Zaman Es Kecil
Zaman Es Kecil adalah periode pendinginan yang berlangsung setelah Periode Hangat Abad Pertengahan.[1] Meskipun masa ini bukan merupakan zaman es yang sesungguhnya, istilah ini diperkenalkan ke dalam ranah ilmiah oleh François E. Matthes pada tahun 1939.[2] Walaupun belum ada konsensus mengenai kapan Zaman Es Kecil dimulai,[3] para ahli memperkirakan periode ini berlangsung dari abad ke-16 hingga abad ke-19,[4][5][6] atau berdasarkan alternatif lain dari tahun 1350 hingga 1850,[7] meskipun klimatolog dan sejarawan yang mempelajari catatan-catatan lokal tidak lagi diharapkan untuk menyepakati tanggal permulaan atau akhir periode ini karena bergantung pada kondisi lokal. NASA mendefinisikan Zaman Es Kecil sebagai periode antara tahun 1550 hingga 1850 dan mencatat paling tidak tiga interval dingin: satu sekitar tahun 1650, yang lain sekitar tahun 1770, dan yang terakhir pada tahun 1850, masing-masing terpisah oleh interval pemanasan kecil.[8]
Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan penyebab masa ini: variasi matahari, meningkatnya aktivitas gunung berapi, perubahan sirkulasi samudra, variabilitas iklim global, atau berkurangnya populasi manusia.
Kemungkinan penyebab
[sunting | sunting sumber]Aktivitas matahari
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1645-1715, pada pertengahan Zaman Es Kecil, berlangsung periode ketika aktivitas matahari rendah (yang disebut Maunder Minimum). Keterkaitan antara aktivitas bintik matahari yang rendah dengan pendinginan suhu masih belum ditetapkan, namun berlangsungnya Maunder Minimum bersamaan dengan puncak Zaman Es Kecil mungkin menunjukkan korelasi.[9] Spörer Minimum juga telah teridentifikasi bersamaan dengan periode pendinginan yang signifikan menjelang dimulainya Zaman Es Kecil. Indikator-indikator aktivitas matahari rendah pada periode tersebut adalah jumlah isotop karbon-14 dan berillium-10.[10]
Aktivitas gunung berapi
[sunting | sunting sumber]Selama Zaman Es Kecil, dunia juga mengalami peningkatan aktivitas gunung berapi.[11] Ketika gunung berapi meletus, abunya mencapai atmosfer dan dapat menyebar hingga menyelimuti Bumi. Abu ini menghalangi masuknya sinar matahari, sehingga mengakibatkan pendiginan yang dapat berlangsung dua tahun setelah letusan.
Perubahan sirkulasi samudra
[sunting | sunting sumber]Kemungkinan lain adalah berhentinya atau melambatnya sirkulasi Thermohaline. Aliran Teluk mungkin terganggu oleh masuknya air tawar dalam jumlah besar ke Samudra Atlantik utara, yang mungkin disebabkan oleh periode pemanasan sebelum Zaman Es Kecil. Saat ini terdapat kekhawatiran bahwa hal serupa dapat terjadi akibat pemanasan global.[12]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Emmanuel Le Roy Ladurie (1971). Times of Feast, Times of Famine: a History of Climate Since the Year 1000. Barbara Bray. Garden City, NY: Doubleday. ISBN 0-374-52122-0. OCLC 164590.
- ^ Matthes FE (1939). "Report of the committee on glaciers". Transactions of the American Geophysical Union: 518–23.
- ^ Jones, Philip D. (2001). History and climate: memories of the future?. Springer. hlm. 154.
- ^ Michael Mann (2003). "Little Ice Age". Dalam Michael C MacCracken and John S Perry. Encyclopedia of Global Environmental Change, Volume 1, The Earth System: Physical and Chemical Dimensions of Global Environmental Change (PDF). John Wiley & Sons. Diakses tanggal 17 November 2012.
- ^ Lamb, HH (1972). "The cold Little Ice Age climate of about 1550 to 1800". Climate: present, past and future. London: Methuen. hlm. 107. ISBN 0-416-11530-6. (noted in Grove 2004:4).
- ^ "Earth observatory" (edisi ke-Glossary L–N). USA: Nasa.
- ^ "1.4.3 Solar Variability and the Total Solar Irradiance - AR4 WGI Chapter 1: Historical Overview of Climate Change Science". Ipcc.ch. Diakses tanggal 24 June 2013.
- ^ "Glossary I-M". NASA. Diakses tanggal 28 February 2011.
- ^ "Changing Sun, Changing Climate". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-06-17. Diakses tanggal 2014-07-27.
- ^ Crowley, Thomas J. (2000-07-14). "Causes of Climate Change Over the Past 1000 Years". Science. 289 (5477): 270–277.
- ^ Robock, Alan (1979-12-21). "The "Little Ice Age": Northern Hemisphere Average Observations and Model Calculations". Science. 206 (4425): 1402–1404. doi:10.1126/science.206.4425.1402.
- ^ "A Chilling Possibility". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-17. Diakses tanggal 2014-07-27.
Bacaan lanjut
[sunting | sunting sumber]- Fagan, Brian M. (2001). The Little Ice Age: How Climate Made History, 1300–1850. Basic Books. ISBN 0-465-02272-3.[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Abrupt Climate Change Information from the Ocean & Climate Change Institute Diarsipkan 2009-04-11 di Wayback Machine., links to Woods Hole Oceanographic Institution articles
- "The Next Ice Age". Discover. September 2002. (discussion of Woods Hole research)
- "Huascaran (Peru) Ice Core Data". NOAA/NGDC Paleoclimatology Program. 1995.
- Dansgaard cycles and the Little Ice Age (LIA) [pranala nonaktif permanen] (It is not easy to see a LIA in the graphs.)
- Tyson, P.D.; Karlen, W.; Holmgren, K.; Heiss, G.A. (2000). "The Little Ice Age and Medieval Warming in South Africa" (PDF). South African Journal of Science. 96 (3): 121–6.
- Was El Niño unaffected by the Little Ice Age? (2002)
- Evidence for the Little Ice Age in Spain, circa 2003
- The Little Ice Age in Europe Diarsipkan 2008-08-22 di Wayback Machine., updated 2009
- "The Little Ice Age, Ca. 1300–1870". Timeline of European Environmental History. undated review article
- What's wrong with the sun? (Nothing) Diarsipkan 2009-09-06 di Wayback Machine. (2008)
- HistoricalClimatology.com, further links and resources, updated 2014