Al-Qusyairi
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Al-Qusyairi | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 376 H (986/987 M)[1] |
Meninggal | 465 H (1072/1073 M)[1] |
Agama | Islam |
Denominasi | Sunni |
Mazhab | Shafi'i[2] |
Kredo | Ash'ari[1][2] |
Minat utama | Tasawwuf, Islamic theology, Fiqh, Usul al-Fiqh |
Karya terkenal | Al-Risala al-Qushayriyya |
Pekerjaan | Muslim scholar |
Pemimpin Muslim | |
Dipengaruhi oleh |
Al-Qusyairi adalah seorang tokoh sufisme abad ke-5 Hijriyah di Naisabur. Nama lengkapnya adalah ‘Abdul Karim bin Hawazin Al-Qusyairi. Ia lahir di Istiwa pada tahun 376 Hijriyah. Paham sufisme ia pelajari dari majelis yang diadakan oleh Abu Ali Al-Daqqaq. Sebelum mempelajari sufisme, ia belajar ilmu fikih kepada Abu Bakr Muhammad bin Abu Bakr al-Tusi. Al-Qusyairi juga belajar kepada Abu Bakr bin Faurak tentang ilmu kalam dan ushul fikih. Pemikiran sufisme Al-Qusyairi berlandaskan kepada Al-Qur'an dan as-Sunnah. Al-Qusyairi termasuk salah satu tokoh sufi yang menerima pemikiran syariat Islam dalam hakikat. Ia wafat pada tahun 465 Hijriyah.[3]
Hasil pemikiran
[sunting | sunting sumber]Tingkatan syukur
[sunting | sunting sumber]Al-Qusyairi membagi syukur menjadi tiga tingkatan. Ketiganya didasarkan kepada sarana bersyukurnya yaitu lidah, tubuh dan hati. Bersyukur dengan lidah dilakukan dengan mengucapkan syukur atas segala kenikmatan yang diperoleh. Ucapan itu harus dilakukan dengan kerendahan hati. Bersyukur dengan tubuh dilakukan dengan menggunakan tubuh hanya untuk perbuatan baik. Sedangkan bersyukur dengan hati dilakukan dengan menahan diri dalam melakukan perbuatan haram.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Lewis, B.; Pellat, Ch. (1986). Encyclopaedia of Islam. Volume V (Khe-Mahi) (edisi ke-New). Leiden, Netherlands: Brill. hlm. 526. ISBN 9004057455.
- ^ a b Spevack, Aaron (2014). The Archetypal Sunni Scholar: Law, Theology, and Mysticism in the Synthesis of Al-Bajuri. State University of New York Press. hlm. 73. ISBN 978-1438453712.
- ^ Muzakkir (2018). Tasawuf: Pemikiran, Ajaran dan Relevansinya dalam Kehidupan (PDF). Medan: Perdana Publishing. hlm. 61–62. ISBN 978-602-5674-19-8.
- ^ Buhairi, Muhammad Abdul Athi (2012). Taman, M., dan Yasir, M., ed. Tafsir Ayat-Ayat Yā Ayyuhal-ladzīna Āmanū. Diterjemahkan oleh Kasdi, A., dan Farida, U. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 46. ISBN 978-979-592-593-4.