Al-Barra' bin 'Azib
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (September 2020) |
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 600 Madinah |
Kematian | 690 (89/90 tahun) Kufah |
Data pribadi | |
Agama | Islam |
Kegiatan | |
Pekerjaan | muhaddith (en) |
Konflik | Pertempuran Uhud dan Pertempuran Khaibar |
Al-Barra' bin 'Azib bernama lengkap al-Barra` bin 'Azib bin al-Harist bin 'Adi bin Jutsam bin Majda'ah bin Haritsah bin al-Harits bin Amr bin Malik bin al-Aus al-Anshari (arab: البراء بن عازب بن الحارث بن عدي بن جثم بن مجدعة بن حارثة بن الحارث بن عمرو بن مالك بن الاوس). Nama panggilan atau kunyah-nya adalah Abu 'Ammarah. Ayahnya yang bernama 'Azib bin al-Harist juga termasuk salah satu Sahabat Nabi.
Biografi
[sunting | sunting sumber]Ia masuk Islam di usia muda dan termasuk sahabat Nabi yang tidak dapat mengikuti perang Badar karena faktor usia yang belum baligh. Ia kemudian dapat ikut serta pada perang Uhud dan semua peperangan setelahnya bersama dengan Nabi Muhammad. Tercatat ia mengikuti sekitar 15 pertempuran bersama Nabi.
Keutamaan
[sunting | sunting sumber]Al-Barra` merupakan salah satu penduduk Madinah (Anshar) yang mengikuti bai'at Ridhwan, sebuah peristiwa pengambilan sumpah setia kepada Nabi Muhammad yang dilakukan oleh kaum muslimin sebagai jawaban atas kabar terbunuhnya Ustman bin Affan di Makkah yang nantinya diklarifikasi sebagai kabar bohong.
Pada masa kepemerintahan khalifah Umar, ia ikut serta dalam usaha pembebasan Iraq dan tanah Persia (sekaranng Iran). Ia tercatat sebagai pemimpin pasukan dalam usaha penaklukkan dan pembebasan kota Ray yang merupakan salah satu wilayah yang melahirkan banyak sekali ilmuwan muslim di masa depan.
Setelah semua usaha dan pertempuran selesai, Ia kemudian memutuskan untuk tinggal di kota Kufah. Al-Barra` termasuk sahabat yang mendukung pihak Ali bin Abi Thalib dalam pertempuran Jamal dan Shifin sehingga dihormati oleh kalangan Syi'ah. Sahabat ini juga berperan dalam usaha khalifah Ali bin Abi Thalib dalam memerangi kaum Khawarij.
Kematian
[sunting | sunting sumber]Pada penghujung umurnya, Ia kehilangan indra penglihatannya karena faktor usia. Sahabat Al-Barra` meninggal pada tahun 72 Hijriyah pada masa kepemimpinan Gubernur Mush'ab bin Zubair di Iraq dalam usia sekitar 80 tahun lebih.