Albrecht II dari Sachsen-Wittenberg

Albert II
*Albrecht II von Sachsen, Engern und Westfalen* (de)
Albert II; Albrecht II von Sachsen, Engern und Westfalen (de)
officially:; Adipati Saxony, Angria and Westphalia ; Adipati Sachsen-Wittenberg
	Sebuah ukiran, karya Balthasar Mencius (1596), menunjukkan Albert II memegang lambang Saxon
Adipati Saxony ; (memimpin bersama kadipaten dengan John I hingga 1282 dan kemudian dengan tiga putranya Eric I, John II, dan Albert III)
Kekuasaan Bersama	1260–1296
Predecessor	Albert I, Adipati Saxony
Successor	Albert II (memimpin sendirian ; Saxe-Wittenberg yang memisahkan diri)
Kadipaten Sachsen-Wittenberg ; (Albert II dan keponakannya membagi kadipaten pada tahun 1296)
Reign	1296–1298
Predecessors	Albert II dan keponakannya Albert III, Eric I dan John II (memimpin bersama)
Successor	Rudolf I, Adipati Saxe-Wittenberg
Kelahiran	1250; Wittenberg (Elba)
Kematian	25 August 1298; near Aken
Pemakaman	Wittenberg
	Agnes dari Habsburg
Keturunan; Detail	Rudolf I ; Otto; Anna; Elisabeth; Venceslaus; Albert, Uskup-Pangeran Passau
Wangsa	Ascania (sejak lahir)
Ayah	Albert I, Adipati Saxony
Ibu	Helen dari Brunswick-Lunenburg
Agama	Katolik

Albert II dari Saxony (Wittenberg (Elba), kira-kira 1250 – 25 Agustus 1298, di dekat Aken (Elba)) adalah putra dari pasangan Adipati Albert dari Saxony dan istri ketiganya, Helen dari Brunswick-Lunenburg. Ia mendukung Rudolph I dari Jerman pada pemilihan Raja Romawi. Setelah kematian ayahnya, Albert I pada tahun 1260, Albert II bersama dengan kakaknya, John I bersama-sama memimpin Kadipaten Saxony.

Kehidupan

Pada tahun 1269, 1272 dan 1282 dua bersaudara ini secara berangsur-angsur membagi wilayah kekuasaan mereka ke dalam tiga zona pemerintahan yang tidak saling terhubung. Wilayah-wilayah ini adalah, Tanah Hadeln di dekat Otterndorf, Lauenburg pada zaman Elba dan wilayah ketiga adalah daerah disekitar Wittenberg. Hal ini bertujuan untuk persiapan pemekaran.

Di dalam pemilihan kaisar pada tahun 1273, Albert II bertindak sebagai wakil dari wilayah yang dikuasai bersama tersebut. Setelah itu salah satu calon, Rudolph I, menikahkan putrinya Agnes dari Habsburg dengan Albert II. Setelah pengunduran diri John I dari jabatan penguasa pada tahun 1282 dan diikuti dengan kematiannya tiga tahun kemudian, wilayah Saxony dikuasai oleh Albert II beserta tiga keponakannya, Eric I, John II dan Albert III.

Pada tahun 1288, Albert II lalu menyatakan bahwa putra dan keturunannya (Termasuk Adipati Rudolf I) adalah penguasa yang sah dari Elektorat Saxony, namun yang terjadi adalah perselisihan dengan wangsa lain yang juga berhak atas wilayah Saxony, yakni Wangsa Wettin. Hal ini bermula ketika County Brehna dikembalikan ke kekaisaran setelah kepunahan garis keturunan dari Adipati Rudolf I. Akhirnya wilayah Brehna ini dikuasai oleh Albert II pada tahun 1290. Selain itu Albert II juga mendapatkan wilayah County Gommern. Pada dekade 1290-an, Raja Wenceslaus II dari Bohemia mengajak Albert II Adolf dari Jerman sebagai kaisar yang baru. Albert II lalu menandatangani pakta elektoral pada 29 November 1291 dimana dalam pakta tersebut Albert II akan memberikan suara untuk calon yang juga didukung oleh Wenceslaus. Pada 27 April 1292, Albert II bersama keponakan-keponakannya, menggunakan hak suara mereka untuk memilih Adolf dari Jerman.

Dari sumber terakhir yang ditemukan, disebutkan bahwa pemerintahan bersama Albert II bersama para keponakannya sebagai Adipati bersama Saxon berakhir pada tahun 1295.^[1] Pada 20 September 1296, wilayah ini terbagi menjadi Sachsen-Lauenburg yang dikuasai oleh Albert III, Eric I dan John II dan Sachsen-Wittenberg, yang dikuasai sendiri oleh Albert II. Hal ini terjadi saat Albert II menyatakan bahwa wilayah Vierlande, Sadelbande, Ratzeburg, Darzing (kemudian disebut sebagai Amt Neuhaus), dan Hadeln adalah wilayah terpisah yang dikuasai bersama tiga bersaudara.^[1] Sedangkan Albert sendiri menguasai Sachsen-Wittenberg di wilayah-wilayah sekitar Belzig. Albert II lalu menjadi pendiri dari garis keturunan Ascania dari Sachsen-Wittenberg.

Pernikahan dan keturunan

Pada tahun 1273 Albert II menikahi Agnes dari Habsburg, dan dikaruniai beberapa keturunan:

Rudolph I dari Saxony, Angria dan Westphalia (Wittenberg)
Otto dari Saxony, Angria dan Westphalia, menikah dengan Lucia dari Dalmatia
Albert II dari Saxony, Angria dan Westphalia, Uskup-Pangeran Passau
Venceslaus dari Saxony, Angria dan Westphalia, Hakim Gereja di Katedral Halberstadt
Elisabeth dari Saxony, Angria dan Westphalia, menikah pada tahun 1317 dengan Obizzo III dari Este-Ferrara di wilayah yang saat ini adalah Italia
Anna dari Saxony, Angria dan Westphalia, menikah pada 8 Agustus 1308 di Meißen dengan Margrave Frederick Si Lemah (putra dari Frederick I dari Meißen kemudian pada 6 Juli 1315 dengan Henry II Sang Singa dari Mecklenburg.

Silsilah

Catatan

^ ^a ^b (Jerman) Cordula Bornefeld, "Die Herzöge von Sachsen-Lauenburg", in: Die Fürsten des Landes: Herzöge und Grafen von Schleswig, Holstein und Lauenburg [De slevigske hertuger; German], Carsten Porskrog Rasmussen (ed.) on behalf of the Gesellschaft für Schleswig-Holsteinische Geschichte, Neumünster: Wachholtz, 2008, pp. 373-389, here p. 375. ISBN 978-3-529-02606-5

Gelar kebangsawanan
Albrecht II dari Sachsen-Wittenberg Wangsa Ascania Lahir: 1250 di Wittenberg Meninggal: 25 Agustus 1298 dekat Aken
Didahului oleh: Albrecht I dari Sachsen	Adipati Sachsen 1260–1296 bersama dengan Johann I (saudara) (1260–1282) Albrecht III (keponakan) (1282–1296) Erich I (keponakan) (1282–1296) Johann II (keponakan) (1282–1296)	Diteruskan oleh: Albrecht III, Erich I dan Johann II sebagai Adipati Sachsen-Lauenburg
Didahului oleh: Albrecht I dari Sachsen		Diteruskan oleh: Albrecht II sebagai Adipati Sachsen-Wittenberg
Jabatan baru Pembagian Sachsen menjadi Sachsen-Wittenberg dan Sachsen-Lauenburg	Adipati Sachsen-Wittenberg 1296–1298	Diteruskan oleh: Rudolf I

[albtt1-1] (Jerman) Cordula Bornefeld, "Die Herzöge von Sachsen-Lauenburg", in: Die Fürsten des Landes: Herzöge und Grafen von Schleswig, Holstein und Lauenburg [De slevigske hertuger; German], Carsten Porskrog Rasmussen (ed.) on behalf of the Gesellschaft für Schleswig-Holsteinische Geschichte, Neumünster: Wachholtz, 2008, pp. 373-389, here p. 375. ISBN 978-3-529-02606-5

[1]