Abdurrahman bin Abi Bakar
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | Makkah |
Kematian | 675 (Kalender Masehi Gregorius) |
Data pribadi | |
Agama | Islam |
Kegiatan | |
Pekerjaan | ilmuwan |
Keluarga | |
Pasangan nikah | Qurayba bint Abi Umayya (en) Q89829581 |
Anak | Abu Atiq Muhammad ( ) Q108910294 ( ) |
Orang tua | Abu Bakar ash-Shiddiq , Fatima bint Zaid (en) |
Saudara | Muhammad bin Abu Bakar, Abdullah bin Abi Bakar, Tufayl ibn al-Harith (en) , Aisyah, Asma' binti Abu Bakar dan Umm Kulthum bint Abi Bakr (en) |
Abdurrahman bin Abi Bakar (Arab: عبد الرحمن بن أبي بكر) adalah Sahabat Nabi Muhammad yang juga merupakan anak dari Khalifah pertama Abu Bakar dan memilki adik kandung bernama Aisyah. Tidak seperti keluarga lainnya yang telah lebih dahulu memeluk Islam, ia memeluk Islam setelah terjadinya Fathu Makkah.
Abdul Rahman menolak kebijakan Muawiyah I yang mengangkat puteranya, yaitu Yazid I sebagai pengganti khalifah. Ketika Marwan bin al-Hakam mengumumkan berita ini ke khalayak ramai di Madinah, dia berupaya untuk memberinya pengesahan dengan mengatakan bahwa inilah cara atau kebiasaan atau sunnahnya Abu Bakar dan Umar. Abdul Rahman berkeberatan terhadap penalaran ini, dengan mengatakan bahwa inilah adat Romawi Timur dan Bangsa Persia, bukan adatnya Abu Bakar, bukan pula Umar, dan bahwa Abu Bakr atau Umar tidak mengangkat anak-cucu mereka sebagai pengganti mereka. Marwan berupaya memfitnah Abdul Rahman dengan mengutip Al-Qur'an, yakni surat ke-46 (Al-Ahqaf) ayat ke-17 dan secara keliru menge-klaim bahwa tindakan ini membongkar upaya perlawanan terhadap Abdul Rahman sendiri. Marwan berupaya menangkap Abdul Rahman, tetapi kemudian berlindung di rumah saudarinya, Aisyah.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ http://quran.al-islam.com/Tafseer/DispTafsser.asp?l=arb&taf=KATHEER&nType=1&nSora=46&nAya=17 Diarsipkan 2007-11-30 di Wayback Machine. Tafsir Al-Qur'an surah Al-Ahqaf ayat 17, di dalam bahasa Arab juga
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]