Lompat ke isi

Baranti, Sidenreng Rappang

Koordinat: 3°50′12″S 119°47′04″E / 3.836760227051176°S 119.78453463619253°E / -3.836760227051176; 119.78453463619253
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Baranti
Baranti di Sidrap
Baranti
Baranti
Peta lokasi Kecamatan Baranti
Baranti di Sulawesi Selatan
Baranti
Baranti
Baranti (Sulawesi Selatan)
Baranti di Sulawesi
Baranti
Baranti
Baranti (Sulawesi)
Baranti di Indonesia
Baranti
Baranti
Baranti (Indonesia)
Koordinat: 3°50′12″S 119°47′04″E / 3.836760227051176°S 119.78453463619253°E / -3.836760227051176; 119.78453463619253
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenSidenreng Rappang
Kode pos
91652
Kode Kemendagri73.14.04 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7314040 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan4 desa
5 kelurahan


Baranti adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Kecamatan Baranti berbatasan dengan Kecamatan Kulo di utara, Kecamatan Panca Rijang di Timur, Kecamatan Watang Pulu di Selatan dan Kabupaten Pinrang di sebelah Barat. Kelurahan Baranti merupakan Ibu Kota Kecamatan Baranti. Selain Kelurahan Baranti, terdapat pula Kelurahan Passeno,Desa Sipodeceng, Desa Tonronge, Kelurahan Manisa, Desa Tonrong Rijang, dan Desa Benteng. Kecamatan Baranti adalah penghasil beras dan telur ayam serta telur itik terbesar di Kabupaten Sidenreng Rappang, sehingga kecamatan ini juga merupakan kecamatan penghasil beras dan telur terbesar di Indonesia Bagian Timur sebagaimana Kabupaten Sidenreng Rappang yang merupakan kabupaten penghasil beras dan telur terbesar di Indonesia Bagian Timur. Selain penghasil beras dan telur, kecamatan ini juga merupakan penghasil buah-buahan dari lahan kebun yang juga cukup luas dan digarap intensif oleh masyarakat. Hampir tidak ditemukan lagi masyarakat miskin di wilayah ini karena ketekunan kegotong-royongan penduduknya. Seperti di seluruh wilayah nusantara yang dihuni mayoritas suku bugis, di kecamatan ini juga masyarakat ta'at beribadah dan menegakkan dengan teguh tradisi saling menghargai dan saling menolong, di mana-mana dengan mudah ditemukan bangunan masjid besar yang permanen dan dipadati jama'ah. Adalah sangat sulit menemukan minuman beralkohol dijual di toko-toko dan restauran/rumah makan, apalagi makanan/minuman lainnya yang diharamkan agama seperti daging babi, bahkan babi menjadi musuh masyarakat karena sifatnya yang suka merusak tanaman, sehingga disebut "hama babi" sebagaimana di daerah lain yang mayoritas berpenduduk muslim. Penduduk daerah ini tekun dalam menjalani mata pencaharian dan upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Jiwa gotong royong masyrakat juga kompak terutama pada saat mendirikan rumah panggung atau bahasa Bugisnya Mappatettong bola dan pada saat membersihkan irigasi air.

Bahan-bahan kebutuhan pangan pada umumnya dihasilkan sendiri seperti beras, sayur-mayur, minyak goreng, telur, ternak ayam dan sapi serta ikan di mana hampir setiap kepala keluarga di kecamatan ini memiliki jala ataupun bubu untuk menangkap ikan. Sebagaimana suku bugis lainnya. Mereka menjalani hidupnya secara teratur, sehingga tanpa kesulitan hampir setiap keluarga memiliki rumah, kendaraan dan lahan pertanian sendiri. Keadaan seperti ini menjadi ciri khas suku Bugis di mana pun berada, halmana membuat hubungan dengan pihak pemerintah dan pihak keamanan berlangsung damai.

Kecamatan Baranti selain di kenal dengan penghasil beras kecamatan Baranti juga terkenal degan keseniannya yang masih kental seperti Orkes Tau Riolo/simponi Kecapi. Ada beberapa sanggar yang masih aktif membina generasi muda dalam hal kesenian Orkes To Riolo tersebut antara lain, Sanggar Seni Lipu Sarawa di pimpin oleh Bapak Said Aboe, dan Sanggar Seni Sulota di pimpin oleh Bapak Nurdin Amma S.Pd.

Selain membina generasi muda sanggar-sanggar tersebut juga melayani permintaan pementasan ketika ada hajatan pesta penikahan dan acara hajatan yang lain.Tak ketinggalan juga pemerintah sering menggunakan jasa sanggar seketika ada acara pemerintahan atau tamu yang datang untuk menjemput para tamu dengan tari tradisionalnya yaitu TARI PADDUPPA ( tari yang wajib jika ada acara penganting )