Budaya Ketiga
Pengarang | John Brockman |
---|---|
Penerbit | Simon & Schuster |
Tanggal terbit | 1995 |
ISBN | ISBN 0-684-82344-6 |
OCLC | 35515680 |
Budaya Ketiga adalah buku karya John Brockman tahun 1995, yang berisi tentang beberapa ilmuwan terkenal yang mengkomunikasikan gagasan baru; yang terkadang provokatif kepada masyarakat umum. John Brockman melanjutkan tema "Budaya Ketiga" di situs Yayasan Edge Foundation, Inc., di mana para ilmuwan dan pemikir terkemuka menyumbangkan pemikiran mereka dalam bahasa Inggris sederhana.
Judul buku ini mengacu pada karya Charles Percy Snow pada tahun 1959 yang berjudul The Two Cultures and the Scientific Revolution, yang menggambarkan konflik budaya antara ilmu humaniora dan sains.
Konten
[sunting | sunting sumber]Dua puluh tiga ilmuwan yang tergabung dalam buku yang diterbitkan pada tahun 1995 tersebut terdiri dari:
- fisikawan Paul Davies
- biolog Richard Dawkins
- filsuf Daniel Dennett
- paleontolog Niles Eldredge
- pencetus teori chaos J. Doyne Farmer
- ahli fisika teoretis Murray Gell-Mann
- biolog Brian Goodwin
- geolog/biolog Stephen Jay Gould
- fisikawan Alan Guth
- penemu W. Daniel Hillis
- psikolog-teoretis Nicholas Humphrey
- ahli genetika Steve Jones
- biolog Stuart Kauffman
- spesialis di bidang sistem kompleks Christopher Langton
- biolog Lynn Margulis
- ahli matematika dan ilmu komputer Marvin Minsky
- ahli fisika matematis Roger Penrose
- kognitif-saintis Steven Pinker
- ahli astrofisika teoretis Martin Rees
- kognitif-saintis Roger Schank
- ahli fisika teoretis Lee Smolin
- biolog Francisco Varela
- biolog evolusioner George C. Williams
Buku ini mempengaruhi penerimaan literatur ilmiah populer di belahan dunia di luar Amerika Serikat. Di Jerman, buku ini menginspirasi beberapa surat kabar dalam mengintegrasikan laporan ilmiah ke dalam bagian "Feuilleton" atau rubrik "budaya" mereka (seperti Frankfurter Allgemeine Zeitung). Pada saat yang sama, pernyataan dari buku tersebut dibahas sebagai sumber kontroversi, khususnya pernyataan tersirat tentang "pemikiran budaya ketiga" yang merupakan bagian dari perkembangan Amerika. Para kritikus mengakui bahwa, dalam budaya Inggris-Sachsen terdapat tradisi besar ilmuwan yang menulis buku-buku populer, di mana tradisi semacam itu tidak ada dalam periode yang panjang dalam bahasa Jerman dan Prancis, sehingga para jurnalis sering mengisi kekosongan tersebut. Namun, beberapa dasawarsa yang lalu terdapat pula ilmuwan, seperti fisikawan Heisenberg dan Schrödinger, serta psikolog Piaget, yang memenuhi kriteria "budaya ketiga" Brockman. Penulis asal Jerman, seperti Gabor Paal mengemukakan bahwa gagasan tentang "budaya ketiga" merupakan versi yang agak modern dari apa yang Georg Wilhelm Friedrich Hegel sebut sebagai Realphilosophie (filsafat akan yang nyata).
Selama periode antarperang, Otto Neurath dan anggota lain dari Lingkaran Wina menyebarkan kebutuhan akan kesatuan ilmu, serta mempopulerkan konsep ilmiah baru. Dengan bangkitnya Nazi di Jerman dan Austria yang menyebabkan banyaknya anggota Lingkaran Wina berangkat ke Amerika Serikat, di mana mereka mengajar di beberapa universitas; sehingga gagasan filosofis mereka menyebar di dunia Inggris-Sachsen sepanjang tahun 1930 hingga 1940-an.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- John Brockman, The Third Culture: Beyond the Scientific Revolution, Simon & Schuster: 1995 ISBN 0-684-82344-6
- Gabor Paal, Was ist schön? Ästhetik und Erkenntnis, Koenighausen & Neumann (2003), Würzburg. ISBN 3-8260-2425-7
Bacaan lanjut
[sunting | sunting sumber]- Kelly, Kevin. "The Third Culture". Science. 279 (5353): 992–993. doi:10.1126/science.279.5353.992. Sebuah refleksi tentang "Budaya Ketiga" oleh penyunting Majalah Wired.