Lompat ke isi

Bendera Filipina

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Republik Filipina
Nama Pambansang Watawat
Pemakaian Bendera dan bendera kapal nasional
Perbandingan 1:2
Dipakai 12 Juni 1898
Rancangan Bendera triwarna; warna biru (atas), warna merah (bawah), dan warna putih berbentu segitiga yang didalamnya terdapat tiga bintang emas bersegi lima dan satu matahari emas dengan delapan sinar.
Perancang Emilio Aguinaldo
Varian bendera Republik Filipina
Nama Bendera masa perang
Pemakaian Bendera kapal perang
Rancangan Bendera triwarna; warna merah (atas), warna biru (bawah), dan warna putih berbentu segitiga yang didalamnya terdapat tiga bintang emas bersegi lima dan satu matahari emas dengan delapan sinar.

Bendera Filipina, dalam Bahasa Tagalog atau Bahasa Filipino dikenal sebagai Pambansang Watawat, diadopsi tanggal 12 Juni 1898. Bendera ini merupakan bendera triwarna dengan warna biru, merah, dan sebuah segitiga sama sisi berwarna putih di sisi tiang. Di tengah-tengah segitiga tersebut terdapat simbol matahari kuning dengan delapan sinar, masing-masing terbagi menjadi tiga; di sudut segitiga terdapat bintang bersegi lima kuning.

Bendera Republik Filipina memiliki makna, sebagai berikut:

  • Segitiga warna putih melambangkan gerakan Katipunan dan kebebasan, persamaan, dan persaudaraan.
  • Warna merah di bagian bawah melambangkan patriotisme dan keberanian. Merah juga memberikan simbolisme terhadap bendera maritim Manila.
  • Warna biru di bagian atas melambangkan perdamaian, kejujuran, dan keadilan. Biru juga merupakan simbolisme terhadap bendera maritim Iloilo.
  • Matahari kuning melambangkan persatuan, kemerdekaan, demokrasi rakyat, dan kedaulatan.
  • Tiga buah bintang bersudut lima pada tiap sudut segitiga mewakili tiga kelompok kepulauan di Filipina, yaitu Luzon, Bisaya/Visayas, dan Mindanao.
  • Delapan sinar matahari melambangkan delapan provinsi yang menjadi tempat lahirnya Revolusi Filipina 1896 melawan kekuasaan Spanyol, yaitu Manila, Cavite, Pampanga, Bulacan, Nueva Ecija, Tarlac, Laguna, dan Batangas.

Bendera Filipina memiliki keunikan, yaitu perbedaan penggunaan pada masa damai dan perang. Saat masa damai, bendera ini menggunakan warna biru pada bagian atas dan warna merah pada bagian bawah. Sebaliknya pada masa perang, bendera ini menggunakan warna merah pada bagian atas dan warna biru pada bagian bawah.

Sinar kesembilan

[sunting | sunting sumber]

Proposal untuk menambahkan sinar kesembilan pada matahari pada bendera Filipina sudah ada sejak tahun 1969, ketika gerakan reformasi sejarah Sinar Kesembilan dimulai di Universitas Filipinadi Diliman, Kota Quezon.[1] Simbolisme sinar kesembilan berbeda-beda menurut pendukungnya.

Provinsi kesembilan

[sunting | sunting sumber]

Sebelum perayaan seratus tahun kemerdekaan tahun 1998, pemerintah provinsi Zambales melobi agar desain sunburst mengakomodasi sinar kesembilan, dengan alasan bahwa provinsi mereka juga berada dalam keadaan pemberontakan pada tahun 1896. Namun Komisi Centennial membantah perubahan ini, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Institut Sejarah Nasional.[2] Pada 2003, Menteri Luar Negeri Filipina Blas Ople juga melobi untuk menambah sinar kesembilan, menyatakan agar Quezon harus diwakili karena ia beralasan bahwa perlawanan pertama melawan Spanyol dilakukan pada tahun 1841 di kaki Gunung Banahaw yang dipimpin oleh Hermano Pule.[3]

Perwakilan etnis

[sunting | sunting sumber]

Pada Desember 1987, anggota parlemen Alawadin Bandon Jr. dari Tawi-Tawi memberi usulan untuk menambah sinar kesembilan sebagai bentuk representasi Muslim di Filipina dalam perjuangan Perang Kemerdekaan Filipina. Ia berargumen bahwa, "Sebagai seorang Muslimin, saya merasa diserang perasaan terasing karena dikucilkan dari narasi simbolik sejarah besar negara."[4] Senator Aquilino Pimentel Jr. ikut memberikan pandangan yang sama dan mengajukan RUU untuk meminta agar adanya penambahan sinar matahari di bendera Filipina sebagai bentuk perwakilan kepada Muslim Filipina pada Maret 1988.[5]

Bintang keempat

[sunting | sunting sumber]
Simbol vexillologis kecil atau piktogram berwarna hitam putih yang menunjukkan perbedaan penggunaan bendera Proposal Osorio

Emmanuel L. Osorio yang juga ikut memberi proposal untuk menambah Sinar Kesembilan juga memberi proposal untuk menambahkan sebuah bintang di bendera Filipina untuk melambangkan Sabah yang secara sejarah dimiliki oleh Kesultanan Sulu namun kini diperintah oleh Malaysia. Segitiga putih di bendera tersebut berubah menjadi persegi panjang untuk mengakomodir perubahan tersebut. Menurut Osorio, bintang yang mewakili Sabah dalam bendera yang diusulkannya ditambahkan "pada prinsipnya" dan mengatakan bahwa usulan bendera tersebut berupaya untuk mengungkapkan pandangan gerakan Sinar Kesembilan bahwa "jika kita mendapatkan Sabah, maka itu dapat diwakili oleh bintang".[6]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Cabreza, Vincent (March 13, 2013). "Place for Sabah in flag sought". Diarsipkan dari versi asli tanggal November 6, 2014. Diakses tanggal October 22, 2014. 
  2. ^ "Adjusting the rays of the flag?". Flags of the World. March 9, 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 27, 2008. Diakses tanggal June 15, 2008. 
  3. ^ Mallari, Delfin (August 20, 2003). "Ople urges putting of Quezon in rays of Philippine flag". Philippine Daily Inquirer. Diakses tanggal July 23, 2014. 
  4. ^ Atadero, Arnold (December 22, 1987). "Ninth ray sought in Philippine flag". Manila Standard. Standard Publications, Inc. hlm. 7. Diakses tanggal June 20, 2021. 
  5. ^ "Wanted: 9th ray for flag". Manila Standard. Standard Publications, Inc. March 15, 1988. hlm. 8. Diakses tanggal January 13, 2023. 
  6. ^ Cabreza, Vincent (March 13, 2013). "Place for Sabah in flag sought". Diarsipkan dari versi asli tanggal November 6, 2014. Diakses tanggal October 22, 2014. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]