Buronan (Gembong Wulung)
Gembong Wulung (Buronan) | |
---|---|
Sutradara | Tjut Djalil |
Produser | Ferry Angriawan |
Ditulis oleh | Imam Tantowi |
Skenario | Imam Tantowi |
Pemeran | Yurike Prastica Advent Bangun Mandra |
Penyunting | Ermis Thaher |
Distributor | Virgo Putra Films |
Tanggal rilis | 1989 |
Durasi | 86 menit |
Negara | |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Gembong Wulung atau Buronan, adalah film Aksi-Laga Indonesia yang disutradarai Tjut Djalil dan dibintangi Advent Bangun, Yurike Prastica. Dirilis pada tahun 1989.[1]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Ratih (Yurike Prastica) alias Gembong Wulung adalah wanita pahlawan yang berusaha mengusir penjajahan Belanda. Ia bersama komplotannya membuat repot kompeni, hingga ia dijadikan buronan dengan hadiah besar bagi yang berhasil menangkap. Siasat ini tak berhasil. Gembong Wulung yang dibantu Aradea (Advent Bangun) malah hampir berhasil membebaskan ayahnya, Ario Damar (FX Soes DA), yang dipenjara kompeni. Belanda kemudian menggunakan Legawa (Rudy Wahab), tetapi tak juga berhasil. Legawa lalu minta bantuan kakaknya, Suganda (Wenda Wijaya). Mereka berhasil melukai Aradea dan memasukkannya ke penjara yang sama dengan Ario Damar. Dari Ario Damarlah, Aradea tahu kelemahan Suganda. Maka, setelah berhasil melarikan diri, Aradea bersama Ratih membalas dendam pada Suganda.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Yurike Prastica
- Advent Bangun
- Mandra
- Hesbuller
- Darwin
- Dadeng Herang
- Zaitun Sulaiman
- Simon Cader
- Wenda Wijaya
- Budi Purboyo
- F. X. Soes D. A.
- Janur Ulung
- Ferry Hitalessy
- Maxi Hitalessy
- Oyip
- Eddy Siswoyo
- N. Yusup
- Gerry Baldy
- Sutrisno
- Cecep
- Agus
- Handoko
- Jack Wayan
- Hasan Bugis