Bangunkerto, Turi, Sleman
Bangunkerto | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta | ||||
Kabupaten | Sleman | ||||
Kecamatan | Turi | ||||
Kode Kemendagri | 34.04.15.2001 | ||||
Luas | 7.03 km2 | ||||
Jumlah penduduk | 9.040 Jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Bangunkerto adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pada mulanya Desa Bangunkerto merupakan wilayah yang terdiri dari 3 (tiga) Kelurahan yakni : Kelurahan Ganggong, Selobonggo, dan Wonosari. Berdasarkan maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan tahun 1946 mengenai Pemerintahan Kelurahan, maka Kelurahan-Kelurahan tersebut kemudian digabung menjadi satu Desa otonom dengan nama Desa Bangunkerto. Desa Bangunkerto kemudian secara resmi ditetapkan berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan.
Desa Bangunkerto termasuk Desa Budaya yang mempunyai potensi fisik dan non fisik. Situs yang ada di Desa Bangunkerto adalah Situs Ganggong yang berasal dari periodisasi Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi. Di Desa ini terdapat dua Grup Kesenian tua yakni Jatilan Bangun Krida Turonggo, yang beralamat di Bangunsari, berdiri pada tahun 1960 dan Grup Kubrosiswo, beralamat di Kampung Wonosari berdiri pada tahun 1976.
Desa Wisata: Kampoeng Sedjarah Kelor
[sunting | sunting sumber]Di Kampoeng Sedjarah Kelor terdapat bangunan rumah Jawa Kuno (Joglo) yang dibangun tahun 1835. Hingga kini kondisi rumah tersebut masih kokoh dan bagus walaupun belum pernah sekalipun direnovasi. Rumah joglo tersebut dibangun oleh Kromowijoyo yang masih keturunan ke-8 Sultan Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang. Kromowijoyo merupakan bekel atau kepala desa pada zaman pemerintahan Belanda. Kini rumah tersebut diwarisi oleh Sosro Pranoto generasi ketiga dari Kromowijoyo.
Selain kuno, rumah joglo ini juga bersejarah, karena pernah menjadi markas Tentara Pelajar saat Agresi Militer Belanda II. Selain rumah joglo Desa Wisata Kampoeng Sedjarah Kelor, memiliki berbagai potensi lainnya seperti perkebunan salak, kolam ikan, wisata jelajah sungai bedhog, serta kesenian dan makanan khas Dusun Kelor.
Lurah Desa
[sunting | sunting sumber]- Anas Makruf (2015 - sekarang)
Kode Pos
[sunting | sunting sumber]55551
Batas Desa
[sunting | sunting sumber]- Utara : Wonokerto, Turi
- Timur : Donokerto, Turi
- Selatan : Trimulyo, Sleman
- Barat : Merdikorejo, Tempel
Pedukuhan di Bangunkerto
[sunting | sunting sumber]No | Nama Padukuhan | Nama Dukuh | Nama Kampung & Perumahan |
---|---|---|---|
1 | Wonosari | - | Wonosari, Bumirejo |
2 | Gadhung | - | Gadhung, Candhi |
3 | Ganggong | - | Ganggong |
4 | Bangunsari | - | Bangunsari, Ledhok nongko |
5 | Kendhal | - | Kendhal, Sidorejo |
6 | Jurugan | - | Jurugan |
7 | Kawedan | - | Kawedan |
8 | Karangwuni | - | Karangwuni, Selobonggo |
9 | Bangunharjo | - | Bangunharjo, Bayeman |
10 | Ngenthak | - | Ngenthak, Tepan |
11 | Kelor | - | Kelor |
12 | Rejodadi | - | Rejodadi, Tegalrejo |