Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara
Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara | |
---|---|
Sutradara | Herwin Novianto |
Produser | Hamdhani Kustoro |
Skenario | Jujur Prananto |
Cerita | Gunawan Raharja |
Pemeran |
|
Penata musik | Tya Subiakto |
Sinematografer | Edi Santoso |
Penyunting | Wawan I. Wibowo |
Perusahaan produksi | Film One Production |
Tanggal rilis | 19 Mei 2016 |
Durasi | 109 menit |
Negara | Indonesia |
Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara adalah sebuah film drama Indonesia 2016 yang diproduksi oleh Film One Productions dan disutradarai oleh Herwin Novianto. Film ini diangkat dari kisah nyata seorang wanita muslim yang menjadi guru di sebuah desa terpencil. Film ini mengambil lokasi syuting di Atambua, Nusa Tenggara Timur. Film tersebut dibintangi oleh Laudya Cynthia Bella, Lidya Kandau, Arie Kriting, dan Ge Pamungkas. Film ini tayang di bioskop pada 19 Mei 2016.[1]
Di Festival Film Indonesia 2016, film Aisyah berhasil masuk 6 nominasi dan memenangkan Piala Citra kategori Penulis Skenario Asli Terbaik. Di Usmar Ismail Awards 2017, film ini memenangkan 5 kategori termasuk Film Terbaik.[2] Di Piala Maya 2016 memenangkan 4 kategori termasuk Film Panjang/Bioskop Terpilih.[3]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Aisyah (Laudya Cynthia Bella) baru lulus sarjana. Ia tinggal di sebuah kampung dekat perkebunan teh yang sejuk dan religius di Ciwidey, Jawa Barat bersama ibu dan adik laki-lakinya. Ayahnya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Ia ingin menjadi guru. Suatu hari, Ia mendapatkan telpon dari yayasan tempat ia mendaftarkan diri: ia mendapatkan tempat mengajar di lokasi yang tidak pernah ia ketahui, Dusun Derok, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Dari awal ia sudah merasa “asing”. Masyarakat salah menganggapnya sebagai Suster Maria, hanya karena sama-sama memakai kerudung. Masyarakat memang mengharapkan kedatangan Suster Maria sebagai guru di kampung tersebut. Kampung terpencil, tanpa listrik dan sinyal seluler. Musim kemarau yang panjang air susah didapat.
Lingkungan yang baru, tradisi yang serba asing dan ruang lingkup religius yang berbeda membuat Asyah gamang. Ada tokoh Pedro (Arie Kriting) yang membuat persoalan keseharian Aisyah sedikit teratasi. Ia harus menghadapi kebencian salah satu muridnya, Lordis Defam. Lewat kepala dusun, Aisyah mengerti bahwa kedatangannya sebagai guru muslim dianggap musuh oleh Lordis Defan yang beragama Katolik.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Laudya Cynthia Bella sebagai Aisyah
- Ge Pamungkas sebagai Jaya
- Lydia Kandou sebagai Ratna, ibu Aisyah
- Arie Kriting sebagai Pedro
- Surya Sahetapy sebagai Tisna
- Dionisius Rivaldo Moruk sebagai Siku Tavarez
- Agung Isya Almasie Benu sebagai Lordis Defam
- Putri Diana Soarez Moruk sebagai Istri Pedro
- Deky Liniard Seo sebagai Kepala dusun
- Agustina Tosi sebagai Istri kepala dusun
- Wilhelmina Seo Enok sebagai Nenek Siku Tavarez
- Zakarias Aby Lopez sebagai Paman Lordis Defam
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
2016 | Festival Film Indonesia 2016 | Film Terbaik | Hamdani Koestoro | Nominasi |
Penulis Skenario Asli Terbaik | Jujur Prananto | Menang | ||
Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Arie Kriting | Nominasi | ||
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Lydia Kandou | Nominasi | ||
Pengarah Sinematografi Terbaik | Edi Santoso | Nominasi | ||
Pemeran Anak Terbaik | Dionisius Rivaldo Moruk | Nominasi | ||
Festival Film Bandung 2016 | Film Terpuji | Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara | Nominasi | |
Penulis Skenario Terpuji | Jujur Prananto | Menang | ||
Pemeran Utama Wanita Terpuji | Laudya Chintya Bella | Nominasi | ||
Pemeran Pembantu Wanita Terpuji | Lydia Kandou | Nominasi | ||
Pemeran Pembantu Pria Terpuji | Arie Kriting | Nominasi | ||
Penata Kamera Terpuji | Edi Santoso | Nominasi | ||
Penata Musik Terpuji | Tya Subiakto | Nominasi | ||
Piala Maya 2016 | Film Cerita Panjang/Film Bioskop Terpilih | Film One Production | Menang | |
Sutradara Terpilih | Herwin Novianto | Nominasi | ||
Skenario Asli Terpilih | Jujur Prananto | Menang | ||
Penyuntingan Gambar Terpilih | Wawan I. Wibowo | Menang | ||
Aktris Utama Terpilih | Laudya Cynthia Bella | Nominasi | ||
Aktor Pendukung Terpilih | Arie Kriting | Nominasi | ||
Aktor/Aktris Muda (Cilik/Remaja) Terpilih | Dionisius Rivaldo Moruk | Menang | ||
2017 | Indonesian Movie Actors Awards 2017 | Film Terfavorit | Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara | Nominasi |
Pemeran Utama Wanita Terfavorit | Laudya Cynthia Bella | Menang | ||
Pemeran Utama Wanita Terbaik | Nominasi | |||
Pemeran Pendukung Pria Terfavorit | Arie Kriting | Nominasi | ||
Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Nominasi | |||
Pemeran Pendukung Wanita Terfavorit | Lydia Kandou | Nominasi | ||
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Nominasi | |||
Pemeran Anak-Anak Terbaik | Dionisius Rivaldo Moruk | Nominasi | ||
Usmar Ismail Awards 2017 | Film Terbaik | Herwin Novianto & Hamdhani Koestoro | Menang | |
Pemeran Utama Wanita Terbaik | Laudya Cynthia Bella | Nominasi | ||
Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Arie Kriting | Menang | ||
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Lydia Kandou | Menang | ||
Penulis Skenario Asli Terbaik | Jujur Prananto | Menang |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Ardian, Dicky (9 Mei 2016). "Film 'Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara' Siap Bersaing dengan 'AADC? 2'". Detik.com. Diakses tanggal 30 Desember 2020.
- ^ Dinisari, Mia Chitra (30 April 2017). "USMAR ISMAIL AWARDS 2017: Aisyah Biarkan Kami Bersaudara Film Terbaik, Berikut Pemenang Lainnya". Bisnis.com. Diakses tanggal 30 Desember 2020.
- ^ Khoiri, Agniya (19 Desember 2016). "'Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara' Raih 4 Piala Maya". CNN Indonesia. Diakses tanggal 30 Desember 2020.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- (Indonesia) Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara di Indonesia.or.id