Api Suci
Api Suci (Bahasa Yunani Ἃγιον Φῶς, "Sinar Suci") dideskripsikan oleh umat Kristen Ortodoks sebagai sebuah mukjizat yang terjadi setiap tahun di Gereja Makam Kudus, Yerusalem, pada Sabtu Agung, atau Sabtu Suci, sehari sebelum Paskah Kristen Ortodoks.
Deskripsi dalam iman Ortodoks
[sunting | sunting sumber]Tradisi Ortodoks menyatakan bahwa Api Suci terjadi setiap tahun pada sehari sebelum Paskah Ortodoks, di mana sinar biru menyala di makam Yesus Kristus (biasanya timbul dari selipan marmer yang menutupi batu yang diyakini merupakan tempat di mana jasad Yesus ditempatkan untuk pengkebumian) sekarang di Makam Kudus, yang kemudian membentuk sebuah kolom yang terdiri dari sebuah bentuk api, di mana lilin-lilin menyala, yang kemudian dipakai untuk menerangi lilin-lilin rohaniwan dan para peziarah yang hadir. Api tersebut juga dikatakan secara spontan menerangi penerangan-penerangan lain dan lilin-lilin di sekitaran gereja.[1][2] Para peziarah dan rohaniwan mengklaim bahwa Api Suci tak membakar mereka.[3][4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Description of the Miracle of Holy Fire that happens every year in Jerusalem". holyfire.org.
- ^ Bishop Auxentios of Photiki (1999). The Paschal Fire in Jerusalem (edisi ke-Third). Berkeley, CA: Saint John Chrysostom Press. ISBN 0-9634692-0-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-13. Diakses tanggal 2018-02-22.
- ^ Niels Christian Hvidt (1998). "The Miracle of the Holy Fire in Jerusalem". Orthodox Christian Information Center.
- ^ "Photos and videos of the Holy Fire miracle". holyfire.org.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Holy Fire website
- Reuters report on the Holy Fire on Youtube
- The Holy Light in Jerusalem: Testimonies and Evidence by the Orthodox Outlet for Dogmatic Enquiries
- Miracle of the Holy Fire by Niels Christian Hvidt.
- Orthodox Christians Celebrate Holy Fire Ritual from National Public Radio
- Sparks from the Holy Fire, by Victoria Clark for The Tablet, May 3, 2003.
- Holy Fire Diarsipkan 2013-07-26 di Wayback Machine. book by Haris Skarlakidis.