Ashim bin Amr at-Tamimi
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Arab. (Februari 2024)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
Ashim bin Amr at-Tamimi | |
---|---|
Pengabdian | Kekhalifahan Rasyidin |
Pangkat | Komandan militer |
Perang/pertempuran |
|
Hubungan | Al-Qa'qa' bin Amr at-Tamimi (saudara laki-laki) |
Ashim bin Amr bin Malik al-Usaidi at-Tamimi[1] (bahasa Arab: عاصم بن عمرو بن مالك الأسيدي التميمي) adalah salah satu pemimpin Bani Tamim, ksatria dan penyairnya, dan salah satu pemimpin kaum Muslimin dalam penaklukan Irak dan Persia, dan saudara laki-laki pemimpin yang terkenal Al-Qa'qa' bin Amr. Ia menghadiri Perang Riddah bersama Khalid bin Walid dan menghadiri Pertempuran Dumat al-Jandal dan kemudian pergi bersamanya untuk menaklukan Irak. Ia berpartisipasi dalam Pertempuran Al-Qadisiyyah dan memiliki kontribusi yang baik karena ia adalah pemimpin batalion selama pertempuran. Ia kemudian memimpin tentara untuk menaklukan Thabaristan dan mengepung rakyatnya sampai ditaklukkan dengan paksa hingga rakyatnya puas dengan perjanjian dan pembayaran upeti.[2]
Pertempuran Al-Madzar Ats-Tsani
[sunting | sunting sumber]Ashim bin Amr bersama Khalid dalam melawan pasukan Persia di Pertempuran Al-Madzar Ats-Tsani. Ia berhasil membunuh Anu Syujjan, salah satu pemimpin pasukan Persia.[3]
Penaklukan provinsi Sijistan
[sunting | sunting sumber]Setelah kekalahan besar pasukan Persia di Pertempuran Nahawand, Ashim bin Amr diperintahkan untuk pergi ke Sijistan[4] dan bentrok dengan pengikut setia Khosrow, raja Persia. Ia mengalahkan mereka dan kemudian mengejarnya sampai mereka dikepung di sebuah benteng bernama Bazaranj. Mereka kemudian meminta perdamaian dan Ashim memilih berdamai setelah mereka setuju untuk membayar upeti.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Ibnu Hajar al-'Asqalani – Al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah, jilid 3 hlm. 465.
- ^ Al-Hafizh Ibnu Abdil Barr - Al-Isti'ab fi Ma'rifat al-Ashab - jilid 3 334.
- ^ Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi. Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq (Bukel). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 511.
- ^ https://books.google.co.id/books?id=mr_cDwAAQBAJ&pg=PA282&dq=ashim+bin+amr+at+tamimi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjsy5X-y-T6AhXhgeYKHRMNDoUQ6AF6BAgOEAM#v=onepage&q=ashim%20bin%20amr%20at%20tamimi&f=false
- ^ Ibnul Atsir al-Jazari - Al-Kamil fi at-Tarikh, jilid 3 hlm 44.