Abdulgani
Abdulgani MA | |
---|---|
[[Direktur Utama Garuda Indonesia]] ke-12 | |
Masa jabatan 1998–2002 | |
Presiden | BJ Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bukittinggi, Pendudukan Jepang | 14 Maret 1943
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Irama Sofia (k. 1970) |
Orang tua | Haji Sainan |
Sunting kotak info • L • B |
Dr. Abdulgani, MA (lahir 14 Maret 1943) adalah salah seorang profesional Indonesia terkemuka. Dia adalah sosok di balik kesuksesan maskapai Garuda Indonesia setelah mengalami kesulitan pada masa Orde Baru.[1]
Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Abdulgani merupakan putra dari Haji Sainan, seorang pengusaha kecil asal Bukittinggi. Setelah memperoleh gelar sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1969), Abdulgani terjun di dunia perbankan, sebagai pegawai Bank Ekspor Impor Indonesia (1970-1972). Setelah melakukan penelitian di Bank Duta Ekonomi, dia ditunjuk untuk menjadi pimpinan sekaligus menyelamatkan bank tersebut dari kebangkrutan. Keberhasilan Abdulgani menyelamatkan Bank Duta, mengangkat pamornya sebagai profesional handal.[2]
Setelah tumbangnya Orde Baru, ia dipercaya presiden BJ Habibie untuk menyelamatkan Garuda Indonesia. Dalam waktu satu tahun, Garuda menjadi perusahaan yang menguntungkan dengan raihan laba kotor sebesar Rp 507 miliar. Seiring dengan membaiknya maskapai tersebut, pada tanggal 23 Februari 2002 Abdulgani mengundurkan diri. Dia kembali ditunjuk sebagai komisaris utama Garuda Indonesia pada bulan Maret 2005.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Gustyanita Pratiwi (3 Desember 2013). "Abdulgani: Transformasi Merupakan Tanggungjawab CEO" SWA. Diakses 23 Januari 2014.
- ^ "Profil Alumni" Diarsipkan 2014-02-01 di Wayback Machine. ILUNI Fakultas Ekonomi UI. Diakses 23 Januari 2014.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Abdulgani: Prinsip Di Atas Rata-rata" Diarsipkan 2011-11-21 di Wayback Machine. Tokoh Indonesia.