Anak-Anak Buangan
Anak-Anak Buangan | |
---|---|
Sutradara | Ismail Soebardjo |
Produser | Ronald Lolang |
Ditulis oleh | Ismail Soebardjo |
Pemeran | Cok Simbara Lydia Kandou Rahmat Hidayat Ade Irawan Bung Salim Deasy Surahman Dewi Irawan Dorman Borisman Fakhri Amrulah Mangara Siahaan Sentot S Sjaeful Anwar Sondang PN |
Penata musik | Frans Raden |
Sinematografer | Akin |
Penyunting | SK Syamsuri |
Tanggal rilis | 1979 |
Durasi | 99 menit |
Negara | Indonesia |
Anak-Anak Buangan adalah film Indonesia tahun 1979 dengan disutradarai oleh Ismail Soebardjo dan dibintangi oleh Cok Simbara dan Lydia Kandou.
Menurut Ismail Soebardjo, film ini merupakan rangkaian terakhir dari trilogi karyanya dengan tema remaja. Dua judul sebelumnya adalah "Remaja 76" dan "Binalnya Anak Muda". Film ini meraih penghargaan khusus FFI 1980 untuk film yang dapat menunjukan kemampuan remaja untuk mengatasi kesulitan sosial ekonomi secara mandiri.[1]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Boma (Cok Simbara) yang miskin, mempunyai usaha bercocok tanam untuk membiayai kuliahnya di perguruan tinggi. Dia pacaran dengan Wulan (Lydia Kandou) yang juga ditaksir oleh Majid, putra tunggal usahawan besar. Konflik dibangun atas dasar ini. Majid menyudutkan Boma dengan mencuri mesin tik kantor ayahnya, Herman (Rachmat Hidayat) dan yang harus bertanggung jawab ayah Boma. Maksud Majid tercapai. Ayah Boma dipecat, sementara Boma harus menghidupi keluarganya dan lama-kelamaan jauh dari Wulan. Ketika tahu kelakuan Majid, Herman marah dan mengusir Majid. Sebaliknya, Boma diterimanya sebagai pegawai yang dipercayai manangani pertamanan, proyek perusahaan ayah Majid. Majid yang lalu hidup menumpang kawannya, berubah sikap dan tekun belajar. Semua akhirnya lulus dan masuk ke perguruan tinggi. Boma dan Wulan tentu saja makin lengket.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Laman Anak-Anak Buangan[pranala nonaktif permanen], diakses pada 10 Maret 2010
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri[pranala nonaktif permanen]