Lompat ke isi

1 Yohanes 3

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
1 Yohanes 3
Lembaran Papirus 9 yang memuat Surat 1 Yohanes pasal 4:11-12,14-17 dalam bahasa Yunani dari abad ke-3 M.
KitabSurat 1 Yohanes
KategoriSurat-surat Am
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
23
pasal 2
pasal 4

1 Yohanes 3 (disingkat 1Yoh 3) adalah bagian dari Surat Yohanes yang Pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen yang digubah oleh Yohanes, salah satu dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[1][2]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.[3]

Kebenaran bahwa Allah adalah Bapa sorgawi orang-orang percaya dan mereka menjadi anak-anakNya adalah salah satu penyataan terbesar dalam Perjanjian Baru.

  • 1) Menjadi anak Allah adalah hak istimewa terbesar dari keselamatan orang percaya (Yoh 1:12; Gal 4:7).
  • 2) Menjadi anak Allah adalah landasan dari iman dan kepercayaan orang yang percaya kepada Allah (Mat 6:25–34) dan pengharapannya akan kemuliaan pada masa depan. Sebagai anak-anak Allah, orang percaya adalah ahli waris Allah dan menjadi waris bersama Kristus (Roma 8:16–17; Gal 4:7).
  • 3) Allah menginginkan agar melalui Roh Kudus, yaitu "Roh yang menjadikan kamu anak Allah", orang percaya makin menyadari (Roma 8:15) bahwa mereka adalah anak-anak-Nya. Roh membuat mereka berseru, "Ya Abba, ya Bapa" di dalam hati mereka (lihat Gal 4:6) dan memberikan kepada kita keinginan untuk "dipimpin oleh Roh Kudus" (Roma 8:14).
  • 4) Menjadi anak Allah adalah dasar dari disiplin kita oleh Bapa (Ibr 12:6–7,11) dan alasan kita untuk hidup menyenangkan Allah (1 Yohanes 3:9; 4:17–19). Tujuan akhir Allah dalam menjadikan kita anak-anak-Nya ialah untuk menyelamatkan kita selama-lamanya (Yohanes 3:16) dan menjadikan kita serupa dengan Anak-Nya (Roma 8:29).[4]
Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; (TB)[5]

Lihat: Perintah Baru.

Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.[6]
Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.[7]

Lihat: Perintah Baru.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
  3. ^ 1 Yohanes 3:1
  4. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ 1 Yohanes 3:11
  6. ^ 1 Yohanes 3:16
  7. ^ 1 Yohanes 3:23

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]