Asam ibotenat
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
(S)-2-Amino-2-(3-hydroxyisoxazol-5-yl)acetic acid
| |
Nama lain
Asam ibotenat
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEMBL | |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
C5H6N2O4 | |
Massa molar | 158,11 g·mol−1 |
Titik lebur | 151-152 °C (anhydrous) 144-146 °C (monohydrate) |
H2O: 1 mg/mL 0.1 M NaOH: 10.7 mg/mL 0.1 M HCl: 4.7 mg/mL | |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Asam ibotenat atau asam asetat( S ) -2-amino-2- (3-hydroxyisoxazol-5-yl). Adalah senyawa kimia dan obat psikoaktif yang secara alami dapat ditemukan pada spesies jamur Amanita muscaria yang biasanya dapat ditemui di daerah boreal yang beriklim sedang di belahan bumi utara. Senyawa ini bekerja dengan cara membatasi jaluran struktur dari neurotransmitter glutamat, dan karena kemiripan strukturalnya dengan neurotransmitter, senyawa ini bertindak sebagai agonis reseptor glutamat non-selektif.[1] Karena itu, asam ibotenat bisa menjadi racun saraf yang sangat ampuh. Dalam penelitian ilmiah senyawa ini biasanya sering digunakan sebagai agen untuk melakukan lesi pada otak melalui suntikan kranial.[2][3]
Penanganan
Penanganan pada kasus keracunan asam ibotenat terbatas dan bervariasi karena dosis membahayakan dari senyawa tersebut bervariasi dari orang ke orang. Pasien yang dirawat di rumah sakit karena keracunan asam ibotenat biasanya diberi arang secara oral untuk menghentikan penyerapan senyawa dalam tubuh dan mencegah racun untuk menyebar lebih luas. Setelah menerima perawatan dengan arang, tanda-tanda vital pasien akan dipantau, masa keracunan biasanya berlangsung antara 6 sampai 8 jam. Beberapa gejala mungkin memerlukan waktu beberapa hari untuk mulai mereda. Kadang-kadang, untuk mengurangi ketidaknyamanan terkait dengan gejala yang ditimbulkan benzodiazepin akan diberikan untuk mengendalikan serangan panik dan mengurangi efek halusinasi yang ditimbulkan.[4]
- ^ Tommy Liljefors; Povl Krogsgaard-Larsen; Ulf Madsen (25 July 2002). Textbook of Drug Design and Discovery, Third Edition. CRC Press. hlm. 263–. ISBN 978-0-415-28288-8.
- ^ Becker, A; Grecksch, G; Bernstein, HG; Höllt, V; Bogerts, B (1999). "Social behaviour in rats lesioned with ibotenic acid in the hippocampus: quantitative and qualitative analysis". Psychopharmacology. 144 (4): 333–8. doi:10.1007/s002130051015. PMID 10435405.
- ^ Isacson, O; Brundin, P; Kelly, PA; Gage, FH; Björklund, A (1984). "Functional neuronal replacement by grafted striatal neurones in the ibotenic acid-lesioned rat striatum". Nature. 311 (5985): 458–60. Bibcode:1984Natur.311..458I. doi:10.1038/311458a0. PMID 6482962.
- ^ "Hallucinogenic Mushroom Toxicity: Practice Essentials, Background, Pathophysiology". 2019-11-09.