Bombardir ulasan
Bombardir ulasan (bahasa Inggris: review bombing) adalah fenomena Internet di mana sejumlah besar orang atau beberapa orang dengan banyak akun [1] memposting ulasan negatif pengguna secara daring dalam upaya untuk merugikan penjualan atau popularitas suatu produk, layanan, atau niaga. [2] Meskipun sejumlah besar ulasan negatif mungkin hanya disebabkan oleh sejumlah besar pelanggan yang secara independen mengkritik sesuatu karena kualitasnya yang buruk, bom ulasan juga dapat didorong oleh keinginan untuk menarik perhatian pada isu-isu politik atau budaya, [3] mungkin khususnya jika vendor tampak tidak responsif atau tidak dapat menerima masukan langsung.[4][5] Bombardir ulasan juga biasanya terjadi dalam jangka waktu singkat dan dimaksudkan untuk mengganggu peringkat yang sudah ada pada suatu produk di situs ulasan, terkadang didukung oleh kampanye yang diselenggarakan melalui papan pesan daring.[4] Hal ini dapat digunakan sebagai taktik pemaksaan yang digerakkan oleh gerakan massa, sebagai bentuk protes, atau mungkin hanya sebagai bentuk unggah sulut.[2]
Asal-Muasal
[sunting | sunting sumber]Satu dari kemunculan pertama kali mengenai "bombardir ulasan" adalah pada tahun 2008, yaitu: artikel Ars Technica yang ditulis oleh Ben Kuchera yang menjelaskan mengenai dampak dari Spore, di mana pengguna meninggalkan ulasan negatif di Amazon dengan alasan permainan dan sistem DRM (Digital Rights Management) gim tersebut yang dianggap kurang menarik. Kuchera menuliskan bahwa ulasan yang membombardir Amazon merupakan cara yang kurang baik dalam menyampaikan maksud: pemain gim pemula tidak mau ambil pusing dalam membaca isi dari ulasannya dan berasumsi kalau permainan tersebut sangat buruk.[6]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Permainan video
[sunting | sunting sumber]Peningkatan pravalensi bombardir ulasan dipengaruhi oleh peningkatan pengaruh ulasan pengguna daring dalam tempat penjualan di mana permainan tersebut dijual, ditambah dengan kurangnya pengawasan terhadap isi dari ulasan tersebut. Hal tersebut khususnya Steam, penjual gim komputer sebagai satu-satunya cara agar indie games mendapatkan daya tarik.[2] Berdasarkan Steam Spy, bombardir ulasan umumnya berefek pada penjualan gim dan bahkan mungkin meningkatan arus publisitas.[7] Oleh karena itu, itu mungkin menurunkan minat pembeli, yang juga akan berdampak panjang pada penerbit, pengembang, atau seri gim yang dikritik.[7] Bergantung pada bagaimana situasi hal tersebut dapat diatasi, dampak dari bombardir ulasan mungkin dikembalikan ulasan negatif seperti dalam kasus Titan Souls,[8] Death Stranding,[9][10] dan Helldivers 2.[11]
Film dan televisi
[sunting | sunting sumber]Film teater dan seri televisi juga menjadi sasaran bombardir ulasan, biasanya karena isu sosial yang berkaitan dengan aktor, aktris, dan kru dan bukan pada aspek pada film atau seri televisi itu sendiri. Kritik tersebut mencakup skor ulasan pengguna pada situs seperti Rotten Tomatoes, tetapi juga pada trailer promosi YouTube.
Seri Amazon Prime Video musim kedua The Boys' terkena bombardir selama jadwal perilisan dan musim keempat selama politiknya.[12][13]
YouTube
[sunting | sunting sumber]Pada tahun Desember 2018, YouTube Rewind 2018 menyalip video musik "Baby" milik Justin Bieber adalah video yang paling banyak terkena "dislike"; video tersebut terkena kririk dan menuai kecaman karena tidak menyertakan tokoh penting dalam layanan tersebut, serta faktor lain terkait kontroversi yang memengaruhi pembuat video dan kritik terhadap YouTube itu sendiri.[14]
Alasan dibalik perlakuan bombardir ulasan
[sunting | sunting sumber]Terdapat pelbagai macam yang menyebabkan terjadinya bombardir ulasan. Dalam kasus Spore, para pemain memberikan penilaian 0 dalam aksi protes kepada EA Games menerapkan sistem DRM yang kurang baik. Selanjutnya, BioWare terkena bombardir ulasan karena kekecewaan fans terhadap permainan Mass Effect 3. Kemudian, Grand Theft Auto V terkena bombardir ulasan karena mods dari permainan yang diblokir oleh pihak pengembang permainannya.[15]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Random: AI: The Somnium Files Got Review-Bombed By Someone Obsessed With One Of Its Characters". Nintendo Life. 12 February 2020.
- ^ a b c Grayson, Nathan (19 April 2015). "Steam 'Review Bombing' Is A Problem". Steamed (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 August 2017. Diakses tanggal 2017-08-10.
- ^ Hall, Charlie (February 6, 2020). "Valve intervened in 44 'review bomb' incidents on Steam last year". Polygon. Diakses tanggal February 19, 2020.
- ^ a b Kuchera, Ben (October 4, 2017). "The anatomy of a review bombing campaign". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 5, 2017. Diakses tanggal October 4, 2017.
- ^ Klepek, Patrick (September 19, 2017). "Valve's "Solution" to Review Bombing Ignores Steam's Longstanding Problems". Vice. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 19, 2017. Diakses tanggal September 19, 2017.
- ^ Kuchera, Ben (2008-09-08). "Gamers fight back against lackluster Spore gameplay, bad DRM". Ars Technica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-18.
- ^ a b "Steam review bombing is working, and Chinese players are a powerful new voice". pcgamer (dalam bahasa Inggris). 28 June 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 August 2017. Diakses tanggal 10 August 2017.
- ^ McKeand, Kirk (October 12, 2017). "A brief history of how Steam review bombing damages developers". PCGamesN. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 12, 2017. Diakses tanggal October 12, 2017.
- ^ Ramsey, Robert (7 December 2019). "Death Stranding User Score Spikes as Metacritic Removes Over 6000 Negative Ratings". Push Square. Diakses tanggal 9 December 2019.
- ^ Adams, Robert (6 December 2019). "Over 6000 negative Death Stranding reviews removed by Metacritic". Game Revolution. Diakses tanggal 9 December 2019.
- ^ Yin-Poole, Wesley (May 7, 2024). "Helldivers 2's Operation Clean Up Is a Community-Driven Major Order to Post Positive Steam User Reviews After PSN Backlash — and It's Working". IGN. Diakses tanggal May 7, 2024.
- ^ "Here's Why Fans Flooded 'The Boys' Season 2 With Bad Reviews". UPROXX (dalam bahasa Inggris). 2020-09-12. Diakses tanggal 2024-06-19.
- ^ Ulatowski, Rachel (2024-06-18). "How Did It Take Four Seasons for MAGA To Realize 'The Boys' Is About Them?". The Mary Sue. Diakses tanggal 2024-06-19.
- ^ Alexander, Julia (2018-12-13). "YouTube Rewind 2018 is officially the most disliked video on YouTube". The Verge. Diakses tanggal 2019-03-25.
- ^ Amalia, Ellavie Ichlasa (2022-02-25). "Apa Itu Review Bombing dan Kenapa Gamers Melakukannya?". Hybrid.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-15.