A Portrait of the Artist as a Young Man
Pengarang | James Joyce |
---|---|
Bahasa | Inggris |
Genre | Künstlerroman, modernisme |
Latar tempat/waktu | Dublin dan Clongowes Wood College, c. 1890-an |
Diterbitkan | 29 Desember 1916 |
Penerbit | B. W. Huebsch |
Jenis media | Print: hardback |
Halaman | 299 |
823.912 | |
LCC | PR6019 .O9 |
Didahului oleh | Stephen Hero |
Diikuti oleh | Ulysses |
A Portrait of the Artist as a Young Man adalah novel pertama James Joyce terbit pertama kali pada tahun 1916, dua tahun setelah munculnya kumpulan cerpen Dubliners. Sebenarnya, novel ini adalah hasil penyuntingan dari naskah berjudul Stephen Hero yang ditulis Joyce sejak beberapa tahun sebelumnya namun belum ada penerbit yang bersedia menerbitkannya. Kelak, setelah wafatnya James Joyce naskah Stephen Hero diterbitkan.[1]
Sebagai novel yang digolongkan pada bildungsroman atau novel perkembangan, A Portrait berkisah tentang perkembangan seorang lelaki bernama Stephen Dedalus mulai dari usia tiga tahunan hingga berusia dua puluhan tahun.
Stephen Dedalus adalah seorang anak yang besar dalam lingkungan Katolik Irlandia.[2] Pendidikan dasar dan menengahnya dilewati di sekolah Katolik. Keresahan masa remaja dan dorongan pencarian jati diri membuat Stephen Dedalus tergiring ke kawasan lampu merah dan kehilangan keperjakaannya pada usia tiga belas tahun. Namun, doktrin-doktrin gereja yang tetap dia terima selanjutnya membuatnya kembali ke jalan Tuhan. Pada akhirnya, perkenalan dengan filsafat dan seni/sastra pada masa-masa studinya di University College Dublin membuatnya mendambakan kebebasan yang besar. Kebebasan tersebut menyangkut tiga hal: 1) kebebasan dari kekangan agama, 2) kebebasan dari kekangan negara, dan 3) kebebasan dari kekangan keluarga.
Kebebasan dari kekangan agama diwujudkan Stephen Dedalus dalam bentuk meninggalkan agama, menolak mengikuti kebaktian Paskah padahal ibunya memaksa dia untuk melakukannya. Kebebasan dari kekangan negara dia wujudkan dengan cara meninggalkan Irlandia untuk bersekolah dan belajar tentang banyak hal di Eropa. Otomatis, dia harus juga meninggalkan keluarganya. Jadilah dia seorang bebas, sebuah modal untuk menjadi seniman. Pembaca pun akan teringat tentang kisah Ikarus dan Dedalus, kisah dua seniman perancang Labirin yang akhirnya dikurung dalam labirin dan salah satu berhasil membebaskan diri dengan terbang. Di sini, Stephen Dedalus membawa nama sang ayah yang berhasil terbang dan lolos.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Brockman, William S. (June 2004). ""A Portrait of the Artist as a Young Man" in the Public Domain". The Papers of the Bibliographical Society of America. 98 (2): 191–207. doi:10.1086/pbsa.98.2.24295781. JSTOR 24295781.
- ^ Joyce, James (1916). A Portrait of the Artist as a Young Man. New York, NY: B. W. Huebsch.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- A Portrait of the Artist as a Young Man di Standard Ebooks
- A Portrait of the Artist as a Young Man di Proyek Gutenberg
- Digitized copy of the first edition from Internet Archive
- Buku audio domain publik A Portrait of the Artist as a Young Man di LibriVox
- Study guide from SparkNotes
- A Portrait of the Artist as a Young Man at the British Library