Angel's Cry
Angel's Cry | |
---|---|
Sutradara | Teddy Setyadi |
Produser |
|
Ditulis oleh | Rick St Mulyono Nucke Rachma |
Pemeran | Gisela Cindy Parveen Mahaputra Raslina Rasidin M. Hafidz Choir Anjana Demira Arzetti Billbina Anne J. Cotto Rommy Sulastyo Febby Rastanty |
Penata musik | Dwiki Dharmawan |
Sinematografer | Fahmi |
Penyunting | Teddy Setiadi |
Perusahaan produksi | Sarinade Films Kharisma Starvision Plus |
Distributor | Kharisma Starvision Plus |
Tanggal rilis | 2 September 2004 |
Durasi | 98 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Angel's Cry adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 2 September 2004 yang disutradarai oleh Teddy Setyadi serta dibintangi oleh Gisela Cindy, Parveen Mahaputra, Raslina Rasidin, M. Hafidz Choir, Anjana Demira, Febby Rastanty, Arzetti Billbina, Anne J. Cotto, Rommy Sulastyo, Jose Rizal Manua, Ninis, Sekar & Echa. Film ini digarap oleh dua rumah produksi, yaitu Sarinade Films yang bekerjasama dengan Starvision Plus.[1]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Deburan ombak pantai Kuta dan hamparan pasir putih adalah saksi kegigihan seorang bocah bernama Bulan Trisna menjalani kehidupan yang keras. Pagi sejak matahari terbit, hingga matahari tenggelam, Bulan (Gisela Cindy) selalu terlihat menyusuri garis pantai. Hujan dan terik matahari tak menyurutkan semangat Bulan untuk menjajakan barang acungnya. Selalu bisa memanfaatkan kelebihannya untuk memancing simpati turis-turis sehingga dengan enteng mereka mau membeli barang dagangannya. Dia harus mencari uang untuk membeli obat bagi kakeknya yang tengah sakit-sakitan.
Tak ada yang tahu bahwa di luar keceriaannya, Bulan memiliki sebuah kehidupan yang menjadi rahasianya sendiri. Di luar waktu sekolah Bulan sering menyepi di sebuah gua kecil. Di dalam gua rahasia itu Bulan kerap berkomunikasi dengan sosok ibunya (Raslina Rasidin) yang menghiasi alam imajinasinya.
Sebetulnya Bulan memiliki seorang paman yang bernama Oom Panji (Rommy Sulastyo) dan istrinya (Arzetti Billbina). Oom Panji hidup berkecukupan dan bekerja sebagai pimpinan di Galeri terkenal tetapi sayangnya sejak ayah Bulan meninggal, Oom Panji tak lagi mau berhubungan dengan Bulan, sepertinya ia malu mempunyai keponakan seorang pedagang acung.
Suatu hari betapa malunya Bulan ketika tiba-tiba saja dia harus menghadapi ejekan dan tawa cemooh dari teman-temannya yang menjuluki “gila”. Di puncak kesedihannya itu Bulan membuat patung tentang seorang ibu yang berduka saat melihat anaknya sedang menangis. Ketika patung itu selesai, Bulan dikejutkan dengan pemunculan seorang bocah bule bernama Kevin McLandon (Parveen Mahaputra). Bocah yang punya ayah bule dan ibu (Anne J. Cotto) asal Bali itu. Dengan ulahnya yang kocak Kevin menghibur Bulan supaya tidak menangis lagi. Dalam sekejab mereka menjadi akrab. Kevin yang ayahnya pemilik Galeri antik di Kuta tertarik mengamati patung-patung buatan Bulan yang menurutnya sangat bagus. Terdorong oleh keinginan untuk membantu si Bulan tanpa setahu ayahnya Kevin memajang patung itu di ‘Kuta Beach Antik & Galeri’.
Suatu hari galeri ayah Kevin didatangi wisatawan asal Prancis yang bernama Mr. Scott, ia adalah pemilik galeri terkenal di Prancis yang tertarik dan membeli patung ‘Angel’s Cry’ dengan harga $ 2500 dollar. Oom Panji pengelola galeri milik ayah Kevin, kebingungan mencari tahu asal patung ‘Angel’s Cry’ karena tidak tercatat di dalam buku pembeliannya. Kebingungannya semakin besar ketika suatu hari wisatawan Prancis itu datang kembali dan berniat membeli patung lain karya pematung ‘Angel’s Cry’ yang menurutnya sangat orisinil dan bernilai tinggi. Ayah Kevin yang kebetulan mendengar cerita itu ikutan heran bagaimana mungkin sebuah patung tiba-tiba bisa terpajang di galerinya dan terjual dengan harga mahal tanpa mereka tahu siapa pematungnya. Ayah Kevin menyuruh Oom Panji untuk mencari tahu siapa pematung misterius itu.
Pembicaraan ayahnya dan Oom Panji didengar oleh Kevin yang spontan memberi tahu bahwa dialah yang membawa patung ‘Angel’s Cry’ itu ke galeri. Kevin menghubungi Bulan, di luar dugaan ternyata Bulan marah, kenapa patung yang ia berikan sebagai kenang-kenangan malah di jual oleh Kevin. Kevin dianggap menghianati kepercayaannya. Tapi akhirnya setelah Bulan mencermati niat Kevin, dia bisa memaafkannya.
Buntutnya Desa Sesetan, Ubud, gempar karena tahu patung kayu karya Bulan dihargai jutaan rupiah oleh pembeli dari luar negeri. Patungnya dianggap mewakili patung Bali klasik. Sejak itu nama Bulan menjadi buah bibir penduduk desa. Orang-orang yang semula bersikap sinis kini berbalik ramah pada Bulan. Semuanya berlomba-lomba mencari simpati, tak terkecuali Oom Panji, yang sikapnya kini berubah ramah dan berbaik terhadap Bulan.
Bagaimana nasib persahabatannya dengan Kevin? Mampukah Bulan bertahan ketika dia dihadapkan pada tawaran menggiurkan ketika dirinya akan diadopsi oleh ayah dan ibu Kevin yang jujur menyayanginya? Bagaimana dengan nasib sang kakek jika dia harus meninggalkannya? Haruskah kecintaannya pada sang kakek dan tanah leluhurnya ditukar demi kasih sayang seorang ibu yang selama ini didambakannya?
Saat ini, Film Angel's Cry didistribusikan oleh PT Kharisma Starvision Plus.