Lompat ke isi

Anis sulawesi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Anis sulawesi
Cataponera turdoides Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN22708538 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
KelasAves
OrdoPasseriformes
SuperfamiliMuscicapoidea
FamiliTurdidae
GenusCataponera
SpesiesCataponera turdoides Edit nilai pada Wikidata
Hartert, 1896
Tipe taksonomiCataponera Edit nilai pada Wikidata
Distribusi
EndemikSulawesi Edit nilai pada Wikidata
Ilustrasi dari Cataponera turdoides

Anis sulawesi (Cataponera turdoides) adalah spesies burung dalam famili Turdidae. Burung ini endemik di Indonesia dan hanya di temukan di hutan dataran tinggi Pulau Sulawesi di atas ketinggian 1100 meter dari permukaan laut.[1]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Burung Anis Sulawesi atau Sulawesi Thrush tergolong jenis burung berukuran sedang dengan panjang tubuhnya berkisar antara 20–25 cm. Bulu tubuhnya secara umum terlihat berwarna coklat dan seperti bertudung. Mahkota berwarna coklat tua dengan garis berwarna hitam di atas mata. Paruh dan lingkaran mata berwarna jingga. Termasuk kulit kaki yang juga berwarna jingga.

Pesebaran

[sunting | sunting sumber]

Anis Sulawesi adalah burung endemik Sulawesi. Burung pengicau dari famili Turdidae hanya bisa dijumpai di pulau Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Hingga saat ini diakui empat subspesies (ras) burung Anis ini yaitu:

  • abditiva Riley, 1918 – Sulawesi tengah bagian utara.
  • tenebrosa Stresemann, 1938 – Sulawesi tengah bagian selatan.
  • turdoides Hartert, 1896 – Sulawesi selatan.
  • heinrichi Stresemann, 1938 – Sulawesi tenggara. Memiliki alis yang hitam dan pendek.

Habitat burung Anis Sulawesi adalah hutan pegunungan dataran tinggi pada ketinggian antara 1100 hingga 2400 meter dpl. Biasa ditemukan hidup sendiri atau dalam kelompok kecil yang terdiri kurang dari empat individu.

Populasi burung anis (Cataponera turdoides) secara keseluruhan belum diketahui dengan pasti. Meskipun merupakan burung endemik dengan daerah persebaran yang terbatas namun Birdlife International meyakini populasinya masih aman.

Maka dari itu Daftar Merah IUCN mendaftarkan burung ini dalam kategori spesies Least Concern (Resiko Rendah). Dan di Indonesia ini, burung Anis ini tidak termasuk burung yang dilindungi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Coates, Brian and Bishop, K (2000). Panduan Lapangan Burung-Burung di Kawasan Wallacea. Brisbane, Australia: BirdLife International-Indonesia Programme & Dove Publications Pty. ISBN 979-95794-2-2. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]