Ketahanan tumbuhan terhadap gangguan lingkungan
Ketahanan tumbuhan terhadap gangguan lingkungan adalah ketahanan terhadap kondisi lingkungan dingin, panas, angin kencang, kekeringan, dan/atau banjir. Ketahanan tumbuhan merupakan kajian penting dalam ilmu pertanian.
Ketahanan suatu tumbuhan didapatkan dari proses evolusi berdasarkan kondisi tempat ia tumbuh (iklim, cuaca, ketinggian, pancaran sinar matahari, dan sebagainya). Tumbuhan yang dipaksakan hidup di lingkungan yang tidak cocok tidak termasuk ke dalam kajian ini. Misal kaktus yang ditanam di daerah beriklim boreal.
Tumbuhan disebut "lunak" jika perubahan kondisi lingkungan yang mendasar pada tempat ia tumbuh mematikannya. Misal gandum yang biasa tumbuh di lingkungan beriklim sedang, tetapi tidak dapat tumbuh di musim dingin. Tumbuhan yang tangguh dapat bertahan sepanjang musim, meski pertumbuhannya terhambat. Pada musim dingin ia seperti berhibernasi, tetapi pada musim semi ia hijau kembali. Konsep ini digunakan pada penanaman hortikultura pada lingkungan terkendali seperti di rumah tanaman untuk melindungi tanaman yang rentan terhadap perubahan cuaca.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Titchmarsh, Alan. "How to be a gardener". BBC. Diakses tanggal 24 April 2013.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "2006 arborday.org Hardiness Zone Map". National Arbor Day Foundation. Diakses tanggal 2007-01-07.
- "Differences between 1990 USDA Hardiness Zones and 2006 arborday.org hardiness zones reflect warmer climate". National Arbor Day Foundation. Diakses tanggal 2007-01-07.
- Interactive Version of the 1990 USDA Hardiness Zone Map