Tebing Tinggi Okura, Rumbai Timur, Pekanbaru
Tebing Tinggi Okura | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Riau | ||||
Kota | Pekanbaru | ||||
Kecamatan | Rumbai Timur | ||||
Kodepos | 28287 | ||||
Kode Kemendagri | 14.71.15.1001 | ||||
Kode BPS | 1471081006 | ||||
Luas | 14 km² | ||||
Jumlah penduduk | 5.126 jiwa | ||||
Kepadatan | 366 jiwa/km² | ||||
|
Tebing Tinggi Okura adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Rumbai Timur, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia. Kelurahan Tebing Tinggi Okura memiliki luas wilayah 14 km² dan terdiri dari 6 RW dan 19 RT dengan jumlah penduduk 5.126 jiwa.
Gambaran Umum
[sunting | sunting sumber]Kelurahan Tebing Tinggi Okura memiliki luas wilayah 14 km² dan terdiri dari 6 RW dan 19 RT dengan jumlah penduduk 5.126 jiwa. Sebagian besar penduduknya adalah penduduk asli pribumi, tetapi tidak sedikit yang merupakan penduduk pendatang. Adapun masyarakat yang mendiami daerah tersebut terdiri dari suku Melayu, Jawa, Batak, dan Minang. Kelurahan Tebing Tinggi Okura terletak di sebelah utara Kota Pekanbaru. Adapun batas wilayah Tebing Tinggi Okura adalah sebagai berikut :
No | Batas Wilayah Kelurahan | |
---|---|---|
1. | Utara | Desa Minas Timur, Kabupaten Siak |
2. | Barat | Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Timur |
3. | Selatan | Sungai Siak, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya |
4. | Timur | Desa Tualang, Desa Meredan Barat, Kabupaten Siak |
Bidang Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]No | Nama | Pangkat/Golongan | Jabatan |
---|---|---|---|
1. | Ryan Wibowo, S.STP, M.Si | Penata Tk. I (III/d) | Lurah |
2. | Rayadi Saputra, S.Si | Penata Muda Tk. I (III/d) | Kasi Pemerintahan |
3. | Hamdan, S.Ap | Penata (III/b) | Kasi Kesejahteraan |
4. | Juliandi, S.Ap | Penata (III/a) | Kasi PMK (Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) |
Ciri Khas Kelurahan
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2014, Kelurahan Tebing Tinggi Okura dijadikan sebagai Kelurahan Wisata di wilayah Pemerintah Kota Pekanbaru.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Di wilayah Okura konon dulu terdapat sebuah benteng pertahanan yang di buat oleh para prajurit Raja Panjang yang sangat kokoh pada masa itu. Benteng tersebut bertahan hingga masuknya penjajah Jepang ke Indonesia yang kemudian mengambil alih benteng tersebut. Jepang kemudian menjadikan wilayah Okura sebagai tempat perkebunan, pertahanan, dan juga sebagai tempat logistik untuk tentara Jepang. Pemberian nama Okura sendiri diambil dari kata dasar “sakura”, yang merupakan bunga khas di Jepang dan bertujuan untuk mengingatkan para tentara Jepang akan kampung halaman mereka di Jepang.
Setelah masa penjajahan Jepang berakhir, daerah Okura awalnya meliputi wilayah Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kelurahan Melebung, Kelurahan Sungai Ukai dan sebagaian Kelurahan Industri Tenayan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Siak Sri Indrapura. Kemudian pada tahun 1987, berdasarkan peraturan pemerintah no. 19 tahun 1987 terjadi pemekaran wilayah, dan daerah Okura yang berada di Kabupaten Kampar dimasukkan ke wilayah Kotamadya Pekanbaru, dan pada tahun 1996-1997 Okura secara resmi menjadi sebuah daerah kelurahan yang diberi nama kelurahan Tebing Tinggi Okura yang berada di Kecamatan Bukit Raya. Kemudian seiring bertambahnya jumlah penduduk Kota Pekanbaru setiap tahun, pada tahun 2003 diadakan pemekaran wilayah Pekanbaru, sehingga Tebing Tinggi Okura kembali terpecah lagi dengan sebagian masuk Kecamatan Bukit Raya dan sebagian lagi masuk wilayah Kecamatan Rumbai Pesisir.