Bapakisme
Bapakisme adalah praktik hubungan pemimpin dan bawahan yang meniru pola hubungan bapak dan anak. Bapakisme mengajarkan bahwasanya bawahan harus hormat dan patuh pada pimpinan. Selain itu bapakisme juga bisa diartikan sebagai kebiasaan mengagung-agungkan pemimpin.[1] Bapakisme berkaitan erat dengan patriarki dan paternalisme yang mengutamakan posisi "bapak" sebagai pria dewasa dalam keluarga yang memimpin, melindungi dan menafkahi, serta harus didengar dan dipatuhi perintahnya.[2]
Bapakisme adalah ideologi yang dikaitkan dengan zaman Orde Baru dan gaya kepemimpinan Soeharto. Gaya kepemimpinan Soeharto mengibaratkan masyarakat sebagai anak dan presiden sebagai bapak. Pada kondisi tersebut, seorang anak harus menghormati bapaknya sehingga seorang anak harus berbicara santun dan sungkan untuk menentang kehendak orang tuanya. Istilah untuk menggambarkan gaya kepemimpinan ini biasa disebut dengan politik bapakisme.[3]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2019-04-01.
- ^ Soebroto, Chris (2004). Indonesia OK!!: The Guide with a Gentle Twist (dalam bahasa Inggris). Galangpress Group. ISBN 9789799341792.
- ^ "Bapakisme Pendidikan - Identitas Unhas". Identitasunhas.com. 2018-09-12. Diakses tanggal 2019-04-01.