Baktiraja, Humbang Hasundutan
Baktiraja | |
---|---|
![]() | |
![]() Peta lokasi Kecamatan Baktiraja | |
Negara | ![]() |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kabupaten | Humbang Hasundutan |
Pemerintahan | |
• Camat | Sanggam Lumban Gaol. S,Pd.[1] |
Populasi (2024) | |
• Total | 7.827 jiwa |
• Kepadatan | 3/km2 (8/sq mi) |
Kode pos | 22457 |
Kode Kemendagri | 12.16.03 ![]() |
Kode BPS | 1215070 ![]() |
Luas | 24,00 km² |
Kepadatan | 3 |
Desa/kelurahan | 7 desa |
Baktiraja adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. Baktiraja dikenal sebagai daerah kelahiran para Singamangaraja, termasuk Sisingamangaraja XII. Kawasan wisata yang terdapat di Baktiraja, yakni Lembah Bakkara dan desa Tipang. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk kecamatan Baktiraja adalah sebanyak 7.827 jiwa.[2]
Pembagian administratif
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Baktiraja terdiri dari 7 desa yang adalah sebagai berikut:
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama Baktiraja merupakan singkatan dari Bakkara, Tipang, dan Janji Raja. Bakkara merupakan nama lembah dimana kecamatan Baktiraja terletak dan juga salah satu marga yang berasal dari daerah tersebut. Tipang adalah nama dari satu desa yang terletak di kecamatan Baktiraja, sedangkan Janji Raja adalah juga nama dari satu desa yang berbatasan dengan desa Tipang, tetapi secara administratif sudah tidak berada di kecamatan Baktiraja maupun Kabupaten Humbang Hasundutan, namun masuk dalam wilayah kecamatan Sitiotio, Kabupaten Samosir.
Perekonomian
[sunting | sunting sumber]Sektor pertanian merupakan faktor utama pendapatan masyarakat Baktiraja, di mana sektor pertanian yang dikembangkan berupa padi, bawang merah, dan mangga . Selain pertanian, beberapa masyarakat juga memfokuskan pengelolaan pendapatan merka dengan berdagang. UMKM di kecamatan Baktiraja dipengaruhi oleh para pengunjung atau wisatawan. Tercatat ada sekitar lebih dari 5000 pengunjung yang datang ke Baktiraja setiap minggunya untuk berwisata dan menghabiskan liburan mereka.
Baktiraja juga merupakan salah satu kecamatan dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di Indonesia, di mana dalam kurun waktu 5 tahun terakhir upah buruh di Baktiraja naik sebesar 29,6%, di mana upah harian yang diterima oleh masyarakat 5 tahun lalu sebesar Rp. 60.000 saja, naik di di tahun 2022 menjadi Rp. 85.000 perharinya
Demografi
[sunting | sunting sumber]Suku
[sunting | sunting sumber]Masyarakat Baktiraja mayoritas berlatarbelakang suku Batak dan hampir seluruh warganya berasal dari etnik Batak Toba yang memakai sistem Marga sebagai nama keluarga. Marga yang mendominasi di Baktiraja antara lain adalah marga-marga keturunan Siraja Oloan yaitu Bakkara, Sinambela, Sihite, dan Simanullang, keturunan Toga Marbun (Lumbanbatu, Banjarnahor, Lumbangaol), keturunan Toga Simamora (Purba, Manalu, Debataraja), dan keturunan Toga Sihombing (Silaban, Lumbantoruan, Nababan, Hutasoit).
Agama
[sunting | sunting sumber]Mayoritas penduduk Kecamatan Baktiraja memeluk agama Kristen.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Beberapa wisata yang ada di Baktiraja, yakni:
- Lembah Bakkara
- Air Terjun Janji
- Danau Toba
- Tipang
- Sungai Aek Silang
- Sungai Aek Simangira
- Aek Sipangolu
- Istana Si Singamangaraja
- Tombak Sulusulu
- Aek Sigotagota
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Lembah Bakkara yang terletak di Baktiraja.
-
Suasana Baktiraja di sore hari.
-
Istana Si Singamangaraja di Baktiraja.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan". Diakses tanggal 19 Maret 2023.
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 4 Juli 2024.
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 20 Desember 2024.