Bahasa Kao
Bahasa Kao adalah sebuah bahasa dalam rumpun bahasa non-Austronesia yang dikategorikan sebagai bahasa yang terancam punah. Bahasa ini dituturkan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
Survei terakhir pada tahun 2008 yang dilakukan oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Khairun menyebutkan, bahasa Kao hanya digunakan dalam ranah keluarga oleh mereka yang berusia di atas 40 tahun. Dalam acara adat, sosial atau keseharian, maupun upacara keagamaan, bahasa Kao tidak lagi digunakan.[6]
Sejarah dan penyebaran
[sunting | sunting sumber]Bahasa Kao lahir dari sejarah panjang masyarakat Kao dalam bidang perdagangan. Terbukanya pengaruh kebudayaan yang dibawa oleh para pendatang melahirkan akulturasi dan inkulturasi sesuai dengan nilai yang dianggap luhur oleh masyarakat. Produk dari hal tersebut salah satunya adalah bahasa. Namun, seiring berkembangnya zaman, berbagai perpindahan yang dilakukan oleh masyarakat Kao untuk mencukup kebutuhan turut mempengaruhi penggunaan bahasa.
Saat ini bahasa Kao hidup di antara para penutur bahasa Melayu Ternate dan terancam oleh hegemoni para pendatang. Akan tetapi, upaya pelestarian ini masih dilakukan dengan pagelaran kesenian, misalnya Gala Kao yang dilakukan dengan memperdengarkan pantun-pantun berbahasa Kao. Meskipun penggunaannya dalam keseharian sudah tidak lagi digunakan, tetapi masyarakat Kao masih mengakui bahwa bahasa tersebut adalah bahasa asli mereka.
Persebaran bahasa Kao saat ini terdapat di pedalaman Halmahera Utara, muara Sungai Kao, dan wilayah ibu kota Kao (Desa Kao).[7]
Penutur bahasa
[sunting | sunting sumber]Dilihat dari penuturnya, diketahui semakin tua penutur bahasa, semakin fasih juga bahasanya. Berikut adalah rentang usia penutur bahasa Kao.
- 60 tahun ke atas: sangat fasih. Mengerti kata-kata lama yang kompleks.
- 50–59 tahun: fasih. Tidak memahami pembendaharaan kata yang kompleks.
- 40–49 tahun: kurang fasih. Mereka mengerti dan berkomunikasi dalam bahasa Kao dengan cukup fasih.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kao di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Kao". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ "Bahasa Kao". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Retnowati, Endang (2016). Identitas Bahasa dan Kebudayaan Etnik Minoritas Kao (PDF). Jakarta: LIPI Press. hlm. 252. ISBN 978-979-799-778-6. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-08-09. Diakses tanggal 2021-08-09.
- ^ Lewis, M., Paul (2009). Ethnologue: Languages of The World (Edisi Keenam). Dallas, Texas: SIL International.
Retnowati, Endang. (2016). Identitas Bahasa dan Kebudayaan Etnik Minoritas Kao. Jakarta: LIPI Press.
Lewis, M., Paul. (2009). Ethnologue: Languages of The World (Edisi Keenam). Dallas, Texas: SIL International.