Bromodedali
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2016. |
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Bromodedali adalah burung dalam legenda masyarakat Jawa kuno, terutama masyarakat Jawa Timur yang berada di sekitar Gunung Semeru. Legenda Bromodedali ini sebagian besar hanya dikisahkan secara lisan dengan bahasa tutur secara turun temurun. Mengingat kebiasaan masyarakat Jawa pada umumnya yang kurang dalam hal dokumentasi tertulis, maka sangat sulit menemukan kisah ini dalam bentuk tulisan.
Bromodedali adalah makhluk astral dalam mitologi Jawa kuno. Sesuai dengan namanya dalam bahasa Jawa, Bromo = api, dedali = burung elang, perwujudannya adalah seekor burung elang api. Dikisahkan Bromodedali adalah burung yang memiliki kepala elang, dengan sayap dan ekor panjang, yang lahir dari kawah Gunung Semeru. Sejak kelahirannya Bromodedali akan selalu terbang mengelilingi bumi, mencari, mempelajari dan mengumpulkan seluruh ilmu pengetahuan, dan menebarkan di bumi agar manusia dapat hidup lebih baik. Dia tidak pernah hinggap, karena jika dia hinggap di hutan, maka hutan itu akan terbakar. Jika dia hinggap di lautan, maka lautan akan mengering. Karena itulah dia tidak memiliki cakar. Dia hanya akan menyentuh bumi satu kali, pada saat kematiannya. Saat itu juga akan lahir kembali Bromodedali muda dari kawah Gunung Semeru.
Pada masyarakat Jawa yang menganut paham mistik, Bromodedali adalah tingkatan tertinggi kemampuan seseorang yang mempelajari ilmu mistik tertentu dalam budaya Jawa. Kemampuan mistik ini wajib dimiliki oleh pasukan elit khusus telik sandi pengawal raja Majapahit.