Persegi
Persegi | |
---|---|
Sisi dan titik pojok | {{{p4-sisi}}} |
Simbol Schläfli | {4} |
Diagram Coxeter–Dynkin | |
Grup simetri | Dihedral (D4), order 2×{{{p4-sisi}}} |
Sudut dalam (derajat) | {{{p4-sudut}}}° |
Sifat | Convex, cyclic, equilateral, isogonal, isotoxal |
Dalam geometri Euklides, persegi adalah bangun poligon segi-empat reguler, artinya bangun tersebut memiliki empat sisi yang sama panjang dan empat sudut yang sama besar (dengan sudut 90 derajat, π/2 radian, atau sudut siku-siku). Bangun ini juga dapat didefinisikan sebagai bangun persegi panjang dengan semua sisi memiliki panjang yang sama. Persegi adalah satu-satunya poligon reguler dengan sudut dalam, sudut pusat, dan sudut luar yang sama besar (90°), dan dengan semua diagonalnya memiliki panjang yang sama. Persegi dengan titik sudut disimbolkan sebagai [1]
Definisi
[sunting | sunting sumber]Bangun poligon segi-empat disebut sebagai persegi jika dan hanya jika bangun tersebut merupakan salah satu bentuk dari bangun-bangun berikut:[2][3]
- Persegi panjang dengan semua sisi memiliki panjang yang sama
- Belah ketupat dengan sudut siku-siku
- Belah ketupat dengan semua sudutnya sama besar
- Jajar genjang yang memiliki sudut siku-siku dan dua sisi yang bersebelahan sama panjangnya
- Poligon segi-empat dengan panjang sisi yang sama dan empat sudut siku-siku
- Poligon dengan semua diagonalnya sama panjang, saling berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua (contoh, belah ketupat dengan diagonal-diagonalnya sama panjang)
- Poligon segi-empat dengan sisi-sisi berurutan a, b, c, dan d, yang luasnya [4]
Sifat
[sunting | sunting sumber]Persegi adalah kasus khusus dari banyak bangun berikut (dengan sifat masing-masing dalam tanda kurung): belah ketupat (semua sisi sama panjang, semua sudut berhadapan sama besar), layang-layang (dua panjang sisi bersebelahan sama besar), trapesium (sepasang sisi berhadapan sejajar), jajar genjang (semua sisi berhadapan sejajar), persegi panjang (semua sisi berhadapan sama besar, semua sudut siku-siku), dan tetragon (poligon empat sisi). Akibatnya, persegi memiliki semua sifat dari bangun-bangun tersebut, meliputi:[5]
- Semua sudut dalam dari persegi sama besar (masing-masing sebesar 360°/4 = 90°, sudut siku-siku).
- Sudut pusat dari persegi sama dengan 90° (360°/4).
- Sudut luar dari persegi sama dengan 90° (360°/4).
- Kedua diagonal dari persegi sama besar dan saling memotong pada sudut 90°.
- Diagonal dari persegi membagi dua sudut dalamnya, masing-masing membentuk sudut 45°.
- Semua sisi dari persegi sama besar
- Semua sisi yang saling berhadapan sejajar
Keliling dan luas
[sunting | sunting sumber]Keliling dari bangun persegi yang keempat sisinya memiliki panjang adalah dan luasnya[1] adalah Pada zaman klasik, konsep kuadrat (pangkat dua) dijelaskan menggunakan luas dari bangun persegi, seperti pada rumus di atas. Pada perkembangan selanjutnya, seperti dalam bahasa Inggris, ini menyebabkan penggunaan istilah square (persegi) untuk mengartikan kuadrat.
Luas dari persegi juga dapat dihitung menggunakan panjang diagonal d, menggunakan rumusJika menggunakan lingkaran luar persegi dengan jari-jari luas persegi dapat dituliskan sebagaiKarena luas dari lingkaran tersebut adalah persegi akan mengisi bagian dari lingkaran luarnya. Sedangkan menggunakan lingkaran dalam dengan jari-jari luas dari persegi adalah sehingga lingkaran dalam mengisi bagian dari persegi tersebut.
Karena persegi merupakan poligon reguler, bangun ini memiliki keliling terkecil yang mengitari suatu luas tertentu. Dual dari pernyataan tersebut, persegi merupakan bangun segi-empat yang memiliki luas terbesar, dari semua segi-empat dengan suatu besar keliling tertentu.[6][7] Secara lebih matematis, jika dan masing-masing adalah luas dan keliling dari suatu segi-empat, maka berlaku pertidaksamaan isoperimetrik berikut: dengan persamaan terjadi jika dan hanya jika segi-empat tersebut adalah persegi.
Fakta lain
[sunting | sunting sumber]- Panjang diagonal dari persegi adalah (sekitar 1,414) kali panjang sisi persegi tersebut. Nilai ini, dikenal sebagai akar kuadrat dari 2 dan konstanta Pythagoras,[1] adalah bilangan pertama yang dibuktikan berupa bilangan irasional.
- Persegi juga dapat didefinisikan sebagai jajar genjang dengan kedua diagonalnya memiliki panjang yang sama dan membagi dua sudut dalam jajar genjang tersebut.
- Jika suatu bangun berupa persegi panjang (memiliki sudut siku-siku) sekaligu belah ketupat (memiliki panjang sisi yang sama), maka bangun tersebut adalah persegi.
- Pengubinan persegi adalah salah satu dari tiga teselasi reguler pada bidang (bangun teselasi lainnya adalah segitiga sama sisi dan heksagon reguler).
- Persegi adalah anggota dari dua keluarga politop di dimensi dua: hiperkubus dan cross-polytope. Simbol Schläfli untuk persegi adalah .
- Persegi adalah objek yang sangat simetris. Persegi memiliki empat garis simetri refleksi, dan simetri rotasi tingkat 4 (0°, 90°, 180° and 270°). Grup simetri dari bangun ini adalah grup dihedral D4.
- Sebangun persegi dapat dibuat di dalam (inscribed) sebarang poligon regular. Satu-satunya poligon lain dengan sifat ini adalah segitiga sama sisi.
- Jika lingkaran dalam dari persegi ABCD memiliki titik potong E pada sisi AB, F pada BC, G pada CD, dan H pada DA, maka untuk sebarang titik P pada lingkaran dalam tersebut,[8]
- Jika adalah jarak dari berang titik di bidang ke sisi ke-i dari sebangun persegi, dan adalah lingkaran luar dari persegi tersebut, maka[9]
- Jika dan masing-masing menyatakan jarak dari sebarang titik pada bidang ke titik pusat dari persegi dan ke titik pusat dari sisi-sisinya, maka berlaku hubungan [10] dan dengan adalah lingkaran luar dari persegi tersebut.
Kontruksi
[sunting | sunting sumber]Beberapa animasi berikut ini menunjukkan cara membuat persegi menggunakan jangka dan mistar.
Geometri non-Euklides
[sunting | sunting sumber]Dalam geometri non-Euklides, persegi didefinisikan secara lebih umum sebagai poligon dengan 4 sisi dengan panjang yang sama dan besar semua sudutnya sama.
Di geometri bola, persegi sferis adalah poligon yang sisi-sisinya merupakan busur lingkaran besar dengan panjang yang sama, dan berpotongan pada besar sudut yang sama. Tidak seperti persegi pada geometri bidang (geometri Euklides), sudut persegi di geometri ini lebih besar daripada sudut siku-siku. Persegi sferis dengan ukuran yang lebih besar akan memiliki sudut yang lebih besar.
Di geometri hiperbolik, tidak ada persegi dengan sudut siku-siku. Alih-alih, persegi dalam geometri hiperbolik memiliki sudut kurang dari sudut siku-siku. Persegi hiperbolik dengan ukuran yang lebih besar memiliki sudut yang lebih kecil.
Graf
[sunting | sunting sumber]Graf lengkap K4 sering digambarkan sebagai persegi lengkap dengan kedua diagonalnya. Graf ini juga merupakan proyeksi ortografik dari simpleks-3 sederhana (tetrahedron), yang memiliki 6 sisi dan 4 titik sudut.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Weisstein, Eric W. "Square". Wolfram MathWorld (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-02.
- ^ Zalman Usiskin and Jennifer Griffin, "The Classification of Quadrilaterals. A Study of Definition", Information Age Publishing, 2008, p. 59, ISBN 1-59311-695-0.
- ^ "Problem Set 1.3". jwilson.coe.uga.edu. Diakses tanggal 2017-12-12.
- ^ Josefsson, Martin, "Properties of equidiagonal quadrilaterals" Diarsipkan 2022-09-27 di Wayback Machine. Forum Geometricorum, 14 (2014), 129–144.
- ^ "Quadrilaterals - Square, Rectangle, Rhombus, Trapezoid, Parallelogram". www.mathsisfun.com. Diakses tanggal 2020-09-02.
- ^ Chakerian, G.D. "A Distorted View of Geometry." Ch. 7 in Mathematical Plums (R. Honsberger, editor). Washington, DC: Mathematical Association of America, 1979: 147.
- ^ Lundsgaard Hansen, Martin. "Vagn Lundsgaard Hansen". www2.mat.dtu.dk. Diakses tanggal 2017-12-12.
- ^ "Geometry classes, Problem 331. Square, Point on the Inscribed Circle, Tangency Points. Math teacher Master Degree. College, SAT Prep. Elearning, Online math tutor, LMS". gogeometry.com. Diakses tanggal 2017-12-12.
- ^ Park, Poo-Sung. "Regular polytope distances", Forum Geometricorum 16, 2016, 227–232. http://forumgeom.fau.edu/FG2016volume16/FG201627.pdf Diarsipkan 2016-10-10 di Wayback Machine.
- ^ Meskhishvili, Mamuka (2021). "Cyclic Averages of Regular Polygonal Distances" (PDF). International Journal of Geometry. 10: 58–65.