Lompat ke isi

Abaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebuah abaya modern.

Abaya adalah sebuah busana garmen yang berasal dari timur tengah, berbentuk sederhana mirip jubah. Oleh sebab itu abaya juga diistilahkan dengan gamis arab.[1] Abaya biasanya dipakai oleh beberapa wanita di belahan dunia Muslim yang meliputi Afrika Utara dan Jazirah Arab.[2] Busana tradisional wanita Indonesia dan Malaysia kebaya pada dasarnya adalah kata yang berasal dari istilah abaya. Abaya adalah busana yang longgar dan tidak membentuk lekuk tubuh wanita sehingga banyak menjadi alternatif para wanita muslimah untuk menutup aurat yang identik dengan warna-warna gelap.[1] Selain itu, pada umumnya abaya juga dihiasi oleh manik atau bordir sederhana.[3]

Dasar pemikiran

[sunting | sunting sumber]

Dasar pemikiran untuk mengenakan abaya sering dikaitkan dengan kutipan Al-Quran, "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan wanita-wanita mukmin, agar mereka menutup auratnya dengan kain yang longgar. Dengan demikian mereka akan dikenali dan tidak akan ditimpa bahaya apa pun" (Al-Qur'an 33:59, diterjemahkan oleh Ahmed Ali). Kutipan ini sering diberikan sebagai argumen untuk mengenakan abaya.

Di negara-negara Arab di Teluk Persia, warna abaya cenderung hitam. Wanita memakai abaya hitam merupakan pemandangan umum tidak hanya di Qatar tetapi juga hampir di semua negara Muslim. Pakaian luar longgar sederhana yang dikenakan oleh wanita Muslim di Jazirah Arab dan Afrika Utara ini merupakan pakaian tradisional yang berakar kuat dalam budaya Islam. Abaya dianggap sebagai tanda kesopanan dan biasanya disertai dengan hijab, dan/atau niqab.[4]

Arab Saudi

[sunting | sunting sumber]

Di Arab Saudi, wanita diharuskan untuk menutup aurat di depan umum. Namun, pada bulan Maret 2018, Putra Mahkota Mohammad bin Salman menyatakan bahwa wanita dapat memilih apa yang akan dikenakan di depan umum, asalkan memenuhi standar tertentu. "Keputusan sepenuhnya diserahkan kepada wanita untuk memutuskan jenis pakaian sopan dan terhormat apa yang dia pilih untuk dikenakan."[5][6]

Uni Emirat Arab

[sunting | sunting sumber]

Abaya umumnya dikenakan di Uni Emirat Arab. Pada tahun 2008 abaya dijadikan sebagai pakaian nasional di UEA, sehingga negara ini menjadi pusat abaya bagi beberapa negara.[7] Umumnya abaya memiliki warna gelap. Abaya sering dibuat dari kain seperti krep, georgette, dan sifon serta warna-warna terang seperti krem ​​dan putih yang sesuai dengan iklim negara tersebut.

Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Abaya di Indonesia memiliki gaya unik karena dipadukan dengan jilbab dan sering kali berwarna cerah atau bermotif, yang mencerminkan budaya Indonesia yang dinamis.

Di Indonesia, abaya dikenal dengan berbagai nama tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menutupi aurat. Model modern biasanya berupa kaftan, yang dipotong dari kain yang ringan dan mengalir seperti krep, georgette, dan sifon. Gaya lain yang dikenal adalah abaya bagian depan terbuka dan bagian depan tertutup. Gaya abaya berbeda dari satu daerah ke daerah lain: beberapa abaya memiliki sulaman pada kain hitam sementara yang lain berwarna cerah dan memiliki berbagai bentuk ornamen seni di atasnya.

Larangan abaya di sekolah-sekolah Prancis

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan Agustus 2023, Menteri Pendidikan Prancis Gabriel Attal mengatakan bahwa abaya dilarang di sekolah-sekolah negeri karena melanggar "prinsip sekularisme".[8] Pada tanggal 4 September, hari pertama tahun ajaran baru, sekolah-sekolah Prancis memulangkan 67 siswi karena menolak melepas abaya mereka.[9]

Pengaruh mode Barat pada desain abaya

[sunting | sunting sumber]

Pada pertengahan abad ke-20, pengaruh mode Barat mulai merambah dunia Arab. Hal ini menyebabkan transformasi signifikan dalam desain abaya. Meskipun siluet dasarnya tetap sama, kain baru seperti sutra, sifon, dan renda diperkenalkan. Para desainer mulai bereksperimen dengan warna, pola, potongan, dan gaya, memadukan elemen tradisional dengan tren modern.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Muslimah, Arrafina (2020-01-03). "Ini Dia Perbedaan Gamis, Abaya, dan Kaftan". HIJUP Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-26. 
  2. ^ Yarwood, Doreen (1978). The Encyclopedia of World Costume. New York: Bonanza Books. hlm. 9. ISBN 0-517-61943-1. 
  3. ^ "Apa Itu Abaya dan Bagaimana serta Apa Saja Ciri-Cirinya". Gamis Triniti. 2020-10-22. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-04. Diakses tanggal 2022-04-26. 
  4. ^ "Black and beautiful". Gulf Times (dalam bahasa Inggris). 2012-12-31. Diakses tanggal 2025-03-04. 
  5. ^ "Saudi women to be allowed a choice in their public clothing". The Independent (dalam bahasa Inggris). 2018-03-19. Diakses tanggal 2025-03-04. 
  6. ^ Staff, Reuters. "Saudi women should have choice whether to wear abaya robe: crown prince". U.S. (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-04. 
  7. ^ Alfida Marifatullah. "Pakaian, Negara, dan Identitas: Abaya Di Uni Emirat Arab Pasca Oil Booming Ii (2000-2010)"UIN Jakarta: 2017. Diakses pada 5 Maret 2025.
  8. ^ Chrisafis, Angelique (2023-08-28). "France to ban girls from wearing abayas in state schools". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2025-03-05. 
  9. ^ AFP (2023-09-05). "French schools send home dozens of girls wearing Muslim abayas". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2025-03-05. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]