Tipang, Baktiraja, Humbang Hasundutan
Tipang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sumatera Utara | ||||
Kabupaten | Humbang Hasundutan | ||||
Kecamatan | Baktiraja | ||||
Kode pos | 22457 | ||||
Kode Kemendagri | 12.16.03.2003 | ||||
Luas | 6 km² | ||||
Jumlah penduduk | 1.983 jiwa | ||||
Kepadatan | 330,50 jiwa/km² | ||||
|
Tipang atau Siamak Pandan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Indonesia.
Saat ini, Kepala Desa Tipang adalah Juanda Sihombing setelah diusulkan oleh beberapa tetua dari masyarakat Tipang itu sendiri.[1][2]
Demografi
[sunting | sunting sumber]Masyarakat Tipang mayoritas berlatarbelakang suku Batak Toba yang memakai sistem Marga sebagai nama keluarga. Marga yang mendominasi dalam masyarakat Tipang adalah marga-marga keturunan Raja Sumba yaitu Toga Simamora (Purba, Manalu, Debataraja) dan Toga Sihombing (Silaban, Lumbantoruan, Nababan, Hutasoit).
Menurut data tahun 2023, jumlah penduduk Tipang berjumlah 1.983 jiwa dengan kepadatan 330,50 jiwa/km². Kemudian persentase penduduk Tipang berdasarkan agama yang dianut antara lain Kristen sebanyak 99,79% (Protestan sebanyak 94,20% dan Katolik sebanyak 5,59%) dan Islam sebanyak 0,20%.[3]
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Desa Tipang memiliki potensi pariwisata tinggi, baik dari segi SDA dan SDM, sehingga menghantarkan desa ini menjadi salah satu desa wisata favorit di Indonesia.[4]
Pada tahun 2021, desa ini berhasil meraih peringkat IV Kategori Rintisan dalam ajang "Anugerah Wisata Indonesia" yang dimotori oleh Gomgom Lumbantoruan bersama timnya melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tipang.
Melalui Pokdarwis ini, Gomgom Lumbantoruan secara konsisten dan gigih mengeksplorasi, mempublikasikan literasi tentang Tipang, membuat paket wisata, memberdayakan masyarakat lokal dalam kegiatan-kegiatan bertema pariwisata dan ekonomi kreatif, serta mengintegrasikan dan mendorong lembaga-lembaga dalam Desa Tipang hingga berhasil mengukir prestasi di kancah Nasional. Semua itu dilakukan secara swadaya.
Pasca ADWI 2021, Desa Tipang mendapat perhatian yang signifikan dari Pemerintah Pusat dalam pengembangan Desa Wisata.
Desa Tipang juga diyakini sebagai etalase Geopark terlengkap di Kawasan Danau Toba. Mulai dari keragaman geologis, biologis hingga kultural (kebudayaan).
Keunikan tersebut menjadikan Desa Tipang ditetapkan sebagai salah satu Geosite di antara 16 Geosite lainnya di Kawasan Danau Toba (Toba Caldera UNESCO Global Geopark) yang merupakan anggota Jaringan Geopark Dunia bersama 9 Geopark lainnya di Indonesia.[5]
Catatan budaya
[sunting | sunting sumber]Tipang merupakan bona pasogit (kampung halaman) dari keturunan Raja Sumba yaitu Toga Simamora dan Toga Sihombing yang sama-sama menikahi Siboru Panggabean, putri dari Siraja Lontung dan melahirkan 7 anak yang kelak menurunkan 7 marga yaitu antara lain, Borsak Jungjungan (Silaban), Borsak Sirumonggur (Lumbantoruan), Borsak Mangatasi (Nababan), Borsak Bimbinan (Hutasoit), Toga Purba, Toga Manalu, dan Debataraja. Hal inilah yang mendasari istilah "sipitu sada ina, dua ama" bagi ketujuh marga ini. Di Tipang terdapat 7 raja bius dari masing-masing tujuh marga tersebut.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Chairunnisa, Ninis (ed.). "Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021, Ini Daftar Pemenangnya". Tempo.co. Diakses tanggal 28 April 2022.
- ^ Firdaus, A. "Ini Daftar Pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021". Medcom.id. Diakses tanggal 2022-04-28.
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan". gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2024-07-06.
- ^ "Desa Wisata Tipang". jadesta.kemenparekraf.go.id. Diakses tanggal 2022-04-28.
- ^ "Ini Keunikan Desa Wisata Tipang Sumut yang Bikin Sandiaga Terharu". investor.id. 2021-11-10. Diakses tanggal 2022-04-28.