Tahu kuning
Tahu Takwa Kediri | |
---|---|
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Kota Kediri, Jawa Timur |
Sunting kotak info • L • B |
Tahu Kuning atau dikenal dengan sebutan Tahu Takwa adalah tahu yang berwarna kuning, yang disebabkan karena air rendaman tahu diberi kunyit atau pewarna sintesis.[1][2] Tahu kuning merupakan makanan khas Kota Kediri, karena sentra (pusat) pembuatannya banyak dijumpai di Kediri.[3][4][5] Tahu kuning memiliki bentuk kotak persegi empat dan agak pipih.[3][4] Tahu ini juga memiliki kepadatan yang lebih baik dibandingkan tahu putih, sehingga ketika dipotong tahu tidak mudah hancur.[4] Selain itu, tahu kuning memiliki tekstur kenyal, berpori halus, dan lembut.[4] Dari segi rasanya, tahu kuning memiliki rasa yang gurih tanpa rasa asam sama sekali.[2][3][5] Jika digoreng, bagian luarnya akan berubah menjadi kering dan renyah, sedangkan bagian dalam tetap lembut dan kenyal.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1900, terdapat ribuan warga Tiongkok yang bermigrasi ke Indonesia.[2] Sebagian dari mereka kemudian memasuki wilayah Kediri.[2] Tiga orang dari beberapa imigran tadi merupakan pelopor pembuatan tahu kuning.[2] Mereka adalah Lauw Soe Hoek (lebih dikenal dengan Bah Kacung), Liem Ga Moy, dan Kaou Loung.[2] Hingga saat ini, keturunan dari mereka tetap melestarikan dan melanjutkan usaha dari para leluhur mereka, kecuali keturunan dari Kaou Loung.[2]
Faktor utama yang mendorong para imigran Tiongkok memilih lokasi pembuatan tahu di Kediri, karena terdapat kesamaan karakteristik air dengan yang terdapat di Tiongkok.[2] Hal tersebut dikarenakan, proses pembuatan tahu ini tidak mudah dan harus menyesuaikan dengan jenis air, yang nantinya akan mempengaruhi pada hasil akhirnya.[2]
Pada tahun 1912, Lauw Soe Hoek (Bah Kacung) mulai mendirikan usaha tahu.[2] Sedangkan Liem Ga Moy mengawali usahanya pada tahun 1948, tetapi usahanya baru dikenal oleh masyarakat pada tahun 1950.[2] Saat ini usaha tahu Bah Kacung dilanjutkan oleh cucunya A. Herman Budiono putra dari Yosef Seger Budi Santoso (Lauw Sing Hian) yang meninggal pada bulan Mei 2008.[2]
Kandungan nutrisi
[sunting | sunting sumber]Untuk setiap 113 gram tahu kuning mengandung 86 kalori.[6] Di samping itu, pada setiap 113 gram juga terdapat beberapa nutrisi yang terkandung di dalamnya, antara lain:[6]
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Manfaat (khasiat) dari tahu kuning tidak jauh berbeda dengan jenis-jenis tahu lainnya,karena memiliki bahan dasar yang sama, yaitu kedelai [6] Tahu kuning memiliki unsur protein kedelai yang berfungsi menurunkan risiko penyakit jantung.[6] Karena di dalamnya mengandung fitosterol (minyak tumbuhan) yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyumbatan jantung.[6] Selain itu, di dalamnya juga mengandung isoflavon yang dapat mencegah penyakit kanker, seperti kanker payudara dan dan kanker prostat.[6]
Tahu kuning hasil fermentasi juga dapat meingkatkan pembentukan vitamin K yang baik untuk mencegah pendarahan berlebih pada saat terjadi luka.[6] Tahu kuning yang memiliki bahan utama dari kacang kedelai, dapat meningkatkan produksi hormon insulin, yaitu hormon yang dapat menurunkan kadar gula darah untuk para penderita diabetes.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Yuni Pradata. Aneka Masakan Tahu. Agro Media. ISBN 978-979-3702-40-7. Halaman 4-5.
- ^ a b c d e f g h i j k l www.kedirikota.go.id: Sejarah Tahu Kuning. Diakses 5 Mei 2014
- ^ a b c d www.food.detik.com: Tahu Takwa Asli Kediri. Diakses 5 Mei 2014
- ^ a b c d www.nyata.co.id: Mengenal Jenis Tahu Diarsipkan 2014-05-05 di Wayback Machine.. Diakses 5 Mei 2014
- ^ a b www.ramadan.okezone.com: Tahu Takwa, Kuliner Ramadan Khas Kediri Diarsipkan 2014-05-05 di Wayback Machine.. Diakses 5 Mei 2014
- ^ a b c d e f g h www.rumahsegar.com: Tahu Kuning. Diakses 5 Mei 2014