Batang Lunto
Tampilan
Batang Lunto | |
Pembangkit Listrik Kubang Sirakuak yang sekarang menjadi Masjid Agung Nurul Islam yang terletak di samping Batang Lunto menggunakan air dari sungai ini untuk menggerakkan turbinnya.
| |
Negara | Indonesia |
---|---|
Provinsi | Sumatera Barat |
Kabupaten | Sijunjung |
Kota | Sawahlunto |
Sumber | |
- location | Desa Lunto, Sawahlunto |
Muara | |
- lokasi | Batang Ombilin, Sijunjung |
Batang Lunto adalah nama sungai yang berhulu di Desa Lunto di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Aliran Batang Lunto nantinya akan bertemu dengan Batang Ombilin di Sijunjung.
Pada zaman penjajahan Belanda, aliran Batang Lunto menjadi modal utama untuk pembangkit listrik bertenaga uap (PLTU) yang dibangun pada 1894 di kawasan Mudik Air, Kubang Sirakuak, Sawahlunto.[1][2] Aliran air yang semakin berkurang membuat pemerintah memindahkan pembangkit listrik tenaga uap ke PLTU Salak pada 1924 dan beroperasi hingga 2010.[2][3]
Berselang waktu, kawasan pembangkit listrik uap itu berubah menjadi gudang senjata.[1] Kini, pembangkit listrik uap dan bekas gudang senjata itu telah berubah menjadi Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Sawahlunto Targetkan Batang Lunto Jadi Ikon Wisata". harianhaluan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-02. Diakses tanggal 2018-05-01.
- ^ a b "Masjid Agung Nurul Iman Sawahlunto | Jelajah Sumbar". www.jelajahsumbar.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-01.
- ^ "PLTU Salak di Sawahlunto tidak Lagi Beroperasi | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-05-01.