Achmad Yusuf
Achmad Yusuf | |
---|---|
Duta Besar Indonesia untuk Thailand | |
Masa jabatan 1967–1969 | |
Presiden | Soeharto |
Menteri Perdagangan Dalam Negeri | |
Masa jabatan 1 April 1965 – 30 Maret 1966 | |
Presiden | Soekarno |
Kuasa Menteri Perdagangan Luar Negeri | |
Masa jabatan 23 Maret 1965 – 30 Maret 1966 | |
Presiden | Soekarno |
Pendahulu jabatan baru | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 19 Oktober 1919 |
Meninggal | 4 Mei 1982 | (umur 62)
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
NRP | 13096 |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Achmad Yusuf (19 Oktober 1919 – 4 Mei 1982) merupakan seorang perwira tinggi angkatan darat dan diplomat dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Menteri Perdagangan Dalam Negeri merangkap Kuasa Menteri Perdagangan Luar Negeri dari tahun 1965 hingga 1966. Ia lalu bertugas di Thailand sebagai Duta Besar Indonesia untuk Thailand dari tahun 1967 hingga 1969.
Karier militer
[sunting | sunting sumber]Achmad dilahirkan pada tanggal 19 Oktober 1919.[1] Achmad telah berkiprah dalam militer di kesatuan Tentara Keamanan Rakyat sejak tahun 1945.[2] Pada tahun 1952, Achmad yang berpangkat mayor dikirim ke Belanda untuk menempuh pendidikan militer lanjutan di Sekolah Tinggi Militer (Hogere Krijgsschool ). Ia menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1953 dan ditempatkan di Markas Besar Angkatan Darat setelah kembali ke Indonesia.[3]
Pada bulan Januari 1959, Achmad yang bertugas di seksi rencana, operasi, dan latihan diangkat menjadi anggota Panitia Material Angkatan Darat, suatu panitia yang dibentuk untuk meninjau dan mengusulkan perubahan terhadap sistem logistik angkatan darat.[4] Satu bulan kemudian, Achmad diangkat mesnjadi sekretaris Dewan Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat yang merupakan cikal bakal dari Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat.[5]
Misi dagang ke Belanda
[sunting | sunting sumber]Achmad mencapai pangkat kolonel pada awal tahun 1960an. Pada bulan Juli 1963, Achmad diangkat menjadi Ketua Gabungan IV pada Staf Komando Operasi Tertinggi dengan bidang tugas logistik. Dengan jabatannya tersebut, pada pertengahan bulan November 1963 Achmad memimpin misi ekonomi ke Belanda untuk memulihkan hubungan dagang antara kedua negara dan mempromosikan Indonesia kepada investor asing.[6][7][8] Achmad meyakinkan para investor bahwa kebijakan konfrontasi yang diambil oleh Indonesia bertujuan untuk memacu pertumbuhan jalur dagang yang baru.[9]
Misi ekonomi yang dipimpin oleh Achmad berhasil menarik investasi perusahaan Belanda di Indonesia. Perusahaan otomotif Belanda DAF Trucks mulai membangun pabrik perakitan di Indonesia, sedangkan perusahaan transportasi Koninklijke Luchtvaart Maatschappij dan Koninklijke Paketvaart Maatschappij mengirimkan tenaga ahli dan penasehat ke Indonesia untuk membantu Pelni dan Garuda Indonesia. Achmad kemudian kembali ke Belanda pada bulan April 1964 untuk mengesahkan investasi-investasi yang dilakukan.[10]
Menteri dan duta besar
[sunting | sunting sumber]Keberhasilan Achmad dalam menarik investor Belanda mendorong Menteri Perdagangan Luar Negeri Soebandrio untuk mengangkat Achmad sebagai stafnya. Pada tanggal 18 Maret 1965, Achmad yang sudah menyandang pangkat brigadir jenderal diangkat menjadi Kuasa Menteri Perdagangan Luar Negeri[11] dan dilantik lima hari kemudian.[12] Portofolio Achmad semakin bertambah dengan penunjukannya sebagai Menteri Perdagangan Dalam Negeri pada tanggal 1 April 1965.[13]
Hanya beberapa bulan setelah diangkat menjadi menteri, Presiden Soekarno mengusulkan pengangkatan Achmad sebagai wakil perdana menteri yang membawahi para menteri. Usulan ini ditentang oleh para wakil perdana menteri Soebandrio dan Chaerul Saleh serta oleh Menteri/Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Achmad Yani, yang merasa tidak nyaman dengan status Achmad Yusuf sebagai atasannya. Meskipun Soekarno sudah menetapkan 24 Agustus 1965 sebagai tanggal pengangkatan Achmad Yusuf sebagai wakil perdana menteri, Achmad Yani berhasil menggagalkan upaya tersebut dengan mengeluarkan "mosi tidak percaya".[14][15]
Achmad mengakhiri masa jabatannya sebagai menteri pada tanggal 30 Maret 1966.[16] Pada tahun 1967, Presiden Soeharto menggantikan Soekarno dan mengangkat Achmad menjadi duta besar Indonesia untuk Thailand hingga tahun 1969.[17] Achmad wafat pada tanggal 4 Mei 1982.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Bachtiar, Harsya W. (1988). Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta. hlm. 152. ISBN 9789794281000.
- ^ Sari (dalam bahasa Sunda). Purnamasari. 1965. hlm. 30.
- ^ "Riwajat Hidup Singkat". Karya Wira Jati (27): 18. Juli 1968. Diakses tanggal 10 Januari 2023.
- ^ Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor: Kpts-53/1/1959
- ^ Lampiran Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor: Kpts-129/2/1959
- ^ "Mengenang Kembali Peristiwa2 Penting Th 1963". Mimbar Penerangan (5). 1963. hlm. 81. Diakses tanggal 10 Januari 2023.
- ^ "Handel met Indonesië biedt grote kansen". Nieuwe Eindhovense krant. 18 November 1963. Diakses tanggal 10 Januari 2023.
- ^ "Indonesische missie verwacht: NEDERLANDSE HULP BIJ WEDEROPBOUW". De Volkskrant. 18 November 1963. Diakses tanggal 10 Januari 2023.
- ^ "Gemeenschappelijke handelsonderneming?: „Indonesische plannen bieden gigantische mogelijkheden"". Twentsch dagblad Tubantia. 21 November 1963. Diakses tanggal 10 Januari 2023.
- ^ "DAF — PHILIPS — KLM — VEROLME – KPM: Nederlandse bedrijven in Indonesië nu aan de slag". Het vrije volk : democratisch-socialistisch dagblad. 14 April 1964. Diakses tanggal 10 Januari 2023.
- ^ Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 55 Tahun 1965
- ^ "Apa Artinja "Dinasti Ekonomi"". Madjalah perekonomian nasional (50). Maret 1965. hlm. 12. Diakses tanggal 11 Januari 2023.
- ^ "President Sukarno Reshuffles the Cabinet". Antara. 5 April 1965. Diakses tanggal 11 January 2023.
- ^ Wibisono, Christianto (2019-04-22). Kencan Dengan Karma (dalam bahasa Arab). Gramedia pustaka utama. hlm. 48. ISBN 978-602-06-2896-7.
- ^ Anwar, Rosihan (2004). Sejarah kecil "petite histoire" Indonesia. Penerbit Buku Kompas. hlm. 100. ISBN 978-979-709-532-1.
- ^ "Continuity and Change: Four Indonesian Cabinets since October 1, 1965, with Scattered Data on Their Members' Organizational and Ethnic Affiliations, Age and Place of Birth". Indonesia. 2: 200. September 1966. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Maret 2022. Diakses tanggal 11 Januari 2023 – via eCommons.
- ^ "Former Ambassadors". KBRI Bangkok. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 September 2008. Diakses tanggal 11 Januari 2023.