur ini memiliki selera yang terkait dengan musik, estetika, dan mode.
Musik yang disukai oleh kaum gothic mencakup sejumlah gaya seperti gothic rock, death rock, cold wave, dark wave, dan ethereal wave.Gaya fesyen gothic mengambil pengaruh dari gaya fesyen punk, new wave, New Romantic, dan gaya berbusana pada masa-masa sebelumnya, seperti era Victoria, Edwardian, dan Belle Époque. Gaya ini paling sering mencakup pakaian berwarna gelap (biasanya hitam pekat), riasan wajah gelap, dan rambut hitam.
Musik
[sunting | sunting sumber]Asal Usul dan Pengembangan
Istilah gothic rock diciptakan oleh kritikus musik John Stickney pada tahun 1967 untuk menggambarkan pertemuannya dengan Jim Morrison di sebuah gudang anggur yang remang-remang, yang disebutnya sebagai “ruangan yang sempurna untuk menghormati musik gothic rock The Doors”. Pada tahun yang sama, lagu Velvet Underground “All Tomorrow's Parties” menciptakan semacam “mahakarya rock gothic yang memukau” menurut sejarawan musik Kurt Loder. Pada akhir tahun 1970-an, kata sifat gothic digunakan untuk mendeskripsikan atmosfer band-band post-punk seperti Siouxsie and the Banshees, Magazine, dan Joy Division. Dalam sebuah ulasan langsung tentang konser Siouxsie and the Banshees pada Juli 1978, kritikus Nick Kent menulis, mengenai musik mereka, “[P]ersamaan dan perbandingan sekarang dapat ditarik dengan arsitek rock gothic seperti Doors dan, tentu saja, Velvet Underground awal”. Pada bulan Maret 1979, dalam ulasannya tentang album kedua Magazine, Secondhand Daylight, Kent mencatat adanya “rasa otoritas baru yang keras” dalam musiknya, dengan “suara neo-Gotik yang suram”. Di tahun yang sama, istilah ini juga digunakan oleh manajer Joy Division, Tony Wilson pada tanggal 15 September dalam sebuah wawancara untuk program TV BBC, Something Else. Wilson menggambarkan Joy Division sebagai “gothic” dibandingkan dengan arus utama pop, tepat sebelum penampilan langsung band tersebut. Istilah ini kemudian diterapkan pada “band - band yang lebih baru seperti Bauhaus yang muncul setelah Joy Division dan Siouxsie and the Banshees”. Singel pertama Bauhaus yang dirilis pada tahun 1979, “Bela Lugosi's Dead”, secara umum dianggap sebagai titik awal dari genre rock gothic.
Pada tahun 1979, Sounds menggambarkan Joy Division sebagai “Gothic” dan “theatrical”. Pada bulan Februari 1980, Melody Maker menyebut band yang sama sebagai “masters of this Gothic gloom”. Kritikus Jon Savage kemudian mengatakan bahwa penyanyi mereka, Ian Curtis, menulis “the definitive Northern Gothic statement". Namun, baru pada awal 1980-an gothic rock menjadi subgenre musik yang koheren dalam post-punk, dan para pengikut band - band ini mulai bersatu sebagai sebuah gerakan yang mudah dikenali. Mereka mungkin telah mengambil julukan “gothic” dari sebuah artikel tahun 1981 yang diterbitkan di mingguan rock Inggris, Sounds: “The face of Punk Gothique”, yang ditulis oleh Steve Keaton. Dalam sebuah tulisan tentang penonton UK Decay, Keaton bertanya: “Could this be the coming of Punk Gothique? With Bauhaus flying in on similar wings could it be the next big thing?” Malam F Club di Leeds, Inggris Utara, yang dibuka pada tahun 1977 pertama kali sebagai klub punk, menjadi penting dalam perkembangan subkultur gothic pada tahun 1980-an. Pada bulan Juli 1982, pembukaan Batcave di Soho, London, menjadi titik pertemuan penting bagi skena yang baru muncul, yang kemudian diberi label “positive punk” oleh NME dalam edisi khusus dengan sampul depan pada awal tahun 1983. Istilah Batcaver kemudian digunakan untuk menggambarkan kaum gothic jadul.
Di luar skena Inggris, deathrock berkembang di California pada akhir 1970-an dan awal 1980-an sebagai cabang yang berbeda dari punk rock Amerika, dengan aksi-aksi seperti Christian Death, Kommunity FK, dan 45 Grave sebagai yang terdepan.