The Legend of Zelda: Breath of the Wild
The Legend of Zelda: Breath of the Wild[a] adalah permainan video aksi-penjelajahan yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Nintendo untuk konsol Nintendo Switch dan Wii U. Breath of the Wild merupakan bagian dari waralaba Legend of Zelda dan berlatar waktu di akhir timeline Zelda, setelah semua game sebelumnya; pemain mengendalikan Link, setelah terbangun dari tidur seratus tahun untuk mengalahkan Calamity Ganon dan menyelamatkan Kerajaan Hyrule.
Mirip seperti game The Legend of Zelda yang pertama, pemain diberi sangat sedikit instruksi dan dapat menjelajahi dunia terbuka dengan bebas. Tugas dalam game termasuk memecahkan puzzle, mengumpulkan item-item multiguna untuk membantu menyelesaikan objektif dan quest sampingan untuk mendapatkan hadiah. Dunia dalam game tidak terstruktur dan dirancang untuk mendorong pemain untuk bereksperimentasi, dan ceritanya dapat diselesaikan dengan cara nonlinier.
Pengembangan Breath of the Wild berlangsung selama lima tahun. Nintendo memperkenalkan elemen-elemen seperti physics engine yang mendetail, visual definisi tinggi, dan akting suara. Monolith Soft membantu mendesain lanskap dan topografi. Game ini direncanakan untuk dirilis pada 2015 eksklusif untuk Wii U tetapi ditunda dua kali. Dirilis pada 3 Maret 2017, Breath of the Wild adalah game peluncuran untuk Switch dan game terakhir yang diterbitkan Nintendo untuk Wii U. Dua ekspansi DLC dirilis pada akhir tahun 2017.
Breath of the Wild menerima pujian yang luas untuk gameplay yang terbuka dan attention-to-detail yang tinggi dan telah banyak disebut sebagai salah satu video game terbaik sepanjang sejarah. Para kritikus menyebutnya sebagai patokan dalam desain game dunia terbuka, meskipun ada sedikit yang mengkritik performa teknisnya saat peluncuran. Game ini memenangkan banyak penghargaan, termasuk beberapa penghargaan game of the year. Game ini telah terjual lebih dari 20 juta kopi pada tahun 2020, menjadikannya salah satu game terlaris sepanjang sejarah. Sebuah sekuel sedang dalam masa pengembangan.
Gaya bermain
[sunting | sunting sumber]Breath of the Wild adalah game aksi-penjelajahan berlatarkan dunia terbuka di mana pemain ditugaskan untuk menjelajahi kerajaan Hyrule sebagai karakter Link. Dalam hal struktur, Breath of the Wild menganjurkan gameplay nonlinier, contohnya adalah tidak adanya ketentuan jalur masuk atau keluar di area manapun,[1] minimnya instruksi yang diberikan kepada pemain, dan anjuran untuk menjelajah dengan bebas.[2] Breath of the Wild memperkenalkan physics engine yang konsisten dalam seri Zelda, membolehkan pemain menghadapi masalah dengan cara yang berbeda daripada mencoba menemukan satu solusi.[3] Game ini juga mengintegrasikan "chemistry engine" yang menentukan sifat fisik sebagian besar objek dan mengatur cara benda-benda berinteraksi dengan pemain dan satu sama lain.[4] Misalnya, pemain dapat memanfaatkan sistem cuaca dinamik game ini dengan melemparkan benda logam ke musuh saat terjadi badai petir untuk memancing sambaran petir. Namun, tingkat realisme yang ditawarkan dalam "chemistry engine" ini juga berarti bahwa pemain juga akan memancing sambaran petir yang fatal jika mengenakan logam apa pun selama badai petir.[5] Desain seperti ini menghasilkan dunia yang interaktif dan tidak terstruktur yang mendorong eksperimentasi dan memungkinkan penyelesaian cerita secara nonlinier.[6][7]
Sebagai Link, pemain dapat melakukan tindakan seperti berlari, memanjat, berenang, dan meluncur di udara dengan paralayang, tetapi Link dibatasi oleh staminanya.[5] Link dapat menemukan dan mengambil item-item di dalam game, termasuk senjata, makanan, dan sumber daya lainnya. Berbeda dari game-game Zelda sebelumnya, di game ini senjata dan perisai akan rusak seiring penggunaan. Banyak item yang memiliki beragam kegunaan; sebagai contoh, senjata dan armor kayu dapat dibakar untuk menyalakan api atau mengumpulkan panah musuh, dan perisai dapat digunakan sebagai papan seluncur instan.[5] Pemain bisa mendapatkan makanan dari berburu binatang, mengumpulkan buah-buahan liar, atau mengambil item yang terjatuh dari musuh yang dikalahkan. Dengan memasak kombinasi makanan dan bahan-bahan, pemain dapat membuat camilan dan ramuan yang dapat mengisi kembali health bar dan stamina Link, atau memberikan bonus stats sementara seperti peningkatan tenaga atau ketahanan cuaca.[6] Alat penting dalam inventori Link adalah "Sheikah Slate", alat mirip smartphone yang dapat digunakan untuk menandai titik arah di peta dan sebagai kamera dalam game. Link dapat mengupgrade Slate tersebut dan menambahkan kemampuan baru, termasuk kemampuan untuk membuat bom jarak jauh, memanipulasi objek logam, membentuk balok es di permukaan air, dan membekukan objek dalam waktu.[8] Dalam pertempuran, pemain dapat mengunci pada target untuk serangan-serangan yang lebih akurat, sementara kombinasi tombol tertentu memungkinkan gerakan-gerakan ofensif dan defensif yang lebih hebat.[9] Pemain juga dapat mengalahkan musuh tanpa harus menggunakan senjata, seperti dengan menggulingkan batu dari tebing ke kamp-kamp musuh.[10]
Selain eksplorasi, pemain bisa menjalani quest atau tantangan-tantangan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Mengaktifkan menara-menara dan kuil (shrine) yang ada dalam game akan menambahkan waypoint yang dapat digunakan oleh pemain untuk berpindah tempat secara instan.[11] Mengaktifkan menara juga akan menambahkan peta untuk wilayah di sekitar menara tersebut ke dalam Slate, meskipun nama-nama lokasi hanya akan muncul jika pemain telah menjelajahi area tersebut. Shrines yang bertebaran di seluruh Hyrule berisi tantangan-tantangan mulai dari puzzle hingga pertempuran melawan musuh-musuh robotik. Pemain bisa mendapatkan Spirit Orbs setelah menyelesaikan suatu shrine; setiap empat Orb bisa ditukar dengan stamina atau health point tambahan.[11] Puzzle-puzzle kecil juga tersebar di seluruh Hyrule yang jika dipecahkan akan dihadiahi dengan Korok Seeds, item yang dapat ditukarkan untuk memperluas inventori sehingga memperbanyak jumlah senjata, perisai, dan busur yang bisa dibawa.[12] Kota dan permukiman yang ada di game berfungsi sebagai pusat untuk mendapat quest dan sidequest, dan toko-toko yang ada di sana menjual bermacam material dan pakaian. Pejalan kaki dan penjelajah lain juga menawarkan quest sampingan, petunjuk, atau konversasi.[9] Selain itu, pemain dapat memindai figur Amiibo di konsol mereka untuk mendapatkan item atau memanggil Epona yang merupakan kuda Link dari game-game Zelda sebelumnya dan Wolf Link dari game Twilight Princess.[13]
Plot
[sunting | sunting sumber]Breath of the Wild berlatar di akhir timeline Zelda di kerajaan Hyrule.[14] 10.000 tahun sebelum permulaan game, Hyrule adalah peradaban yang maju, dilindungi oleh empat mesin raksasa berbentuk binatang yang disebut Divine Beasts dan pasukan senjata robotik yang disebut Guardians. Ketika makhluk bernama Calamity Ganon muncul dan mengancam Hyrule, empat pejuang hebat dari empat ras yang ada di Hyrule diberi gelar Champion, dan masing-masing mengendalikan salah satu Divine Beast untuk melemahkan Ganon sementara sang putri dengan darah dewi dan kesatria pendampingnya menghadapi dan menyegel Ganon.[15]
9.900 tahun kemudian, kerajaan Hyrule mengalami kemunduran menjadi peradaban medieval. Membaca ramalan leluhur mereka, para Hylian menyadari tanda-tanda kembalinya Ganon dan menggali kembali Divine Beasts and Guardians yang telah dikubur. Selama waktu ini, Zelda berlatih keras untuk membangkitkan sihir penyegelan yang dibutuhkan untuk mengalahkan Ganon sambil mengerjakan penelitian pribadinya. Para Champion dari ras-ras Hyrule — Daruk, pejuang Goron; Mipha, putri dari kaum akuatik Zora; Revali, pemanah dari kaum burung Rito; dan Urbosa, pemimpin kaum Gerudo — empat pejuang tersebut dikumpulkan untuk mengendarai dan mengendalikan Divine Beasts, sementara Zelda dan Link menghadapi Ganon. Namun, Ganon merasuki dan mengambil alih kendali para Guardians dan Divine Beasts, menggunakan mereka untuk melawan Hyrule. Raja Rhoam dan para Champion terbunuh, Hyrule Castle Town hancur, dan Link terluka parah dalam pertempuran. Zelda membawa Link ke tempat yang aman, menyembunyikan Master Sword, dan menggunakan sihirnya untuk menjebak Ganon di Kastil Hyrule.
100 tahun kemudian, Link terbangun di Hyrule, tanpa mengingat apapun. Dia bertemu dengan seorang lelaki tua, yang ternyata adalah roh Raja Rhoam. Rhoam menjelaskan bahwa Ganon, yang disegel di Kastil Hyrule, menjadi semakin kuat; dia memohon agar Link menghadapi Ganon sebelum Ganon membebaskan diri dan menghancurkan segalanya.[16]
Link melakukan perjalanan melintasi Hyrule, kembali ke lokasi dari masa lalunya dan perlahan memulihkan kembali ingatannya. Dengan bantuan rakyat Hyrule, dia memasuki keempat Divine Beasts dan membebaskan mereka dari kendali monster-monster Ganon, melepaskan roh para Champion Hyrule yang terkurung di sana dan memungkinkan mereka untuk mengemudikan Divine Beasts lagi. Setelah mengambil Master Sword dari Lost Woods, Link memasuki Kastil Hyrule dan mengalahkan Ganon dengan bantuan Divine Beasts dan Busur Cahaya milik Zelda. Zelda menyegel Ganon, memulihkan ketenangan di negeri Hyrule dan membuat arwah Raja Rhoam dan para Champion bisa pergi. Merasakan kehadiran mereka, Link dan Zelda memberi mereka senyuman sebagai ucapan selamat tinggal.
Jika pemain telah menemukan seluruh 13 memori Link dalam quest "Captured Memories", mereka akan membuka ending rahasia di mana Zelda menyadari bahwa Hyrule harus dibangun kembali dan bahwa dia dan Link harus memulai prosesnya dari diri mereka.[17][18] Saat Link dan Zelda mengamati Hyrule dan memulai perjalanan untuk membangun kembali dunia mereka, Zelda mengaku bahwa dia mungkin tidak lagi memiliki kekuatan magisnya, namun dia bisa menerimanya.[19]
Pengembangan
[sunting | sunting sumber]Nintendo EPD, sebuah divisi internal Nintendo, mengembangkan Breath of the Wild untuk Nintendo Switch dan Wii U. Menurut produser Eiji Aonuma, tim pengembangan bertujuan untuk "memikirkan ulang konvensi [serial] Zelda".[20][21] Setelah perilisan The Legend of Zelda: Skyward Sword pada tahun 2011, Aonuma menerima komentar dari para pemain yang ingin melihat peta game yang lebih terhubung untuk menjelajahi tempat-tempat antara area permainan.[3] Pada tahun 2013, Nintendo bereksperimentasi dengan gameplay dunia terbuka nonlinier di game The Legend of Zelda: A Link Between Worlds.[22] Di E3 2014, Aonuma mengatakan dia berencana untuk membentuk ulang dungeons dan puzzles, dua elemen gameplay utama seri Zelda, dan mendesain ulang game untuk memungkinkan pemain memenangkan game tanpa menyelesaikan cerita.[23] Karena Nintendo belum pernah mengerjakan game dunia terbuka modern sebelumnya, mereka belajar dari pengembangan The Elder Scrolls V: Skyrim.[24]
Sebelum pengembangan berjalan penuh, tim developer merancang prototipe game 2D yang dapat dimainkan yang mirip dengan game Zelda pertama untuk bereksperimen dengan puzzle berbasis fisika. Versi finalnya menggunakan versi engine Havok yang telah dimodifikasi.[25] Di 2017 Game Developers Conference, sutradara Hidemaro Fujibayashi, direktur teknis Takuhiro Dohta, dan direktur seni Satoru Takizawa mengadakan presentasi bertajuk "Change and Constant – Breaking Conventions with The Legend of Zelda: Breath of the Wild," di mana mereka mendemonstrasikan prototipe tersebut.[25] Aonuma menyebut physics engine dalam Breath of the Wild adalah perkembangan yang besar untuk seri Zelda, mengatakan bahwa engine tersebut "menopang segala hal di dalam game" dan membuat permainan beroperasi dengan "cara yang logis dan realistis", memungkinkan pemain untuk memecahkan puzzle dan masalah dengan cara yang berbeda-beda. Dia menjelaskan kesulitan dalam mengembangkan sistem ini, mengingat bagaimana dia pernah memasuki suatu area dalam game dan menemukan bahwa semua objek telah tertiup angin.[3]
"Misi kami dalam mengembangkan game Zelda baru ini ... adalah untuk memikirkan ulang konvensi Zelda. Yang saya maksud adalah ekspektasi para pemain yang berpikir mereka harus menyelesaikan dungeons dalam urutan tertentu ... kami ingin mengesampingkan konvensi-konvensi tersebut, kembali ke dasar dan menciptakan Zelda baru sehingga para pemain dapat menikmati inti sebenarnya dari franchise ini dengan sebaik-baiknya."
Eiji Aonuma, produser[20]
Game ini dibangun dan didemonstrasikan dengan fitur layar sentuh untuk Wii U, tetapi para developer mendapati bahwa "melihat bolak-balik antara Gamepad dan layar utama" akan mengganggu pengalaman bermain. Fitur tersebut dihapus saat game dipindahkan ke pengembangan tandem di Switch dan Wii U.[26] GamePad Wii U juga mempengaruhi animasi; meskipun secara kanon Link memiliki tangan dominan kiri, dia menggunakan tangan kanan di game dikarenakan skema kontrol GamePad, yang memiliki tombol pengayun pedang di sisi kanannya.[27] Versi Switch memiliki kinerja lebih baik daripada versi rilis Wii U saat dipasang ke televisi, meskipun saat dilepas, keduanya berjalan pada resolusi yang sama. Versi Switch juga memiliki suara berkualitas lebih tinggi.[28] Saat dipasang pada dock, Switch berjalan pada resolusi 900p, dan saat dilepas, ia berjalan pada maksimum layar 720p. Wii U memiliki resolusi maksimum 720p. Semua versi berjalan dalam 30 frame per detik. Aonuma menyatakan bahwa desain seni game ini terinspirasi oleh seni guas dan en plein air untuk membantu mengidentifikasi dunia yang luas.[29] Takizawa juga menyebut periode Jōmon sebagai inspirasi untuk teknologi dan arsitektur Sheikah kuno yang dapat ditemukan dalam game, karena kemisteriusan periode tersebut.[30] Lanskap game ini didasarkan pada lokasi-lokasi di dalam dan sekitar Kyoto, kota asal sutradara game Hidemaro Fujibayashi, dan sebagian didesain oleh Monolith Soft, yang membantu dengan desain level topografi.[31]
"Menurut saya, penerapan physics engine ini adalah perkembangan yang besar untuk seri Zelda. Bagaimana cara engine-nya menopang segala hal di dalam game benar-benar menawarkan banyak kemungkinan baru. Misalnya, dalam Breath of the Wild Anda bisa memecahkan puzzle dengan berbagai cara jika anda memanfaatkan sistem fisika game. Itu benar-benar membuka banyak kemungkinan, jadi tidak hanya ada satu cara untuk membuat progress dalam game atau hanya satu cara untuk memecahkan puzzle."
Eiji Aonuma, produser[3]
Breath of the Wild adalah game Zelda utama pertama yang menggunakan akting suara dalam cutscene, meskipun Link tetap menjadi protagonis bisu. Aonuma terpengaruh saat dia pertama kali mendengar karakter berbicara di dalam game, dan ingin meninggalkan kesan yang sama pada para pemain.[32] Tim pengembang memutuskan untuk merekam sulih suara untuk semua cutscene, bukan hanya adegan utama, seperti yang direncanakan semula.[33] Nintendo menyediakan sulih suara dan subtitle dalam delapan bahasa.[b] Awalnya, pemain tidak dapat memilih dan mencampur antara bahasa suara dan subtitle; namun, Nintendo merilis pembaruan pada Mei 2017 yang memungkinkan pemain untuk memilih bahasa sulih suara.[34] Setelah lima tahun masa pengembangan, game ini siap rilis pada 3 Februari 2017, dan Nintendo mengadakan pesta penutup untuk merayakannya.[35] Bertepatan dengan peluncuran game ini di Taiwan dan Korea Selatan pada awal 2018, Nintendo merilis patch yang menambahkan terjemahan bahasa Korea serta Mandarin tradisional dan sederhana untuk versi Nintendo Switch.[36]
Musik atau skor asli game ini disusun oleh Manaka Kataoka, Yasuaki Iwata, dan Hajime Wakai. Soundtrack game ini terutama ditulis dan dibawakan dengan piano, dengan fokus pada musik dan suara ambien daripada musik melodi dan upbeat di game-game Zelda sebelumnya. Menurut Wakai, ini membantu menambah "keaslian" pada lingkungan dalam game, dan dianggap sebagai tantangan oleh anggota tim suara yang lain.[37]
Rilis
[sunting | sunting sumber]Aonuma awalnya memberi tanda-tanda game ini untuk Wii U pada Januari 2013 saat presentasi Nintendo Direct milik perusahaan. Dia menyebut bahwa game ini akan menantang konvensi seri, seperti kebiasaan bahwa pemain harus menyelesaikan dungeon dalam urutan yang telah ditentukan.[38] Tahun berikutnya, Nintendo memperkenalkan gaya visual game dengan definisi tinggi dan cel shading lewat cuplikan game di acara pers E3 2014.[39] Awalnya direncanakan untuk rilis pada tahun 2015, game ini ditunda di awal tahun dan tidak muncul di acara E3 2015.[40] Pencipta seri Zelda Shigeru Miyamoto menegaskan bahwa game tersebut masih akan tetap dirilis di Wii U, meskipun Nintendo sedang mengembangkan konsol baru Nintendo Switch.[41] Game ini ditunda lagi pada April 2016 karena masalah dengan physics enginenya. Nintendo membolehkan peserta memainkan versi Wii U dari game tersebut di acara E3 2016, di mana mereka juga mengumumkan subjudul game nya, "Breath of the Wild".[42] CNET menyebut bahwa pertunjukan itu "sangat mengagumkan", dan Breath of the Wild menjadi game E3 2016 yang paling banyak dibicarakan di media sosial.[43] Game ini dicatat sebagai salah satu game terbaik di E3 oleh Eurogamer,[44] GameSpot,[45] dan GamesRadar+.[46] Pada presentasi Nintendo pada Januari 2017, mereka menampilkan trailer yang mengumumkan bahwa game tersebut akan dirilis sebagai game peluncuran untuk Switch.[47]
Breath of the Wild diluncurkan untuk Wii U dan Switch pada 3 Maret 2017.[48] Game ini merupakan game Nintendo terakhir yang dirilis untuk Wii U.[49] Versi Switch tersedia dalam paket terbatas "Special Edition" dan "Master Edition".[50] "Explorer's Edition" dirilis untuk Switch pada tanggal 23 November 2017, berisi peta dua sisi dan buku berisi informasi cerita.[51]
DLC
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 30 Juni 2017, Nintendo merilis "season pass" untuk dua paket konten unduhan (DLC): The Master Trials dan The Champions' Ballad.[52] The Master Trials menambahkan mode gameplay, fitur, dan item. Dalam tantangan Trial of the Sword, Link bertempur melawan musuh melalui 45 ruangan dan harus menyelesaikan setiap ruang sebelum melanjutkan.[53] Link memulai tantangan ini tanpa peralatan tetapi dihadiahi Master Sword bercahaya yang memiliki daya tahan lebih besar dan memiliki damage dua kali lipat jika pemain menyelesaikan tantangan. Paket DLC ini juga menambahkan pilihan untuk memainkan game pada tingkat kesulitan yang lebih tinggi, yang disebut "Master Mode", yang meningkatkan level musuh.[54] Musuh menjadi lebih peka ketika Link menyelinap di dekat mereka dan mereka bisa memulihkan nyawa dalam pertempuran. Fitur Hero's Path menggambar jalur yang ditempuh pemain di peta game, yang dirancang untuk membantu pemain menentukan area yang belum mereka kunjungi. Pemain juga dapat menemukan Travel Medallion yang tersembunyi untuk mencatat posisi Link saat ini sebagai waypoint yang dapat digunakan oleh pemain untuk berpindah tempat secara instan.[55]
The Champions' Ballad dirilis pada 7 Desember 2017. DLC ini menambahkan dungeon baru, cerita baru, perlengkapan, dan tantangan-tantangan tambahan,[56] serta Master Cycle Zero, kendaraan menyerupai sepeda motor yang bisa dikendarai Link sebagai ganti kuda.[57]
Penerimaan
[sunting | sunting sumber]Agregator | Skor |
---|---|
Metacritic | (NS) 97/100[58] (Wii U) 96/100[59] |
Publikasi | Skor |
---|---|
Destructoid | 10/10[64] |
Edge | 10/10[60] |
Electronic Gaming Monthly | 9.5/10[63] |
Eurogamer | Essential[61] |
Famitsu | 40/40[62] |
Game Informer | 10/10[67] |
GameRevolution | [65] |
GameSpot | 10/10[5] |
GamesRadar+ | [66] |
Giant Bomb | [68] |
IGN | 10/10[6] |
Nintendo Life | [69] |
Nintendo World Report | 9.5/10[70] |
Polygon | 10/10[71] |
VideoGamer.com | 9/10[72] |
Breath of the Wild mendapat pujian kritis yang luas, dan banyak yang menyebut game tersebut sebagai adikarya dan salah satu video game terbaik sepanjang sejarah.[73][74] Pada aggregator ulasan Metacritic, Breath of the Wild adalah game dengan rating tertinggi di tahun 2017[75] dan mendapat jumlah ulasan sempurna terbanyak untuk game apa pun dari tahun mana pun.[76][77][78] Publikasi industri termasuk IGN, GameSpot, Polygon, Entertainment Weekly, Eurogamer, Electronic Gaming Monthly, GamesRadar+, dan Game Informer memberi peringkat Breath of the Wild sebagai game terbaik tahun 2017.[79][80][81][82][83][84][85][86]
Dunia game yang terbuka menerima pujian. Jose Otero dari IGN menggambarkannya sebagai "masterclass dalam desain open world" dan "dunia indah yang penuh misteri, banyak hal menggantung yang menggoda Anda untuk menjelajahi".[6] GameSpot menyebutnya sebagai game paling impresif yang pernah dibuat Nintendo, menulis bahwa game ini "membawa desain dan mekanik yang disempurnakan di game lain dan dikerjakan ulang untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, tetapi juga masih terasa seperti game Zelda pada dasarnya ... ini adalah kembali ke cara lama tetapi juga lompatan ke teritori yang belum dicoba, dan berhasil melampaui ekspektasi di kedua bidang."[5] Edge menulis bahwa dunia gamenya adalah "tempat yang sangat menyenangkan untuk tersesat" dan "hal yang bagus ketika diberi berbagai alat di saat-saat awal game adalah kamu tahu solusi dari berbagai masalah sudah berada di tanganmu, dan kamu selalu dapat mengubah taktik".[60]
Menurut Kyle Orland dari Ars Technica, "setelah menghabiskan seminggu penuh tenggelam dalam reimajinasi open world game ini, sulit untuk kembali ke game-game terdahulu yang formulaik dari franchise ini."[87] Chris Plante dari The Verge memperkirakan bahwa ketika game-game open world sebelumnya cenderung menampilkan tantangan yang ditentukan, Zelda akan menginspirasi generasi baru game dengan pemecahan masalah yang terbuka.[88]
Para pengulas memuji level detail dan imersi dunia gamenya. Kotaku merekomendasikan untuk menonaktifkan elemen antarmuka game sebagai pujian atas tanda-tanda kecil yang menunjukkan suatu informasi, seperti Link yang menggigil dalam cuaca dingin atau waypoint yang muncul saat mengenakan teropong.[89] Pengulas juga mengomentari interaksi yang tidak terduga antara Link, penduduk desa, hewan piaraan, dan musuh.[90] Suatu tribut untuk mantan presiden Nintendo Satoru Iwata, yang meninggal saat pengembangan, juga mendapat pujian.[91]
Jim Sterling lebih kritikal daripada kebanyakan pengulas lain, memberi skor 7/10 untuk Breath of the Wild. Dia mengkritik tingkat kesulitan, ketahanan senjata, dan level desain, tetapi memuji dunia yang terbuka dan variasi konten.[92] Kritik lainnya berfokus pada frame rate yang tidak stabil dan resolusi rendah 900p; beberapa update dirilis untuk mengatasi hal ini.[93]
Penjualan
[sunting | sunting sumber]Breath of the Wild memecahkan rekor penjualan untuk game peluncuran Nintendo di berbagai wilayah.[94] Di Jepang, versi Switch dan Wii U terjual 230.000 kopi di minggu pertama rilis, dengan versi Switch menjadi game terlaris yang dirilis minggu itu.[95] Di UK, Breath of the Wild adalah game ritel terlaris kedua di minggu peluncurannya di belakang Horizon Zero Dawn, dan menjadi game Zelda terlaris ketiga setelah Wind Waker dan Twilight Princess.[96] Di Amerika Serikat, Breath of the Wild adalah video game terlaris kedua saat bulan perilisannya setelah Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands.[97] Nintendo melaporkan bahwa Breath of the Wild terjual lebih dari satu juta kopi di AS bulan itu, 925.000 di antaranya untuk versi Switch.[98] Pada April 2017, Nintendo mengeluarkan laporan bahwa Breath of the Wild telah terjual global sebanyak 3,84 juta kopi di akhir bulan Maret, 1,08 juta untuk Wii U dan 2,76 juta untuk Switch, melampaui penjualan global konsol Switch sebesar 2,74 juta untuk kurun waktu yang sama.[99] Presiden Nintendo Tatsumi Kimishima mengatakan bahwa tingkat pemasangan yang tinggi game Breath of the Wild ke konsol Switch "belum pernah terlampaui".[100] Total penjualan untuk versi Switch mencapai 21,45 juta per Desember 2020,[101] dan telah terjual 1.67 juta kopi untuk Wii U.[102]
Legasi
[sunting | sunting sumber]Tak lama setelah rilisnya Breath of the Wild, jurnalis dan tokoh-tokoh dalam industri video game membahas bagaimana game ini akan mempengaruhi seri Zelda dan game-game open world di masa mendatang.[103][104] Benjamin Plich, desainer game Assassin's Creed: Unity dan For Honor, mengatakan bahwa dia yakin developer akan mengambil inspirasi dari gameplay eksperimental game ini,[104] dan PC Gamer menulis bahwa game ini "menetapkan standar yang harus ditiru oleh game-game dengan genre yang sama."[103]
Sejumlah publikasi menyatakan Breath of the Wild sebagai salah satu permainan video terbaik pada dekade 2010-an. Menurut Metacritic, Breath of the Wild adalah game yang paling banyak muncul di daftar 10 besar game terbaik dekade itu, menempati peringkat pertama di 18 daftar.[105] NME menempatkan game ini di posisi 2 di daftar akhir dekade mereka, menyatakannya sebanding dengan posisi pertama yang diduduki oleh Red Dead Redemption 2.[106]
Pada bulan September 2020, Nintendo mengumumkan Hyrule Warriors: Age of Calamity, permainan hack-and-slash yang menceritakan kisah alternatif saat peristiwa Great Calamity, 100 tahun sebelum latar waktu Breath of the Wild. Game ini dirilis pada November 2020 untuk Nintendo Switch.[107]
Sekuel
[sunting | sunting sumber]Sekuel yang belum diberi judul telah diumumkan pada acara E3 2019 untuk Switch.[108] Sekuel ini ditetapkan saat perencanaan DLC untuk Breath of the Wild; tim developer mendapatkan terlalu banyak ide, beberapa di antaranya tidak dapat diimplementasikan karena keterbatasan teknis, jadi mereka memutuskan untuk menggunakan ide-ide tersebut untuk game baru. Menurut Aonuma, sekuelnya akan berlatar di dunia yang sama dengan cerita dan elemen gameplay baru,[109] mengambil inspirasi dari Red Dead Redemption 2.[110]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Jepang: ゼルダの伝説 ブレス オブ ザ ワイルド Hepburn: Zeruda no Densetsu: Buresu obu za Wairudo
- ^ Di antaranya bahasa Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Russia, and Spanyol. Pelokalan bahasa Belanda hanya berupa teks saja dan menggunakan trek suara bahasa Inggris, sedangkan untuk pelokalan bahasa Spanyol disertai dengan dua trek suara yang berbeda untuk wilayah yang berbeda.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Goldfarb, Andrew (June 14, 2016). "E3 2016: Zelda: Breath of the Wild's Open World is 12 Times Bigger than Twilight Princess". IGN. Ziff Davis. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 14, 2016. Diakses tanggal June 14, 2016.
- ^ George, Richard (January 23, 2013). "New HD Zelda Revealed for Wii U". IGN. Ziff Davis. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 26, 2013. Diakses tanggal June 16, 2014.
- ^ a b c d Phillips, Tom (January 19, 2017). "The big Zelda: Breath of the Wild interview". Eurogamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 14, 2017. Diakses tanggal May 17, 2018.
- ^ Gray, Kate (May 30, 2017). "Is The Legend of Zelda: Breath of the Wild the best-designed game ever?". Theguardian.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 22, 2017. Diakses tanggal November 2, 2017.
- ^ a b c d e Brown, Peter (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild Review". GameSpot. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ a b c d Otero, Jose (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild Review". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 2, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ "Why Breath of the Wild is the future of blockbuster games". Theverge.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 27, 2017. Diakses tanggal November 2, 2017.
- ^ Sliva, Marty (December 5, 2014). "New Gameplay Shown From The Legend of Zelda Wii U". IGN. Ziff Davis. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 6, 2014. Diakses tanggal December 6, 2014.
- ^ a b Tach, David (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild beginner's guide". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 26, 2017. Diakses tanggal November 9, 2017.
- ^ Tassi, Paul (March 13, 2017). "Two Skills Break Zelda: Breath of the Wild's Otherwise Creative Combat". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 20, 2017. Diakses tanggal November 9, 2017.
- ^ a b Hilliard, Kyle (February 10, 2017). "Everything We Know About The Legend Of Zelda: Breath Of The Wild's Dungeons". Game Informer. GameStop. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 16, 2017. Diakses tanggal April 4, 2017.
- ^ Phillips, Tom (March 15, 2017). "The reward for collecting all 900 Zelda: Breath of the Wild Korok seeds is a bit poo". Eurogamer. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 24, 2017. Diakses tanggal April 4, 2017.
- ^ Crecente, Brian (June 14, 2016). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild gets three new Amiibo, here they are". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 15, 2016. Diakses tanggal August 25, 2016.
- ^ Arif, Shabana. "The Legend of Zelda: Breath of the Wild Now Has an Official Place in the Series' Timeline... Sort Of". IGN. Diakses tanggal August 6, 2018.
- ^ Nintendo. The Legend of Zelda: Breath of the Wild.
- ^ Otero, Jose (June 14, 2016). "E3 2016: The Legend of Zelda: Breath of the Wild Might Be The Open World Zelda We Always Wanted". IGN. Ziff Davis. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 14, 2016. Diakses tanggal June 14, 2016.
- ^ Tach, Dave (2017-03-09). "Captured Memories: How to find all memory locations in Breath of the Wild". Polygon (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-04.
- ^ Martin, Liam (2017-03-21). "Zelda Breath of the Wild: HUGE new secret REVEALED on Nintendo Switch and Wii U". Express.co.uk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-04.
- ^ Pritchard, Tom (January 21, 2017). "Breath of the Wild Will Have an Alternate Ending". kotaku.co.uk. Future plc. Diakses tanggal January 21, 2017.
- ^ a b Narcisse, Evan (October 14, 2013). "The Man In Charge of Zelda Says He Wants to Keep Changing It". Kotaku. Gawker Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 15, 2013. Diakses tanggal June 20, 2014.
- ^ East, Thomas (January 23, 2013). "Zelda Wii U to rethink conventions of Zelda – will it be multiplayer?". Official Nintendo Magazine. Future plc. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 23, 2013. Diakses tanggal June 20, 2014.
- ^ Smith, Carly (October 1, 2013). "Zelda: A Link Between Worlds Will Depart From Conventions". The Escapist. Defy Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 2, 2013. Diakses tanggal June 20, 2014.
- ^ Kollar, Philip. "You can beat The Legend of Zelda: Breath of the Wild without finishing the story". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 16, 2016. Diakses tanggal June 16, 2016.
- ^ Newhouse, Alex. "How Skyrim Influenced Breath Of The Wild". GameSpot. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 24, 2017. Diakses tanggal January 21, 2018.
- ^ a b Machkovech, Sam (March 1, 2017). "Nintendo used 8-bit Zelda engine to prototype Breath of the Wild". Ars Technica. San Francisco: Condé Nast. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 4, 2017. Diakses tanggal March 9, 2017.
- ^ Otero, Jose (March 1, 2017). "Why Zelda: Breath of the Wild's Touchscreen Features Were Cut". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 2, 2017. Diakses tanggal March 8, 2017.
- ^ Haywald, Justin (June 14, 2016). "Why Zelda: Breath of the Wild's Link is Right-Handed". GameSpot. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 15, 2016. Diakses tanggal June 15, 2016.
- ^ Hillier, Brenna (January 18, 2017). "How The Legend of Zelda: Breath of the Wild is better on Switch than Wii U". VG247. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 1, 2017. Diakses tanggal March 24, 2017.
- ^ Peckham, Matt. "Why Nintendo Had to Destroy Tradition to Create the New 'Zelda'". TIME.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 17, 2016. Diakses tanggal June 18, 2016.
- ^ Fujibayshi, Hidemaro (March 14, 2017). The Making of The Legend of Zelda: Breath of the Wild Video – The Beginning (video) (dalam bahasa Jepang).
- ^ Reeves, Ben (June 20, 2016). "Monolith Is Helping Work On The Legend Of Zelda: Breath Of The Wild". Game Informer. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 15, 2016. Diakses tanggal July 13, 2016.
- ^ Kollar, Philip (June 21, 2016). "Why The Legend of Zelda: Breath of the Wild is getting voice acting and sci-fi elements". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 26, 2017. Diakses tanggal March 8, 2017.
- ^ Lopez, Jason (January 26, 2017). "Every cutscene in The Legend of Zelda: Breath of the Wild will have voice acting". GameZone. Diakses tanggal March 8, 2017.
- ^ Plunkett, Luke. "You Can Now Play Zelda: Breath Of The Wild With Japanese Vocals". Kotaku. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 2, 2017. Diakses tanggal May 2, 2017.
- ^ Phillips, Tom. "Let's take a look inside Nintendo's Zelda: Breath of the Wild wrap party". Eurogamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 6, 2017. Diakses tanggal February 7, 2017.
- ^ Dale, Laura Kate. "Nintendo is Localising Breath of the Wild into Chinese". Kotaku. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 14, 2018. Diakses tanggal September 28, 2017.
- ^ "The Making of The Legend of Zelda: Breath of the Wild Video – Open-Air Concept". YouTube. Nintendo. March 14, 2017. Diarsipkan dari versi asli (Video) tanggal October 24, 2017. Diakses tanggal November 21, 2017.
- ^ Lemon, Marshall. "Zelda: Breath of the Wild lets you skip ahead to later dungeons". VG24/7. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 18, 2016. Diakses tanggal June 27, 2016.
- ^ Boxer, Steve (June 10, 2014). "Nintendo at E3: Zelda and Star Fox for Wii U a much-need shot in the arm". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 10, 2014. Diakses tanggal June 21, 2015.
- ^ McWhertor, Michael (March 27, 2015). "The Legend of Zelda Wii U delayed beyond 2015, skipping E3". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 28, 2015. Diakses tanggal March 28, 2015.
- ^ Otero, Jose (June 16, 2015). "E3 2015: The Legend of Zelda Still Coming to Wii U". IGN. Ziff Davis. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 17, 2015. Diakses tanggal June 28, 2015.
- ^ Brown, Peter. "New Zelda Game Gets Official Title". GameSpot. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 17, 2016. Diakses tanggal June 16, 2016.
- ^ Kooser, Amanda (June 14, 2016). "New Legend of Zelda: Breath of the Wild trailer will take your breath away". CNET. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 14, 2016. Diakses tanggal June 15, 2016.
- ^ Welsh, Oli (June 17, 2016). "Eurogamer's best of E3 2016". Eurogamer. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 20, 2016. Diakses tanggal June 20, 2016.
- ^ Espineli, Matt (August 19, 2016). "GameSpot Best of E3 2016 Awards". GameSpot. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 19, 2016. Diakses tanggal June 20, 2016.
- ^ "Our best games of E3 2016". GamesRadar. Future. June 17, 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 20, 2016. Diakses tanggal June 20, 2016.
- ^ Machkovech, Sam (January 13, 2017). "Legend of Zelda: Breath of the Wild will launch day-and-date with Nintendo Switch". Ars Technica. Condé Nast. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 13, 2017. Diakses tanggal January 13, 2017.
- ^ Otero, Jose (June 17, 2016). "E3 2016: Why Zelda: Breath of the Wild Is Coming To Wii U And NX". IGN. Ziff Davis. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 17, 2016. Diakses tanggal June 17, 2016.
- ^ Stark, Chelsea (January 19, 2017). "Legend of Zelda: Breath of the Wild will be the last Nintendo game for Wii U". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 19, 2017. Diakses tanggal January 19, 2017.
- ^ Frank, Allegra. "The Legend of Zelda: Breath of the Wild gets Switch launch day release date". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 14, 2017.
- ^ Carter, Chris (November 24, 2017). "Official Zelda: Breath of the Wild 'Explorer's Edition' is out this week". Destructoid. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 26, 2017. Diakses tanggal December 5, 2017.
- ^ Kuchera, Ben (June 13, 2017). "See Zelda: Breath of the Wild's two expansions in action". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 14, 2018.
- ^ Parkin, Jeffrey (July 3, 2017). "Zelda Breath of the Wild guide: 17 tips for winning Trial of the Sword". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 3, 2017.
- ^ Hamilton, Kirk (July 18, 2017). "In Master Mode, Breath Of The Wild's Starting Area Is The Game At Its Best". Kotaku. Diakses tanggal November 22, 2019.
- ^ Peckham, Matt. "Not Finishing 'Breath of the Wild' Just Got Easier". Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 7, 2017.
- ^ Webster, Andrew (February 14, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild is getting $20 worth of downloadable extras". The Verge. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 14, 2017.
- ^ Pereira, Chris (December 7, 2017). "Zelda: Breath Of The Wild's Champions' Ballad DLC Launches Tonight". GameSpot. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 8, 2017. Diakses tanggal December 7, 2017.
- ^ "The Legend of Zelda: Breath of the Wild for Switch Reviews". Metacritic. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ "The Legend of Zelda: Breath of the Wild for Wii U Reviews". Metacritic. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 31, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ a b "The Legend of Zelda: Breath of the Wild". Edge. No. 304. Future plc. April 2017. hlm. 104–107.
- ^ Welsh, Oli (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild review". Eurogamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ Romano, Sal (March 1, 2017). "Famitsu Review Scores: Issue 1474". Gematsu. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 1, 2017. Diakses tanggal March 1, 2017.
- ^ Schaefer, Emma (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild review". EGMNow. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 2, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ Carter, Chris (March 2, 2017). "Review: The Legend of Zelda: Breath of the Wild". Destructoid. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ Leack, Jonathan (March 1, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild Review". Game Revolution. Diakses tanggal March 1, 2017.
- ^ Castle, Matthew (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild review: "It's taken 18 years, but Nintendo has done it again: this is the adventure game to beat."". GamesRadar+. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ Hilliard, Kyle (March 2, 2017). "A New Era Dawns On Zelda – The Legend of Zelda: Breath of the Wild – Nintendo Switch". Game Informer. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ Ryckert, Dan (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild Review". Giant Bomb. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ Whitehead, Thomas (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild Review". Nintendo Life. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ Ronaghan, Neal (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild Review". Nintendo World Report. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ Gies, Arthur (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild review". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ Bell, Alice (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild Review". VideoGamer.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2017. Diakses tanggal March 2, 2017.
- ^ "The Legend of Zelda: Breath of the Wild Declared As The Greatest Game of All Time By EDGE Magazine". gamingbolt.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 14, 2018. Diakses tanggal September 2, 2017.
- ^ "Persona 5 Voted As The Greatest Game of All Time By Famitsu Magazine". gamingbolt.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 14, 2018. Diakses tanggal September 2, 2017.
- ^ "Best Video Games for 2017". Metacritic. CBS Interactive. Diakses tanggal August 29, 2017.
- ^ Hillier, Brenna (March 8, 2017). "Zelda: Breath of the Wild has the most perfect review scores in Metacritics history". VG247. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 4, 2017. Diakses tanggal March 24, 2017.
- ^ Kuchera, Ben (March 2, 2017). "Zelda: Breath of the Wild is already one of the best-reviewed games of all time". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 18, 2017. Diakses tanggal March 24, 2017.
- ^ Schreier, Jason (March 2, 2017). "The Legend of Zelda: Breath of the Wild: The Kotaku Review". Kotaku. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 13, 2017. Diakses tanggal March 24, 2017.
- ^ "Best of 2017 Awards: Game of the Year". IGN. December 20, 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 4, 2017. Diakses tanggal December 27, 2017.
- ^ Brown, Peter (December 20, 2017). "GameSpot's Game Of the Year 2017 – The Legend Of Zelda: Breath Of The Wild". GameSpot. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 22, 2017. Diakses tanggal December 21, 2017.
- ^ Tach, Dave (December 15, 2017). "Our #1 game of the year: The Legend of Zelda: Breath of the Wild". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 18, 2017. Diakses tanggal December 21, 2017.
- ^ Morales, Aaron; Abrams, Natalie (December 29, 2017). "The Year's Best Games". Entertainment Weekly. No. 1496–97. hlm. 92–94. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-03. Diakses tanggal December 27, 2017.
- ^ Eurogamer staff (December 30, 2017). "Eurogamer's Top 50 Games of 2017: 10–1". Eurogamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 31, 2017. Diakses tanggal December 30, 2017.
- ^ EGM staff (December 31, 2017). "EGM's Best of 2017: Part Five: #5 ~ #1". EGMNow. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2018. Diakses tanggal January 14, 2018.
- ^ GamesRadar staff (December 22, 2017). "The best games of 2017: Page 3". GamesRadar+. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 26, 2018. Diakses tanggal March 25, 2018.
- ^ Game Informer staff (January 4, 2018). "Game Informer's Best Of 2017 Awards". Game Informer. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 8, 2018. Diakses tanggal January 5, 2018.
- ^ Orland, Kyle (March 3, 2017). "Breath of the Wild may be the best Zelda game ever". Ars Technica. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 30, 2017. Diakses tanggal March 31, 2017.
- ^ Plante, Chris (March 17, 2017). "Why Breath of the Wild is the future of blockbuster games". The Verge. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 24, 2017. Diakses tanggal March 24, 2017.
- ^ Hamilton, Kirk (March 4, 2017). "If You're Playing Zelda: Breath Of The Wild, Turn Off The Minimap". Kotaku. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 4, 2017. Diakses tanggal March 8, 2017.
- ^ Oxford, Nadia (March 16, 2017). "Here Are the Coolest Things People Have Discovered About Zelda: Breath of the Wild". USgamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 30, 2017. Diakses tanggal March 24, 2017.
- ^ Kuchera, Ben (March 15, 2017). "Zelda: Breath of the Wild's alleged Iwata tribute is beautiful". Polygon. Diakses tanggal March 24, 2017.
- ^ Sterling, Jim. "The Legend of Zelda: Breath of the Wild Review – Broken Sword – The Jimquisition". www.thejimquisition.com. Diakses tanggal December 26, 2019.
- ^ "Zelda: Breath of the Wild patch improves frame rates". Polygon.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 1, 2017. Diakses tanggal May 13, 2017.
- ^ Dornbush, Jonathon (March 10, 2017). "What Does the Nintendo Switch, Breath of the Wild Launch Success Actually Mean?". IGN. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 14, 2017. Diakses tanggal March 15, 2017.
- ^ Ashcraft, Brian (March 9, 2017). "The Nintendo Switch's First Week Game Sales In Japan". Kotaku. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 30, 2017. Diakses tanggal March 24, 2017.
- ^ Parfitt, Ben (March 6, 2017). "Horizon Zero Dawn beats Zelda to No.1". MCV. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 21, 2017. Diakses tanggal March 24, 2017.
- ^ "Zelda: Breath Of The Wild outsells Horizon Zero Dawn in US". GameCentral. April 21, 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 28, 2017. Diakses tanggal June 30, 2017.
- ^ Gartenberg, Chaim (March 22, 2017). "The Xbox One is struggling because video game exclusives still matter". The Verge. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 23, 2017. Diakses tanggal March 24, 2017.
- ^ Makuch, Eddie (April 27, 2017). "Nintendo Switch Ships 2.74 Million Units Worldwide". GameSpot. Diakses tanggal April 27, 2017.
- ^ Sinclair, Brendan (April 28, 2017). "Switch boasts 2:1 software tie ratio". GamesIndustry.biz. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 28, 2017. Diakses tanggal April 28, 2017.
- ^ "Top Selling title Sales Units". Nintendo. August 6, 2020. Diakses tanggal August 6, 2020.
- ^ Sahdev, Ishaan (7 May 2020). "Animal Crossing: New Horizons and Splatoon 2 Helped Push Nintendo Switch Sales Past 55 Million". Siliconera. Siliconera. Diakses tanggal 29 August 2020.
- ^ a b Messener, Steven (March 10, 2017). "What open-world games on PC need to learn from The Legend of Zelda: Breath of the Wild". PC Gamer. Diakses tanggal June 12, 2019.
- ^ a b Milne, Oliver (June 6, 2017). "How will The Legend of Zelda: Breath of the Wild change the open-world paradigm?". GamesIndustry.biz. Diakses tanggal June 12, 2019.
- ^ "Best Video Games of the Decade (2010-19)". Metacritic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-11.
- ^ "The 50 best videogames of the 2010s". NME | Music, Film, TV, Gaming & Pop Culture News (dalam bahasa Inggris). 2019-12-20. Diakses tanggal 2020-12-03.
- ^ Kevin Knezevic (September 8, 2020). "Hyrule Warriors Breath Of The Wild Prequel Announced, Launches November". GameSpot. Diakses tanggal September 8, 2020.
- ^ Dayus, Oscar (14 June 2019). "E3 2019 – Nintendo Announces Zelda: Breath Of The Wild Sequel". Gamespot. Diakses tanggal 12 June 2019.
- ^ Makuch, Eddie (June 18, 2019). "Breath Of The Wild Sequel Exists Because Nintendo Had "Too Many Ideas" For DLC". GameSpot. Diakses tanggal June 19, 2019.
- ^ Dayus, Oscar (June 12, 2019). "Zelda: Breath Of The Wild 2 Team Is Inspired By Red Dead 2, Nintendo Says At E3 2019". GameSpot. Diakses tanggal June 12, 2019.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs web resmi
- (Inggris) The Legend of Zelda: Breath of the Wild di MobyGames
- The Legend of Zelda: Breath of the Wild di IMDb (dalam bahasa Inggris)