Alun-Alun Surabaya
Alun-Alun Surabaya adalah sebuah kompleks wisata di Surabaya, Jawa Timur. Di dalam kompleks ini terdapat bangunan bersejarah (cagar budaya) yang kini dikenal dengan nama Balai Pemuda yang keberadaannya saat ini dilindungi oleh Pemerintah Kota Surabaya. Beberapa destinasi lain dalam kompleks ini diantaranya adalah museum bawah tanah, gedung Balai Budaya, perpustakaan umum dan rumah bahasa. Di dalam komplek ini juga terdapat gedung DPRD Kota Surabaya.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah sejarah singkat bangunan tersebut yang disusun oleh Dinas Pariwisata Kota Surabaya:
- 1907 – 1945 (De Simpangsche Societeit)
Milik suatu perkumpulan orang-orang Belanda bernama “De Simpangsche Societeit”. Pusat tempat rekreasi orang-orang Belanda untuk pesta ria, dansa, juga sebagai tempat bowling, dsb.
- 1945 (De Simpangsche Societeit)
Gedung ini kemudian dikuasai oleh Arek-arek Suroboyo yang tergabung dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI),sekaligus merupakan MARKAS PEMUDA Arek-arek Suroboyo. Dengan perlawanan yang sengit dari tentara Belanda, maka Arek-arek Suroboyo mundur dan akhirnya gedung ini dikuasai oleh tentara Belanda.
- 1950 (De Simpangsche Societeit)
Pada saat Indonesia sudah merdeka, Arek-arek Suroboyo masuk ke kota dan Gedung ini dikuasai oleh Penguasa Militer Provinsi Jawa Timur dan sebagai pelaksana Penguasa Militer adalah KMKB Surabaya.
- 1957 (De Simpangsche Societeit)
Dalam rangka pembebasan Irian Barat, Gedung dan seluruh inventarisnya oleh Penguasa Militer Provinsi Jawa Timur di serah terimakan kepada Ketua Dewan Pemerintah Daerah Kota Praja Surabaya. Bertindak sebagai Penguasa Militer Daerah Provinsi Jawa Timur adalah Panglima Tentara Teritorium V/Brawijaya selaku Penguasa Militer atas Daerah Provinsi Jawa Timur no: KKM. 1223 / 12 / 1957 tanggal 10 Desember 1957.
- 1957 (De Simpangsche Societeit)
Pada tanggal 12 Desember 1957 di serah terimakan, selaku Komandan KKMB Surabaya Bapak Letkol. SOERIJOTO NRP: 13683 kepada Bapak R. ISTIDJAB Ketua Dewan Pemerintah Daerah Kota Praja Surabaya.
- 1957 (Balai Pertemuan Umum/Balai Pemuda)
Pemerintah Daerah akan mengusahakan EKSPLOITASI nya sebagai Balai Pertemuan Umum dengan nama BALAI PEMUDA. Sesuai dengan fungsinya sebagai pertemuan umum, Balai Pemuda digunakan untuk kegiatan-kegiatan pertemuan, pesta, rapat,dsb kepada pihak yang ingin menggunakannya.
- 1965 (Balai Pemuda)
Tak kalah pentingnya, BALAI PEMUDA juga menampung kegiatan para pemuda juga dipergunakan sebagai sekretariat sekaligus markas FRONT PEMUDA. Pada awal Orde Baru dipergunakan sebagai markas KAMI dan KAPPI dalam menumpas G30S/PKI.
- 1971 – 1972 (Balai Pemuda)
Gedung sebelah timur mengalami kerusakan. Oleh Walikotamadya Surabaya R.SOEKOTJO diambillah kebijakan untuk mengubah gedung ini dan selesai awal tahun 1972 terwujudlah gedung BALAI PEMUDA MITRA.
- 1974 (Balai Pemuda)
Dipergunakan sebagai sekretariat Federasi Pemuda Indonesia dan KNPI dengan segala Kegiatannya.
- 1979-1980 (Balai Pemuda)
Diadakan pemugaran gedung sebelah barat dan selesai tahun 1980, tidak terjadi perubahan bentuk gedung sehingga nilai sejarahnya masih terlihat seperti aslinya.
- 1980 (Balai Pemuda)
Gedung yang terletak strategis di jantung kota ini berdiri dengan megah yang didalamnya ada riwayat sejarah Arek-arek Suroboyo. Berkiprahnya para pemuda yang menggunakan gedung ini untuk kegiatan-kegiatan sosial. Juga digunakan sebagai pusat kegiatan apresiasi seni dan budaya seniman/seniwati Surabaya.
- 1980 - sekarang (Balai Pemuda/DKS & PPKS/BMS)
Disebelah utara diberikan tempat untuk Dewan Kesenian Surabaya oleh Walikotamadya. Sebagai Pusat Pagelaran Kesenian Surabaya (PPKS). Termasuk pusat pembinaan seniman/seniwati muda yang tergabung dalam Bengkel Muda Surabaya (BMS) dan Akademi Seni rupa Surabaya (AKSERA). Karena Balai Pemuda merupakan salah satu Dinas penghasil PAD,maka kegiatan pokok dari gedung balai pemuda adalah dengan cara menyewakan gedung kepada masayarakat dengan berbagai tujuan, antara lain untuk: Resepsi Pernikahan, Seminar, Pameran, Audisi Seni, Pagelaran Musik dll.