Afro-Jerman
Jumlah populasi | |
---|---|
Tidak diketahui; Diperkirakan 510.545[1][2]–1.000.000 | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Berlin, Hamburg, Frankfurt, München, Köln | |
Bahasa | |
Bahasa Jerman, bahasa-bahasa Afrika | |
Agama | |
Islam, Katolik, Luteranisme, Ateisme |
Afro-Jerman (bahasa Jerman: Afrodeutsche),[3] Jerman Kulit Hitam (bahasa Jerman: schwarze Deutsche), atau pada masa Kekaisaran Jerman disebut Negro Kekaisaran (bahasa Jerman: Reichsneger), adalah kelompok etnis di Jerman yang memiliki darah orang kulit hitam dari Afrika. Orang Afro-Jerman dapat ditemui di seluruh wilayah Jerman, tetapi biasanya terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Hamburg, Berlin, Frankfurt, München, dan Köln.
Kota Hamburg dan Berlin (yang pernah menjadi pusat pendudukan Sekutu seusai Perang Dunia II dan juga tempat tujuan imigrasi utama) memiliki komunitas Afro-Jerman yang besar. Komunitas di Frankfurt, München dan Köln juga berkembang pesat. Pada tahun 2005, terdapat 800.000 orang Afro-Jerman di negara tersebut. Jumlah ini sulit diperkirakan karena Jerman tidak menggunakan ras sebagai kategori akibat genosida yang terjadi selama Perang Dunia II yang disebabkan oleh ideologi ras Nazi.[4] Sekitar 70.000 di antaranya tinggal di Kota Berlin.[5]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "U zgradi Reichstaga sjedit će Muhamed i Džemila". Glas Slavonije.
- ^ SPIEGEL ONLINE, Hamburg, Germany. "Germany". spiegel.de.
- ^ Wolf, Joerg (2007-02-23). "Black History Month in Germany". Atlantic Review. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-18. Diakses tanggal 2009-10-20.
- ^ Mazon, Patricia (2005). Not So Plain as Black and White: Afro-German Culture and History, 1890–2000. Rochester: University of Rochester Press. hlm. 2–3. ISBN 1-58046-183-2.
- ^ "Initiative Schwarze Menschen in Deutschland". Isdonline.de. Diakses tanggal 2016-09-17.