Bakeneko
Bakeneko (Jepang: 化け猫) adalah salah satu dari hantu Jepang dalam wujud kucing yang dapat berubah bentuk ke dalam wujud manusia.[1]
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ac/Kuniyoshi_Ume_no_haru_gojusantsugi.jpg/220px-Kuniyoshi_Ume_no_haru_gojusantsugi.jpg)
Bakeneko bisa diartikan sebagai kucing monster, kucing hantu, atau kucing setan.[2] Tetapi yang paling akurat adalah “Kucing yang menyamar,” karena sifat dan karakteristiknya yang suka menyamar.[3]
Sekilas[sunting | sunting sumber]
- Kata bakeneko terdiri dari kata “Bake” yang berarti berganti, transformasi, dan neko yang berarti kucing.[3] Kata bakeneko sering digunakan sebagai istilah untuk semua jenis kucing sihir yang berada di Jepang, misalnya Nekomata.[3] Tetapi dugaan tersebut adalah salah, yang benar untuk istilah ini adalah Kaibyo yang berarti kucing berkekuatan paranormal.[3]
- Secara spesifik, bakeneko mampu berubah menjadi setengah manusia atau utuh.[3] Beberapa bakeneko tetap berbentuk seperti kucing dan berbicara layaknya manusia dan mengenakan baju manusia.[3] Legenda lainnya menyebutkan kucing setan ini mengenakan handuk di kepalanya dan berdansa dengan kedua kaki.[3] Dan yang paling langka adalah manusia yang berubah menjadi kucing, tetapi dipanggil juga bakeneko.[2] Karena kemampuannya tersebut, bakeneko masuk ke golongan yokai henge, atau yokai berubah bentuk. Kelas ini sama seperti perubah bentuk lainnya seperti Tanuki dan kitsune.[4]
- Asal mula bakeneko diyakini berasal dari kebiasaan kucing rumah di Jepang yang menjilat minyak ikan yang digunakan untuk menyalakan lampu.[3] Orang yang melihat hal ini kaget ketika melihat bayangan kucing yang berdiri dengan dua kaki, ditambah tangisan kucing menyerupai manusia seakan mereka berbicara bahasa Jepang.[2]
- Terdapat berbagai macam bakeneko di antaranya adalah bakeneko yuujo atau kucing prostitute, dan nekobake yaitu seorang nenek sihir yang berubah menjadi kucing dan
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e0/Urikotoba_Bakenekoyujo.jpg/220px-Urikotoba_Bakenekoyujo.jpg)
menjadikan dirinya sebagai peliharaan keluarga hanya demi mencuri dan memakan anak manusia.[2]
Legenda[sunting | sunting sumber]
Katsushige Nabeshima, sebuah daimyo pada zaman edo pernah ditargetkan oleh bakeneko berekor tujuh.[1] Dengan menyamar menjadi selir tetapi ketahuan oleh para pembantu di kerajaan tersebut.[1] Bakeneko itu marah dan mengutuk pembantu tersebut sehingga mereka tidak bisa memiliki keturunan laki-laki.[2]
Pada suatu malam, seekor kucing raksasa menyelinap di antara semak-semak ketika seorang pangeran dan geishanya jalan-jalan di kebun.[4] Ketika mereka berdua lelah mereka berpisah ruangan, sang kucing masuk masuk ke dalam apartemen sang geisha dan menunggu di bawah kasur sampai wanita itu tertidur.[4] Lalu kucing itu membunuh sang geisha dan mengeret tubuhnya ke lubang di bawah kasur yang telah Ia siapkan.[4] Setelah melakukan semua itu, dia mengubah tubuhnya menjadi si geisha tadi dan mengelabui semua orang yang berada di apartemen.[4] Dia pun kembali mengunjungi rumah sang pangeran dan tidur bersama dengan dia, dan si pangeran tidak menyadari bahwa kucing setan itu menyedot darahnya setiap kali mereka bercinta.[1] Sang pangeran pun mulai merasakan gejala aneh dan wajahnya semakin pucat kian hari, dan anehnya para tabib tidak mengerti penyakit yang dideritanya.[4] Beberapa mulai menduga hal ini berhubungan dengan kemunculan sang geisha langganan pangerannya tiap malam.[1] Dokter pun memerintahkan para penjaga untuk tetap sigap sepanjang malam, tetapi anehnya mereka selalu tertidur pulas.[1]
Hingga pada suatu hari, datang seorang penjaga yang tersucikan di kuil Budha.[1] Pemuda itupun diminta oleh sang pertapa untuk membantu menjaga sang pangeran yang terkena masalah.[1] Sang penjaga mengiyakan, dan Ia juga telah merancang strategi agar para penjaga tak tertidur: menancapkan pisau di paha setiap kali mengantuk.[1] Taktik tersebut berhasil, sang geisha dibunuh dan pangeran pun sembuh total meskipun Ia harus mengakui kenyataan pahit bahwa geisha favoritnya telah mati.[1]
Popularitas[sunting | sunting sumber]
Bakeneko cukup terkenal, terdapat parade bakeneko, anime, manga.[2] Manga Mononoke oleh Yaeko Ninagawa yang menceritakan di mana terdapat rumah apartemen seorang samurai yang terkena serangan kutukan dari Bakeneko.[5]
Rujukan[sunting | sunting sumber]
- ^ a b c d e f g h i j Roberts, Jeremy. 2009. Japanese Mythology A to Z: Second edition. New York: Infobase Publishing.
- ^ a b c d e f (Inggris) Tofugu. "Obake Series Bakeneko".[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e f g h (Inggris) Hyaku Monogatari. "Bakeneko the Changing Cat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-04. Diakses tanggal 2014-04-22.
- ^ a b c d e f (Inggris) Yokai.com. "Bake-neko".
- ^ http://mononoke.wikia.com/wiki/Ayakashi:_Bakeneko