Museum Transportasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Transportasi
Peta
Didirikan1991
LokasiJalan Raya Taman Mini, Jakarta Timur, DKI Jakarta
JenisMuseum khusus
Situs webhttps://tamanmini.com/taman_jelajah_indonesia/museum/museum-transportasi/

Museum Transportasi adalah museum khusus yang terletak di dalam kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Museum ini awalnya hanya akan memamerkan koleksi perkeretaapian. Namun, seiring berkembangnya waktu terdapat pengubahan rencana. Museum ini kemudian menampilkan alat transportasi secara keseluruhan, mulai dari transportasi darat, laut, dan udara.

Museum ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1991. Pembangunan museum membutuhkan waktu sekitar enam tahun sejak perencanaannya pada tahun 1984. Museum Transportasi memiliki koleksi yang berada di dalam dan luar ruang. Koleksi dalam ruang berada di ruangan-ruangan yang disebut Modul, yang terbagi dalam Modul Pusat, Darat, Laut, dan Udara.

Pendirian[sunting | sunting sumber]

Mulanya, museum ini akan dijadikan sebagai Museum Kereta Api. Bahkan, rencana tersebut juga diiringi dengan mendatangkan puluhan lokomotif dan gerbong dari Sumatra dan Jawa yang pernah beroperasi pada masa pra dan pasca kemerdekaan. Pada perkembangannya, muncul tuntutan untuk mengadakan perubahan pada jenis koleksinya karena dianggap monoton. Selain itu, kemajuan teknologi dan keinginan untuk memamerkan alat transportasi secara menyeluruh juga menjadi salah satu pertimbangan pengubahan rencana awal.[1]

Perencanaan museum ini sejak tahun 1984, sedangkan pembangunannya membutuhkan waktu sekitar enam tahun hingga hari peresmian.[2] Pada 20 April 1991, Presiden Soeharto meresmikan Museum Transportasi yang menempati areal seluas 6, 25 hektare.[1][3]

Koleksi[sunting | sunting sumber]

Museum Transportasi pada 2014.

Museum Transportasi memiliki koleksi yang berada di dalam dan luar ruang. Pameran dalam ruang berada di beberapa ruangan yang disebut Modul, terdiri atas Modul Pusat, Darat, Laut, dan Udara. Di ruangan-ruangan tersebut koleksi yang ditampilkan berupa benda asli, tiruan, miniatur, foto, dan diorama.[4]

Modul Pusat menampilkan transportasi tradisional darat dan laut yang sering digunakan pada masa lampau dari berbagai daerah di Indonesia. Alat transportasi di sini masih menggunakan tenaga manusia, hewan, atau angin, seperti: cikar, andong, bendi, becak, dan perahu layar.[4]

Modul Darat menampilkan transportasi darat yang mencakup transportasi jalan raya, jalan baja, dan penyeberangan. Alat transportasi di sini sudah mulai menggunakan tenaga mesin awal hingga sekarang, seperti cikar DAMRI yang digunakan sebagai alat angkut logistik militer di wilayah Surabaya dan Mojokerto pada masa kemerdekaan.[4] Sementara itu, di Modul Laut pengunjung dapat menyaksikan transportasi laut yang telah menggunakan mesin, yang mencakup berbagai kapal penumpang, kontainer, dok terapung, dan peralatan penunjangnya.[5]

Di Modul Udara, pengunjung dapat melihat serba-serbi transportasi udara, mulai dari layanan jasa, perkembangannya, hingga teknologi peralatan pada transportasi tersebut. Koleksinya mencakup pesawat terbang, peralatan transportasi udara, dan peralatan bandar udara.[5]

Kunjungan[sunting | sunting sumber]

Museum Transportasi merupakan salah satu museum yang ada di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Museum tersebut dapat dikunjungi pada hari Selasa hingga Minggu pukul 08.00–16.00 WIB. Tiket masuk museum ini sebesar sepuluh ribu rupiah, selain itu terdapat tiket masuk TMII sebesar 35 ribu rupiah. Pengunjung yang membawa kendaraan juga dikenai tiket masuk kendaraan dengan rentang harga Rp10.000–60.000 dengan menyesuaikan jenis kendaraan.[6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Dimyati 2010, hlm. 153.
  2. ^ Dimyati 2010, hlm. 153–154.
  3. ^ Yulianto & dkk. 2013, hlm. 151.
  4. ^ a b c Yulianto & dkk. 2013, hlm. 152.
  5. ^ a b Yulianto & dkk. 2013, hlm. 153.
  6. ^ "Jam Operasional & Tiket". Taman Mini Indonesia Indah. Diakses tanggal 29 Mei 2024. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]