Biawak
Biawak | |
---|---|
Komodo (Varanus komodoensis) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Reptilia |
Ordo: | Squamata |
Famili: | Varanidae Merrem, 1820 |
Genus: | Varanus Merrem, 1820 |
Spesies | |
Lihat pada teks. |
Jenis biawak terbesar dan terkenal di dunia ialah komodo (Varanus komodoensis), yang panjangnya dapat melebihi 3 m. Biawak ini memburu hewan-hewan berukuran menengah dan besar seperti rusa, babi hutan dan anak kerbau. Bahkan ada kasus-kasus Komodo menyerang manusia, meskipun jarang. Biawak ini hanya menyebar terbatas di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan di pantai barat Pulau Flores.[3]nis Varanus salvator. Panjang tubuhnya (moncong hingga ujung ekor) umumnya hanya sekitar 1 meter, meskipun ada pula yang dapat mencapai 2,5 meter.[4]
Habitat dan Makanan
[sunting | sunting sumber]Biawak biasanya tinggal tidak jauh dari perairan, biasanya di hutan lembap, padang rumput, dan sekitar hilir sungai. Di daerah perkotaan, biawak kerap ditemukan di gorong-gorong saluran air yang bermuara ke sungai. Biawak memakan meragam jenis makanan, mulai dari serangga, ketam, berbagai jenis kodok, ikan, reptilia kecil, burung, serta mamalia kecil seperti tikus dan cerurut. Jenis-jenis besar seperti Komodo juga memangsa hewan besar seperti rusa atau babi hutan.Biawak juga kerap mencuri dan memakan telur atau memangsa anak burung. Sering ditemui biawak mengambil dan memakan telur kura-kura, penyu atau telur buaya.[5][6][7]
Kebiasaan dan Reproduksi Biawak
[sunting | sunting sumber]Biawak sangat pandai memanjat dan berenang. Di musim kawin, biawak jantan biasanya berkelahi lebih dulu untuk memperlihatkan kekuasaannya atau untuk memperebutkan biawak betina. Pertarungan biawak dilakukan sambil ‘berdiri’. Kedua biawak itu lalu saling memukul atau saling tolak sambil berdiri pada kaki belakangnya, sehingga tampak seperti menari bersama. Perkembangbiakan biawak adalah dengan bertelur. Telur-telur biawak disimpan di pasir atau lumpur di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting. Temperatur di sekitar sarangnya sangat mempengaruhi jenis kelamin dari bayi biawak yang akan menetas. Jika temperaturnya tinggi, bayi jantan akan menetas lebih banyak, dan sebaliknya, apabila rendah, maka bayi betina lebih banyak menetas.[8][9]
Biawak dan manusia
[sunting | sunting sumber]Sejak ribuan tahun, biawak menjadi salah satu buruan manusia. Biawak diburu untuk dimanfaatkan kulitnya sebagai bahan perhiasan, dan dagingnya sebagai bahan makanan atau untuk obat. Perdagangan kulit biawak telah menghidupi beribu-ribu orang, mulai dari penangkap biawak di desa-desa, pengumpul, pengolah, eksportir, hingga industri kulit. Tidak kurang dari satu juta potong kulit biawak air dikumpulkan setiap tahunnya dari berbagai penjuru dunia.[10] Biawak ditangkap orang dengan cara dijerat. Jerat atau kail tersebut dipasang di tempat yang sering didatangi biawak. Umpan yang digunakan umumnya daging hewan lain.[11][12][13][14]
Jenis-jenis Biawak
[sunting | sunting sumber]Berikut adalah jenis-jenis biawak menurut situs Reptile Database (2018).
- Varanus acanthurus BOULENGER, 1885 – Biawak Ekor Berduri
- Varanus albigularis DAUDIN, 1802 – Biawak Tenggorokan Hitam
- Varanus auffenbergi SPRACKLAND, 1999 – Biawak Merak atau Biawak Kerdil Pulau Rote
- Varanus bangonorum WELTON, TRAVERS, SILER & BROWN, 2014 – Biawak Bangon
- Varanus baritji KING & HORNER, 1987 – Biawak Ekor Berduri Bintik Hitam
- Varanus beccarii (DORIA, 1874) – Biawak Hitam
- Varanus bengalensis (DAUDIN, 1802) – Biawak India atau Biawak Benggala
- Varanus bitatawa WELTON, SILER, BENNETT, DIESMOS, RUYA, DUGAY, RICO, VAN WEERD & BROWN, 2010 – Biawak Sierra Madre Utara
- Varanus boehmei JACOBS, 2003 – Biawak Pohon Berbintik Emas
- Varanus bogerti MERTENS, 1950 – Biawak Bogert
- Varanus brevicauda BOULENGER, 1898 – Biawak Kerdil Ekor Pendek
- Varanus bushi APLIN, FITCH & KING, 2006 – Biawak Pilbara
- Varanus caerulivirens ZIEGLER, BÖHME & PHILIPP, 1999 – Biawak Pirus
- Varanus caudolineatus BOULENGER, 1885 – Biawak Ekor Bergaris
- Varanus cerambonensis PHILIPP, BÖHME & ZIEGLER, 1999 – Biawak Bakau Seram
- Varanus cumingi MARTIN, 1839 – Biawak Air Berkepala Kuning
- Varanus dalubhasa WELTON, TRAVERS, SILER & BROWN, 2014 – Biawak Enteng
- Varanus doreanus (MEYER, 1874) – Biawak Ekor Biru
- Varanus douarrha (LESSON, 1830) – Biawak Irlandia Baru
- Varanus dumerilii SCHLEGEL, 1839 – Biawak Dumeril
- Varanus eremius LUCAS & FROST, 1895 – Biawak Gurun Kerdil
- Varanus exanthematicus (BOSC, 1792) – Biawak Sabana
- Varanus finschi BÖHME, HORN & ZIEGLER, 1994 – Biawak Finsch
- Varanus flavescens (HARDWICKE & GRAY, 1827) – Biawak Kuning
- Varanus giganteus (GRAY, 1845) – Biawak Perentie
- Varanus gilleni LUCAS & FROST, 1895 – Biawak Mulga Kerdil
- Varanus glauerti MERTENS, 1957 – Biawak Batu Kimberley
- Varanus glebopalma MITCHELL, 1955 – Biawak Batu Bertelapak Tangan Hitam
- Varanus gouldii GRAY, 1838 – Biawak Pasir
- Varanus griseus (DAUDIN, 1803) – Biawak gurun
- Varanus hamersleyensis MARYAN, OLIVER, FITCH & O’CONNELL, 2014 – Biawak Batu Pilbara Selatan
- Varanus indicus (DAUDIN, 1802) – Biawak Maluku
- Varanus jobiensis AHL, 1932 – Biawak Leher Persik
- Varanus juxtindicus BÖHME, PHILIPP & ZIEGLER, 2002 – Biawak Pulau Rennel
- Varanus keithhornei WELLS & WELLINGTON, 1985 – Biawak Kanopi
- Varanus kingorum STORR, 1980 – Biawak Raja
- Varanus komodoensis OUWENS, 1912 – Komodo, biawak terbesar di dunia.
- Varanus kordensis (MEYER, 1874) – Biawak Pohon Biak
- Varanus lirungensis KOCH, ARIDA, SCHMITZ, BÖHME & ZIEGLER, 2009 – Biawak lirung
- Varanus mabitang GAULKE & CURIO, 2001 – Biawak Panay
- Varanus macraei BÖHME & JACOBS, 2001 – Biawak Pohon Tutul Biru
- Varanus marmoratus (WIEGMANN, 1834) – Biawak Air Marmer
- Varanus melinus BÖHME & ZIEGLER, 1997 – Biawak Quince
- Varanus mertensi GLAUERT, 1951 – Biawak Air Mertens
- Varanus mitchelli MERTENS, 1958 – Biawak air Mitchell
- Varanus nebulosus (GRAY, 1831) – Biawak abu-abu
- Varanus nesterovi BÖHME, EHRLICH, MILTO, ORLOV & SCHOLZ, 2015 – Biawak Gurun Nesterov
- Varanus niloticus (LINNAEUS, 1766) – Biawak Sungai Nil
- Varanus nuchalis (GÜNTHER, 1872)
- Varanus obor WEIJOLA & SWEET, 2010 – Biawak Sagu
- Varanus olivaceus HALLOWELL, 1857 – Biawak Gray
- Varanus palawanensis KOCH, GAULKE & BÖHME, 2010 –Biawak Air Palawan
- Varanus panoptes STORR, 1980 – Biawak Bintik Kuning
- Varanus pilbarensis STORR, 1980 – Biawak Batu Pilbara
- Varanus prasinus (SCHLEGEL, 1839) – Biawak Pohon Hijau
- Varanus primordius MERTENS, 1942
- Varanus rainerguentheri ZIEGLER, BÖHME & SCHMITZ, 2007 – Biawak Rainer Günther
- Varanus rasmusseni KOCH, GAULKE & BÖHME, 2010 – Biawak Air Rasmussen
- Varanus reisingeri EIDENMÜLLER & WICKER, 2005 – Biawak Pohon Reisinger
- Varanus rosenbergi MERTENS, 1957 – Biawak Rosenberg
- Varanus rudicollis (GRAY, 1845) – Biawak Serunai
- Varanus salvadorii (PETERS & DORIA, 1878) – Biawak Papua
- Varanus salvator (LAURENTI, 1768) – Biawak air, biawak yang biasa ditemukan di Indonesia.
- Varanus samarensis KOCH, GAULKE & BÖHME, 2010 – Biawak Air Samar
- Varanus scalaris MERTENS, 1941
- Varanus semiremex PETERS, 1869 – Biawak Berkarat
- Varanus semotus WEIJOLA, DONNELLAN & LINDQVIST, 2016 – Biawak Ekor Biru Pulau Mussau
- Varanus similis MERTENS, 1958 – Biawak Kerdil
- Varanus sparnus DOUGHTY, KEALLEY, FITCH & DONNELLAN, 2014 – Biawak Semenanjung Dampier
- Varanus spenceri LUCAS & FROST, 1903 – Biawak Spencer
- Varanus spinulosus MERTENS, 1941 – Biawak Berduri Kepulauan Solomon
- Varanus storri MERTENS, 1966 – Biawak Stor
- Varanus telenesetes SPRACKLAND, 1991
- Varanus timorensis (GRAY, 1831) – Biawak Timor
- Varanus togianus (PETERS, 1872) – Biawak Air Togian
- Varanus tristis SCHLEGEL, 1839 – Biawak Kepala Hitam
- Varanus varius (WHITE, 1790) – Biawak Renda
- Varanus yemenensis BÖHME, JOGER & SCHÄTTI, 1989 – Biawak Yaman
- Varanus yuwonoi HARVEY & BARKER, 1998 – Biawak Tiga Warna
- Varanus zugorum BÖHME & ZIEGLER, 2005 – Biawak Zug
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ LIPI et. al. 2010
- ^ Ed Yong, "Florida’s Dragon Problem", The Atlantic April 20, 2016
- ^ Bauer, Aaron M. (1998). Cogger, H.G.; Zweifel, R.G., ed. Encyclopedia of Reptiles and Amphibians. San Diego: Academic Press. hlm. 157–159. ISBN 0-12-178560-2.
- ^ Pianka, Eric R.; King, Dennis R; King, Ruth Allen (2004). Varanoid Lizards of the World. Bloomington, Indiana: Indiana University Press.
- ^ Auffenberg, Walter (1981). The Behavioral Ecology of the Komodo Monitor. University Press of Florida.
- ^ Welton, L. J.; Siler, C. D.; Bennett, D.; Diesmos, A.; Duya, M. R.; Dugay, R.; Rico, E. L. B.; Van Weerd, M.; Brown, R. M. (2010). "A spectacular new Philippine monitor lizard reveals a hidden biogeographic boundary and a novel flagship species for conservation". Biology Letters. 6 (5): 654–658. doi:10.1098/rsbl.2010.0119. PMC 2936141 . PMID 20375042.
- ^ Struck, U; Altenbach, AV; Gaulke, M; F, Glaw (2002). "Tracing the diet of the monitor lizard Varanus mabitang by stable isotope analyses (d15N, d13C)". Naturwissenschaften. 89: 470–473. doi:10.1007/s00114-002-0361-8.
- ^ McCurry, Matthew R.; Mahony, Michael; Clausen, Phillip D.; Quayle, Michelle R.; Walmsley, Christopher W.; Jessop, Tim S.; Wroe, Stephen; Richards, Heather; McHenry, Colin R. (2015). "The Relationship between Cranial Structure, Biomechanical Performance and Ecological Diversity in Varanoid Lizards". PLoS ONE. 10 (6): e0130625. doi:10.1371/journal.pone.0130625. PMC 4479569 . PMID 26106889.
- ^ Clemente, C. J.; Thompson, G. G.; Withers, P. C. (2009). "Evolutionary relationships of sprint speed in Australian varanid lizards". Journal of Zoology. 278 (4): 270–280. doi:10.1111/j.1469-7998.2009.00559.x.
- ^ Shine et al. 1996, Biological Conservation 77 : 125-134
- ^ Mark K. Bayless (2004). "The local names of Pacific monitor lizards (Sauria: Varanidae) of Oceania & Indo-Malaysia, excluding Australia" (PDF). Micronesia. 37 (1): 49–55.
- ^ Maren Gaulke (1992). "Taxonomy and biology of Philippine water monitors (Varanus salvator)". The Philippine Journal of Science. 121 (4): 345–381.
- ^ "Meats We Also Eat". The Telegraph India (dalam bahasa Inggris). 2017-01-08. Diakses tanggal 2018-08-12.
- ^ Ghimire, H. R., Phuyal, S., & Shah, K. B. (2014). "Protected species outside the protected areas: People's attitude, threats and conservation of the Yellow Monitor (Varanus flavescens) in the Far-western Lowlands of Nepal". Journal for Nature Conservation. 22 (6): 497–503. doi:10.1016/j.jnc.2014.08.003.