Lompat ke isi

Tarabintang, Humbang Hasundutan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tarabintang
Peta lokasi Kecamatan Tarabintang
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenHumbang Hasundutan
Pemerintahan
 • CamatSerinaya Tinambunan[1]
Populasi
 • Total8,249 jiwa
Kode Kemendagri12.16.10 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1215100 Edit nilai pada Wikidata
Luas287.67 km²
Kepadatan4 jiwa/km²

Tarabintang (Tara Bintang) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Indonesia. Wilayah ini adalah kecamatan termuda di kabupaten Humbang Hasundutan dengan ibukota kecamatan berada di desa Tarabintang.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, Tarabintang dikenal dengan nama Parbentang, yang diambil dari nama pendiri kampung tersebut, yaitu Meka Parbentang. Dikemudian hari, keturunan Meka Parbentang pun memperluas wilayah kampung tersebut. Mereka mulai menamai kampung tersebut dengan nama Tarabintang. Kata Tarabintang berasal dari kata bahasa Batak Pakpak, yakni Tare dan Bentang. Dimana Tare berarti menengadah, meminta, memohon, dan berharap. Sedangkan Bentang berarti perangkap hewan.

Arti sempit dari Tarebentang adalah berharap kepada perangkap hewan, dimaksudkan berharap agar bisa mendapat buruan dari perangkap tersebut. Namun, lama kelamaan nama itu berubah menjadi Tarabintang, yang secara harfiah berarti berharap kepada bintang, namun bisa diartikan pula sebagai berharap setinggi bintang di langit.

Wilayah adminstratif

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Tarabintang terdiri dari 9 desa yang adalah sebagai berikut:

  1. Marpadan
  2. Mungkur
  3. Sibongkare
  4. Sibongkare Sianju
  5. Sihombu
  6. Sihotang Hasugian Toruan
  7. Simbara
  8. Sitanduk
  9. Tarabintang

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Tarabintang mayoritas berlatarbelakang suku Batak dan hampir seluruh warganya berasal dari etnik Batak Toba dan Batak Pakpak yang memakai sistem Marga sebagai nama keluarga. Marga yang mendominasi di Tarabintang antara lain adalah Tinambunan, Tumanggor, Turutan, Maharaja, Pinayungan, Nahampun, Hasugian, Mungkur, dan Meka.

Demografi berdasarkan agama di Kecamatan Tarabintang (2024)[2]

  Kristen Protestan (65.95%)
  Kristen Katolik (20.06%)
  Islam (13.97%)

Informasi desa

[sunting | sunting sumber]

Siantar-Sitanduk adalah salah satu desa terbesar dan terpadat penduduknya di wilayah Kecamatan Tarabintang. Kecamatan Tarabintang adalah hasil pengembangan dari Kecamatan Parlilitan. Penghasilan utama penduduk desa Siantar-Sitanduk adalah bertani karet, kelapa sawit dan kopi coklat. Di samping itu warga juga bertani padi (sawah & darat) untuk konsumsi keluarga.

Nama-nama dusun yang ada di wilayah Desa Siantar-Sitanduk adalah: Anggocci, Laemaga, Rambung, Siantar Sitanduk, Rumbia, Karontang, Simbara.

Pada pertengahan 2007, rencananya Desa Siantar Sitanduk akan dimekarkan menjadi tiga desa. Anggocci, Laemaga dan Rambung akan masuk dalam Desa Mungkur; Siantar Sitanduk, Rumbia dan Karontang akan tetap di desa Siantar Sitanduk; sementara Simbara, muara dan uruk bacang akan menjadi jadi satu desa.

Di Siantar-Sitanduk terdapat air terjun 7 tingkat yang dinamakan Sicember-Cember. Lae Simenggo juga melintasi desa ini. Lae Simenggo adalah sebuah sungai yang berhulu di Sienem Kodin dan berakhir di Muara Singkil Kabupaten Aceh Singkil (NAD). Daerah ini adalah tanah ulayat dari marga Si Meka-Mungkur. Di seberang Desa Siantar Sitanduk ada Dusun Arabakul, dan Siordang yang dulunya adalah perkampungan marga Tumangger dan Hasugian, tetapi sekarang dusun tersebut telah mati karena semua penduduknya berpindah ke tempat lain atau ke Siantar sSitanduk.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan". Diakses tanggal 19 Maret 2023. 
  2. ^ [1]