Terima Kasih Cinta (film)
Terima Kasih Cinta | |
---|---|
Sutradara | Tema Patrosza |
Produser | Ade Puspita Sari |
Ditulis oleh | Andi Athira (skenario) Djono W. Oesman (cerita) |
Pemeran | Putri Marino Achmad Megantara Allan Dastan Cut Mini Theo Gary Iskak |
Penata musik | Yovial Tri Purnomo Virgi |
Penyunting | Azis Nurmawan |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Bintang Pictures |
Tanggal rilis | 17 Januari 2019 |
Durasi | 101 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Pendapatan kotor | Rp 3,2 miliar |
Terima Kasih Cinta adalah film drama keluarga Indonesia yang tayang perdana pada 17 Januari 2019. Film ini diangkat dari kisah nyata adaptasi dari novel berjudul "728 Hari" karya Djono W .Oesman yang bercerita mengenai perjuangan seorang gadis remaja dalam melawan penyakit lupus.[1]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Film ini bercerita mengenai Eva (Putri Marino), seorang gadis SMA yang berkenalan dengan Ryan (Achmad Meghantara), sama-sama masuk dalam kelikelo anak-anak yang memiliki penyakit ketika sedang berlangsung MOS di sekolahnya. Ryan mengira Eva hanya pura-pura sakit seperti dirinya dan beberapa anak lain agar saat MOS tidak diberikan tugas berat.
Hingga sebuah kejadian akhirnya membuat Ryan membawa Eva ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Kedua orang tua Eva, Sugiarti (Cut Mini) dan Badarudin (Gary Iskak) panik mendengar kabar anaknya yang dirawat. Selama ini mereka menganggap pingsan yang dialami Eva penyakit biasa. Keduanya terkejut ketika dokter memvonis Eva mengidap penyakit lupus.[1]
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Putri Marino sebagai Eva
- Achmad Megantara sebagai Ryan
- Allan Dastan sebagai Nanan
- Cut Mini Theo sebagai Sugiarti
- Gary Iskak sebagai Badarudin
- Meisyarah Oemri sebagai
- Okan Kornelius sebagai
- Harry de Fretes sebagai
- Zhi Alatas sebagai
- Az Bintang Kaamil sebagai
- Bunga Jasmine Azalea sebagai
- Amalia Putri Wulandari sebagai
- Amalia Bunga Pratiwi sebagai
- Amalia Melati Suci sebagai
- Anthony De La Torre sebagai Fauzel
Produksi
[sunting | sunting sumber]Film ini membutuhkan waktu produksi sampai dua tahun dan 70 persen lokasi syuting dilakukan di Kota Bekasi.[2] Produser Eksekutif rumah produksi film Bintang Pictures, Wiwiek Hargono, mengatakan bahwa film ini ingin memberikan edukasi terkait penyakit lupus kepada masyarakat.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Film "Terima Kasih Cinta", Perjuangan Melawan Lupus". Harian Nasional Online. 10 Januari 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-20. Diakses tanggal 20 Januari 2019.
- ^ Muhammad Azzam (17 Januari 2019). Ahmad Sabran, ed. "70 Persen Lokasi Syuting Film Terima Kasih Cinta Berada di Bekasi". Warta Kota Online. Diakses tanggal 20 Januari 2019.
- ^ Sonny Wakhyono (12 Januari 2019). "Film "Terima Kasih Cinta" Berikan Edukasi Penyakit Lupus". Fajar Online. Diakses tanggal 20 Januari 2019.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Terima Kasih Cinta di IMDb (dalam bahasa Inggris)