Asia Timur Laut
Istilah mengenai Asia Timur Laut jelasnya mengacu terhadap sebagian daerah benua Asia yaitu daratan luas dan kepulauan yang berbatasan dengan Samudera Pasifik. Secara bertolak belakang dengan kenyataan, negara Asia Timur juga termasuk Asia Timur Laut.
Istilah ini mulai tenar sejak tahun 1930-an melalui seorang pakar sejarah dan ilmuwan politik berkebangsaan Amerika Serikat yaitu Robert Kerner. Berdasarkan ketetapan batasan terhadap "Asia Timur Laut" menurutnya, istilah ini meliputi Dataran Tinggi Mongolia, Semenanjung Korea, Tanah Pamah Tiongkok Timur Laut atau Tanah Pamah Manchuria (Bahasa Inggris: Northeast China Plain atau Manchurian Plain) dan banyak wilayah pegunungan di Timur Jauh Rusia yang merentangkan antara Samudera Pasifik di sebelah timur dan Danau Baikal di sebelah barat.[1]
Pengertian
[sunting | sunting sumber]Pengertian Asia Timur Laut masih beragam, pengertiannya terus berubah berdasarkan bagian kerangka yang dibahas. Secara tersendiri, istilah Asia Timur Laut mengacu terhadap beberapa daerah Tiongkok.[2][3] Dengan diteliti secara mendalam, maka negara-negara inti yang merupakan Asia Timur Laut yaitu seperti Jepang, Korea Selatan, Korea Utara dan Tiongkok.[4]
Dari pengertian yang lebih luas yang sebagaimana ditetapkan oleh Bank Dunia, rujukannya mengarah kepada "tiga negara Asia Timur Laut berekonomi unggulan seperti Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok" sekaligus juga Korea Utara, Mongolia, Siberia dan Timur Jauh Rusia.[5] Dewan Hubungan Sedunia, dalam istilah ini—juga meliputi daerah lain seperti Mongolia, Nepal dan Timur Jauh Rusia.[6] Bank Dunia pun juga menasdikkan munculnya peran negara-negara de fakto seperti Hong Kong, Makau dan Taiwan. Lembaga Penelitian Ekonomi Asia Timur Laut (Bahasa Inggris: Economic Research Institute for Northeast Asia ) memberi takrif bahwa Asia Timur Laut meliputi seperti Jepang, Mongolia, Nepal, Semenanjung Korea, Tiongkok dan wilayah bagian timur Rusia.[7]
Rusia sudah kerap terlibat dengan pembahasan wilayah Asia Timur Laut karena kepentingan dan antarhubungan dalam menentukan kebijakan secara khusus dengan negara-negara seperti Jepang, Semenanjung Korea dan Tiongkok. Wilayah-wilayah dalam pembahasan Asia Timur Laut di antaranya seperti Laut Jepang, Laut Kuning, Laut Okhotsk dan Laut Tiongkok Timur.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Acuan
[sunting | sunting sumber]Sitiran
[sunting | sunting sumber]- ^ Narangoa 2014, hlm. 2.
- ^ "Northeast Asia dominates patent filing growth Diarsipkan 2013-06-20 di Wayback Machine.." Diperoleh kembali pada 8 Agustus 2001.
- ^ "Paper: Economic Integration in Northeast Asia Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.." Diperoleh kembali pada 8 Agustus 2011.
- ^ Gilbet Rozman (2004), Northeast asia's stunted regionalism: bilateral distrust in the shadow of globalization. Cambridge University Press, pp. 3-4
- ^ Aminian, Nathalie; Fung, K.C.; Ng, Francis. "Integration of Markets vs. Integration by Agreements" (PDF). Policy Research Working Paper. World Bank.
- ^ "Northeast Asia." Council on Foreign Relations. Diperoleh kembali pada 10 Agustus 2009.
- ^ Economic Research Institute for Northeast Asia (1999). Japan and Russia in Northeast Asia: Partners in the 21st Century. Greenwood Publishing Group. hlm. 248.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Narangoa, Li (2014). Historical Atlas of Northeast Asia, 1590-2010: Korea, Manchuria, Mongolia, Eastern Siberia. New York: Columbia University Press. ISBN 9780231160704.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Center for Northeast Asian Policy Studies - Brookings Institution
- Kimura, Takeatsu - International Collation of Traditional and Folk Medicine - Northeast Asia - UNESCO