Lompat ke isi

Al-Hakam bin Abi al-'Ash

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Al-Hakam bin Abi'l-Ash)

Al-Hakam bin Abi al-'Ash
Meninggal652
Madinah
Suami/istri
  • Aminah binti Alqamah al-Kinaniyah
  • Mulaikah binti Aufa al-Ghathafaniyah
  • Ummu an-Nu'man binti al-Harits ats-Tsaqafiyah
  • Ummu Ubaidillah binti Munabbih ats-Tsaqafiyah
  • Al-Ba'itsah binti Abi Hasyim al-Absyamiyah
  • Budak-selir
Anak (lihat rincian)
Orang tua

Al-Ḥakam bin Abī al-ʿĀṣh (bahasa Arab: الحكم بن أبي العاص) adalah ayah dari Marwan bin al-Hakam (berkuasa 684–685), leluhur cabang Marwani dari Bani Umayyah, dan paman dari pihak ayah Khalifah Utsman bin Affan (berkuasa 644–656). Al-Hakam dikenal sebagai penentang keras Nabi Muhammad dan akibatnya ia diasingkan ketika Nabi merebut Makkah pada tahun 630. Ia kemudian dimaafkan oleh Utsman.

Asal-usul

[sunting | sunting sumber]

Silsilahnya adalah al-Hakam bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Quraisy bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar al-Umawi al-Absyami al-Qurasyi al-Kinani.[1] Ibunya adalah Ruqayyah binti al-Harits bin Ubaid bin Umar bin Makhzum bin Yaqazhah bin Murrah bin Ka'ab al-Makhzumiyah al-Qurasyiyah al-Kinaniyah.[2]

Ayahnya, Abu al-Ash bin Umayyah, berasal dari Bani Abdu Syams dan ibunya, Ruqayyah binti al-Harits, berasal dari Bani Makhzum. Kedua orang tuanya berasal dari suku Quraisy di Makkah.[3]

Pasangan dan anak

[sunting | sunting sumber]

Mush'ab az-Zubairi mengatakan bahwa al-Hakam bin Abi al-Ash mempunyai enam istri, dua puluh anak laki-laki, dan dua belas anak perempuan. Mereka adalah:[4]

  • Aminah binti Alqamah bin Shafwan bin Umayyah al-Kinaniyah. Aminah berasal dari kabilah Bani Kinanah.[5] Ia sebelumnya menikah lalu diceraikan oleh oleh saudara tiri al-Hakam, Affan bin Abi al-Ash.[6]
  • Mulaikah binti Aufa bin Kharijah bin Sinan al-Ghathafaniyah. Mulaikah berasal dari kabilah Bani Murrah dari suku Bani Ghatafan.[7]
    • Utsman al-Ashghar
    • Aban
    • Yahya
    • Habib
    • Amr
    • Ummu Yahya
    • Ummu Syaibah
    • Ummu Utsman
    • Zainab binti al-Hakam
  • Ummu an-Nu'man binti al-Harits bin Anas bin Abi Amr ats-Tsaqafiyah. Ummu an-Nu'man berasal dari suku Bani Tsaqif.[8]
    • Amr
    • Aus
    • An-Nu'man
    • Ummu Aban
    • Umamah
    • Ummu Amr binti al-Hakam
  • Ummu Ubaidillah binti Munabbih bin Syabil bin al-Ajlan ats-Tsaqafiyah. Ummu Ubaidillah berasal dari suku Bani Tsaqif.[9]
    • Ubaidillah
    • Dawud
    • Al-Harits al-Ashghar
    • Al-Hakam
    • Abdullah
    • Ummul Hakam
  • Al-Ba'itsah binti Abi Hasyim bin Utbah bin Rabi'ah al-Absyamiyah al-Qurasyiyah. Al-Ba'itsah berasal dari Bani Abdu Syams.[8]
    • Yusuf bin al-Hakam
  • Budak-selir yang tidak diketahui namanya.
    • Khalid bin al-Hakam
    • Amaturrahman binti al-Hakam
    • Ummu Muslim binti al-Hakam

Al-Hakam diketahui sangat menentang Nabi Muhammad dan karenanya ia diasingkan dari Makkah ke kota terdekat Tha'if.[10] Menurut catatan sejarawan abad ke-9 Ibnu Jarir ath-Thabari, Nabi kemudian memaafkan al-Hakam dan mengizinkan dia kembali ke kampung halamannya.[11] Namun, dalam catatan sejarawan abad ke-9 Al-Ya'qubi, al-Hakam diizinkan kembali ke Makkah oleh keponakannya, Khalifah Utsman bin Affan (berkuasa 644–656), setelah keinginannya untuk kembali ditolak oleh dua khalifah sebelumnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq (berkuasa 632–634) dan Umar bin Khattab (berkuasa 634–644).[12] Utsman memberikan perhatian khusus kepada kerabatnya dan dia secara simbolis menghormati al-Hakam, bersama dengan kerabat Bani Umayyah lainnya seperti Abu Sufyan dan Al-Walid bin Uqbah, serta anggota Bani Hasyim, Al-Abbas bin Abdul Muthalib, dengan mengizinkan mereka ikut serta dalam urusan pemerintahannya di Madinah.[13] Al-Hakam meninggal di Madinah pada tahun 652.[14][15]

  1. ^ Juga dikenal dengan nama Utsman al-Azraq.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ibnu Sa'ad (2001), الطبقات الكبير (dalam bahasa Arab), 6, Kairo: Maktabat al-Khānjī, hlm. 36, OCLC 1039204861, Wikidata Q116977468 
  2. ^ Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri (1996), جمل من كتاب أنساب الأشراف (dalam bahasa Arab), 5, Beirut: Dār al-Fikr, hlm. 479, OCLC 122969004, Wikidata Q114665392 
  3. ^ Marsham 2022, hlm. 21–23.
  4. ^ Nasab Quraisy, Mush'ab bin Abdullah az-Zubairi, Dar al-Ma'arif - Kairo, hlm 159 - 160.
  5. ^ Bosworth 1991, hlm. 621.
  6. ^ Donner 2014, hlm. 106.
  7. ^ a b Marsham 2022, hlm. 23–24.
  8. ^ a b Marsham 2022, hlm. 24–25.
  9. ^ (Arab) Nasab Quraisy, Mush'ab az-Zubairi
  10. ^ Humphreys 1990, hlm. 227, catatan. 48.
  11. ^ Humphreys 1990, hlm. 227.
  12. ^ Gordon 2018, hlm. 799.
  13. ^ Madelung 1997, hlm. 109.
  14. ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Kitab Al-A'lam Az-Zarkali - Al-Hakam al-Umawi - Al-Maktaba al-Shamela". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 266. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-27. Diakses tanggal 2024-01-27. 
  15. ^ "Tarajm - Al-Hakam bin Abi al-Ash al-Qurasyi al-Umawi". tarajm.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-01. Diakses tanggal 2024-01-27. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]